Makan Telur dan Kuningnya Bisa Bantu Turunkan Risiko Alzheimer, Ini Alasannya

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara makan telur dan penurunan risiko penyakit Alzheimer. Para peneliti menghubungkan potensi manfaat telur bagi otak denganadanya kandungan kolin dalam kuning telur.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Nutrition pada Mei 2024 ini meneliti hubungan antara telur dan pencegahan Alzheimer dan mendapatkan hasil yang cukup menjanjikan, asalkan Anda memakan kuning telurnya.

Dilansir dari Verywell Health pada Senin, 1 Juli 2024, para peneliti memusatkan perhatian pada nutrisi tertentu yang ditemukan dalam kuning telur, yaitu kolin yang dikaitkan dengan kesehatan otak.

Selama rata-rata 6,7 tahun, 280 peserta (27,3%) didiagnosis dengan demensia Alzheimer. Analisis menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih dari satu telur setiap minggu dapat mengurangi risiko Alzheimer hingga 47%. Sebanyak 39% dari efek positif ini terkait dengan kolin dalam telur.

Studi ini juga mendukung temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa konsumsi satu telur per minggu dikaitkan dengan penurunan daya ingat yang lebih lambat dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak mengonsumsi telur.

“Penelitian ini tidak menjelaskan mekanismenya, tetapi kita tahu beberapa komponen telur baik untuk otak,” kata Gary Small, MD, profesor dan ketua psikiatri di Hackensack Meridian School of Medicine, kepada Verywell.

Small yang tidak terlibat dalam studi ini menjelaskan bahwa kolin mendukung sintesis dan pelepasan neurotransmiter yang penting untuk menyimpan ingatan.

"Selain itu, Lemak omega-3 mengurangi peningkatan peradangan otak yang berkontribusi terhadap degenerasi saraf, dan lutein mengurangi stres oksidatif terkait usia yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak," kata Small.

Kolin merupakan nutrisi yang berperan penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, khususnya fungsi otak.

Memiliki kemiripan khasiat dan manfaat, kolin sering dikelompokkan dengan vitamin B.

Salah satu sumber kolin terkaya dan paling mudah diakses adalah kuning telur. Kolin berperan dalam sintesis asetilkolin, neurotransmitter yang penting untuk memori, suasana hati, dan kontrol otot.

Oleh karena itu, memastikan asupan kolin yang cukup dapat mendukung fungsi kognitif dan membantu mencegah Alzheimer  dan gangguan neurologis tertentu.

“Dua butir telur per hari adalah tujuan untuk memenuhi rekomendasi kolin dan nutrisi penting lainnya untuk kesehatan otak,” peneliti studi Taylor Wallace, PhD, CEO di Think Healthy Group dan asisten profesor nutrisi di Tufts University, mengatakan kepada Verywell.

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan otak paling banyak dari telur, pastikan untuk memakan kuning telurnya dan menambahkan sayuran untuk nutrisi yang lebih lengkap. Cobalah salah satu opsi persiapan makanan berikut:

• Masukkan telur rebus ke dalam salad
• Sarapan dengan telur dadar sayur
• Siapkan telur rebus dan nikmati dengan segenggam kacang
• Tambahkan telur rebus ke roti panggang alpukat
• Buat telur orak-arik dengan sayuran hijau dan rempah-rempah

Small mengingatkan bahwa pilihan makanan penting untuk kesehatan otak, tetapi faktor lain juga penting. Selain pola makan yang bergizi, olahraga teratur dan manajemen stres sangat penting untuk proses penuaan yang sukses.

"Jalan cepat setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer, serta sesi meditasi selama 10 menit setiap hari. Latihan mental seperti percakapan, permainan, teka-teki, dan membaca, membantu menjaga pikiran kita tetap kuat dan ingatan tetap tajam."

Tubuh menghasilkan sedikit kolin, oleh karena itu perlu mendapatkan sebagian besar kolin harian dari sumber makanan.

Menurut WebMD, pada tingkat yang sangat rendah, kekurangan kolin dapat menyebabkan kerusakan otot atau hati.

Banyak makanan yang merupakan sumber kolin yang baik, terutama telur, daging, dan ikan. Selain kuning telur, ada sayuran hijau dan makanan lainnya yang mengandung kolin. 

Untuk memastikan Anda mendapatkan cukup kolin dalam makanan, pertimbangkan sembilan pilihan makanan kaya kolin berikut ini:

• Hati
• Kuning Telur
• Daging sapi
• Dada Ayam
• Ikan
• Brokoli
• Kedelai
• Produk susu
• Kembang kol