Liputan6.com, Jakarta - Seiring perkembangan teknolog pangani, ragam bahan pangan juga semakin bervariasi. Salah satunya yakni nasi shirataki.
Meski disebut 'nasi', sumber karbohidrat ini bukanlah berasal dari padi yang umum dikenal masyarakat. Bermula dari Jepang, nasi shirataki--yang sebelum siap disantap juga menyerupai beras--terbuat dari umbi tanaman konjac atau Amorphophallus konjac.
Baca Juga
Tanaman konjac banyak tumbuh di berbagai negara Asia seperti Jepang dan China. Bahan pangan ini telah dikonsumsi sejak ribuan tahun lalu. Kini, selain diolah menjadi bentuk beras shirataki, tepung akar tanaman konjak juga kerap diolah menjadi mi atau makanan ringan.
Advertisement
Kaya akan serat, nasi shirataki dapat menjadi pilihan bagi individu yang menjalani program diet namun tidak rela mengurangi kenikmatan mengonsumsi nasi putih. Teksturnya yang kenyal dan pulen dinilai dapat menjadi alternatif bagi nasi sehingga individu yang tengah diet tak perlu khawatir mengalami lonjakan berat badan.
Hal tersebut juga diakui ahli gizi Dr Rita Ramayulis, DCN, M.Kes. Menurutnya nasi yang terbuat dari beras shirataki memang dapat menjadi pilihan nasi yang lebih sehat.
"Kandungan seratnya yang lebih tinggi dapat membantu kenyang lebih lama," tutur Rita beberapa waktu lalu.
"Selain itu, dibandingkan nasi putih biasa, nasi shirataki memiliki kalori, karbohidrat, dan indeks glikemik lebih rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah maupun menstimulasi produksi insulin yang berlebihan," imbuhnya.
Diketahui, pada 100 gram nasi putih umumnya mengandung sekitar 175 kalori. Adapun nasi shirataki mengandung glukomanan, serat pangan alami, lebih tinggi dari nasi putih biasa sehingga memiliki kandungan kalori lebih rendah namun tetap mengenyangkan.
Â
Â
Melalui Uji Lab untuk Memastikan Kandungan Nutrisi dan Manfaatnya
Salah satu jenama produk kesehatan asal Indonesia, Flimty, menghadirkan beras shirataki Flimrice. Beras ini disebut bebas pemutih, pengawet, pengembang dan gluten sehingga aman dikonsumsi segala usia dalam jangka panjang.
Disampaikan Direktur Flimgroup Dennis Hadi, pihaknya selalu memastikan produk yang hendak dirilis harus benar-benar berkualitas. Oleh karena itu, sebelum diperkenalkan pada masyarakat, beras shirataki Flimrice melalui protokol uji lab terlebih dahulu agar sesuai klaim dan label nutrisi.
Â
Â
Advertisement
Direkomendasikan Sebagai Alternatif Nasi
Menurutnya, saat ini Flimrice pun telah direkomendasikan dokter penyakit dalam dan ahli gizi sebagai alternatif nasi yang lebih sehat.
Jika sebelumnya beras shirataki ini dirilis dengan kemasan satu boks berisi 7 sachet, kini tersedia pula kemasan pouch ukurang 1 kg. Hal tersebut kata Dennis, tak lepas dari sambutan hangat masyarakat.
Dia memastikan, tidak ada perbedaan kualitas pada kemasan yang lebih besar.
"Kandungannya tidak ada yang diubah, sama seperti kemasan boks. Bedanya hanya kemasannya jadi lebih besar, sehingga tidak ada penurunan kualitas," ujar Dennis melalui keterangan resmi.
"Saya berharap dengan kehadiran kemasan pouch besar, masyarakat bisa menikmati nasi putih yang lebih sehat untuk mewujudkan keluarga sehat Indonesia," harapnya.
Â