Liputan6.com, Jakarta Media sosial dihebohkan dengan pengakuan seorang bapak kos di Semarang, Jawa Tengah yang kerap makan kucing. Dari rekaman suara yang beredar di media sosial X atau dulu bernama Twitter, bapak kos itu makan kucing lantaran dirinya tidak memiliki uang untuk membeli daging.
"Berarti tiap kucing yang hilang itu bapak yang masak?" tanya seorang penghuni kos
Baca Juga
"Iya," jawab bapak kos itu.
Advertisement
"Kucing yang anak-anak kasih makan itu yang bapak masak?" tanya penghuni kos itu lagi.
"Iya."
Menurut pengakuan bapak kos di Semarang itu, ia memiliki diabetes sehingga untuk menjaga agar gula darah tidak melonjak perlu makan daging. Namun, karena keterbatasan dana ia memotong kucing yang ada di sekitar kosnya.
"Yang jelas saya enggak punya uang untuk beli daging, yang paling rendah (kadar gula) itu daging," kata suara bapak kos itu.
"Kalau saya makan nasi itu kan tinggi banget itu gulanya."
Dalam percakapan tersebut, anak kos yang kerap memberi makan kucing menanyakan alasan bapak tersebut tidak mengonsumsi daging yang lain seperti ayam. Lalu, bapak kos itu mengatakan ayam sulit ditangkap.
"Lha ayam gimana megangnya. Kalau kucing pas tidur megangnya gampang, kalau ayam lari dong. Ayam juga pernah, kalau bisa ditangkap," kata bapak kos itu.
Bapak kos tersebut sebenarnya juga mengonsumsi ikan tapi beralasan bosan makan ikan sehingga ia memilih sumber protein lain.
"Daripada saya yang mati, mending kucing yang mati," kata bapak kos tersebut.
Â
Polisi Sudah Minta Keterangan Bapak Kos di Semarang
Kapolsek Gunungpati Kompol Agung Raharjo di Semarang mengatakan bahwa bapak kos berinisial NY berusia 63 tahun. NY sudah ditemui untuk dimintai keterangan.
"Dari klarifikasi lisan, memang yang bersangkutan mengakui mengonsumsi daging kucing," kata Agung Raharjo mengutip Antara.
Sama dengan percakapan yang terdengar di voice note yang beredar di media sosia, kepada polisi NY mengaku makan kucing karena meyakini bisa mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.
Â
Advertisement
Bakal Jalani Pemeriksaan Kejiwaan
Di kesempatan berbeda, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan bahwa Polrestabes Semarang sudah merespons dan menangani kasus tersebut.
"Kita tunggu perkembangan penanganannya, termasuk dugaan kondisi kejiwaan pelaku," kata Artanto.