Menkes Budi: Jangan Tunggu Sakit, Jaga agar Tubuh Tetap Sehat

Menkes Budi menyampaikan bahwa untuk agar sehat terpenting adalah upaya promotif dan preventif.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Mei 2024, 07:57 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2024, 07:46 WIB
Menkes Budi sebut yang benar bukan mengobati orang sakit tapi menjaga agar tetap sehat alias tidak jatuh sakit. (Foto: Dok Sehat Negeriku)
Menkes Budi sebut yang benar bukan mengobati orang sakit tapi menjaga agar tetap sehat alias tidak jatuh sakit. (Foto: Dok Sehat Negeriku)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa untuk membuat orang sehat, diperlukan penguatan upaya promotif dan preventif daripada upaya kuratif.

“Kalau mau sehat, jangan tunggu sampai sakit. Jaga tetap sehat,” tegas Menkes Budi saat Rakerkesda Provinsi Gorontalo pada Jumat, 24 Mei 2024.

Budi mengungkapkan penyebab kematian pada seseorang paling banyak adalah penyakit kronis seperti stroke, jantung, kanker, dan ginjal. Padahal tersebut dapat dideteksi dini dan dicegah maka dari itu Budi menekankan untuk mengedepankan langkah-langkah pencegahan.

“Strategi yang benar itu bukan menunggu, tetapi menjaga orang sehat bukan mengobati orang sakit. Ini beda strateginya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Upaya Preventif di Puskesmas

Budi mengungkapkan ada 10.000 puskesmas dengan melengkapi alat untuk bisa mengukur tekanan darah, gula darah, dan lemak darah. Tujuannya supaya masyarakat dapat rajin mengukur dan mengendalikan tekanan darah secara rutin.

Jika diperoleh hasil yang tidak sesuai, masyarakat bisa mendapatkan obat puskesmas secara gratis.

“Kalau bapak ibu mengukur rutin tekanan darah, gula darah, Insya Allah, bapak dan ibu, tidak akan ada berita meninggal di bawah usia 70 tahun,” kata Menkes Budi.

 

Menjadi Negara Maju

Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi juga menyinggung harapan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Indonesia Emas dan negara maju. 

Ia menjelaskan, umumnya berhasil atau tidaknya sebuah negara menjadi negara maju dapat dilihat dari puncak bonus demografi, yaitu masa di mana usia produktif lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Indonesia diperkirakan akan mencapai puncak bonus demografi pada 2030.

Untuk memenuhi target tersebut, Menkes Budi mengutarakan bahwa Indonesia perlu memenuhi kriteria negara maju, salah satunya dapat dilihat dari pendapatan per kapita masyarakat sebesar USD13 ribu atau Rp 15 juta per bulan.

Supaya hal itu tercapai, Indonesia perlu mencetak generasi sehat dan produktif.

“Enam tahun lagi dari sekarang. Kalau tahun itu gagal maka akan semakin susah bagi Indonesia untuk menjadi negara maju, dan akibatnya Indonesia akan menjadi negara berpenghasilan menengah terus,” katanya.

 

Menyiapkan Generasi Emas

Budi mengutarakan untuk menghadirkan generasi emas perlu dipersiapkan mulai dari menjaga kesehatan dari ibu hamil.

Sebab, jika seorang anak telanjur terlahir stunting maka akan menurunkan produktivitas kehidupan anak tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya