Tak Selalu Harus Mengerang dan Berteriak Saat Berhubungan Intim

Orgasme kerap kita lihat ditandai dengan erangan dan terikaan seperti di film-film porno. Padahal tidak selamanya begitu

oleh Liputan6 diperbarui 22 Apr 2013, 20:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2013, 20:30 WIB
orgasm-130422b.jpg
Pasangan yang merasakan puncak kenikmatan seksual (orgasme) di film porno digambarkan dengan teriakan yang keras dan tubuh yang berkeringat. Padahal, kenyataannya tak semua orang yang mengalami orgasme harus berteriak.

Psikolog dan peneliti seks di University College London, dr Petra Boynton, menjelaskan, tidak semua orang berteriak keras saat orgasme. Jadi, jangan terburu-buru mengubah cara Anda berhubungan seksual.

"Mainstream di film menggambarkan wanita (dan pria) bersuara keras, mengalami orgasme yang berkeringat yang didahului dengan napas yang berat dan erangan... Jika orgasme Anda tak seperti ini, jangan mudah berpikiran ada yang salah dengan Anda," ujar dr Boynton seperti dikutip Telegraph, Senin (22/4/2013).

Menurut dr Boynton, bagi sebagian orang orgasme itu sangat penting sementara yang lain menganggapnya tak terlalu. Beberapa orang sangat tertekan karena tak bisa mengalami orgasme atau tak bisa membuat pasangannya mengalaminya. Dan yang lain ada juga yang tak peduli.

Dan parahnya, lanjut Dr Boynton, pasangan dituntut percaya kalau orgasme harus sering dan fantastis. Jika pasangan tak mengalaminya akan meninggalkan perasaan kalau dirinya tak berfungsi. "Anda juga akan mendengar orang berbicara tak mengalami orgasme tapi masih menikmati keintiman. Menikmati kesenangan yang datang sebelum orgasme. Mengalami beberapa kali orgasme lebih sering dibanding yang lain," ujarnya.

Dr Boynton berbagi kiat agar pasangan bisa menjelajahi kesenangan tanpa takut tak mengalami orgasme :

1. Atasi yang menghambat kegembiraan

Kadang-kadang orang merasa sulit mengalami orgasme karena dibesarkan dengan berpikir seks itu buruk atau kotor. Belajarlah lebih banyak tentang keintiman dengan membaca buku. Pastikan Anda memiliki privasi dan waktu untuk menikmati seks yang menyenangkan.

Bahasa tubuh yang menunjukkan kekhawatiran dan kepercayaan diri bisa menghalangi sehingga hubungan menjadi bermasalah. Renungkan bagaimana mengekspresikan kebutuhan bisa membantu.

2. Berpikir tentang apa yang terasa baik untuk Anda

Jelajahi kenikmatan melalui masturbasi sendiri atau dengan pasangan. Coba pelumas. Variasikan posisi seks bisa membantu.

Dengan kiat-kiat ini, Anda bisa merasakan kenikmatan yang berbeda. Dan mengubah cara Anda melihat orgasme atau bagaimana perasaan Anda secara fisik atau emosional. (Mel/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya