4 Tips Cegah Fistula Ani alias Saluran Abnormal di Anus Akibat Infeksi

Setidaknya ada empat tips untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya fistula ani, apa saja?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Okt 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2024, 13:00 WIB
4 Tips Cegah Fistula Ani alias Saluran Abnormal di Anus Akibat Infeksi
4 Tips Cegah Fistula Ani alias Saluran Abnormal di Anus Akibat Infeksi (Ilustrasi by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Luka di sekitar anus yang tak kunjung sembuh bisa saja terjadi akibat fistula ani. Anal fistul atau fistula ani adalah kondisi medis di mana terbentuk saluran kecil abnormal antara bagian dalam anus yang merupakan lubang tempat keluarnya kotoran dan kulit di sekitarnya.

Menurut dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif RS EMC Tangerang, Okkian Wijaya Kotamto, fistula ani disebabkan infeksi yang memicu timbulnya abses atau kantung berisi nanah.

“Jika abses tersebut tidak dibersihkan dengan sempurna, maka dapat terbentuk saluran atau jalur yang menghubungkan area dalam anus dengan permukaan kulit,” tulis Okkian di laman EMC dikutip Senin (28/10/2024).

Lantas bagaimana cara mencegah fistula ani?

Okkian membagikan empat tips untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya fistula ani, yakni:

  1. Menjaga kebersihan: Bersihkan area anus dengan baik setelah buang air besar untuk mencegah infeksi.
  2. Segera atasi infeksi: Periksa dan obati abses atau infeksi di sekitar anus sebelum berkembang menjadi fistula.
  3. Segera obati diare: Segera obati diare yang berkelanjutan untuk mencegah iritasi dan peradangan di area anus.
  4. Menerapkan pola makan sehat: Konsumsi makanan tinggi serat dan minum air yang cukup agar buang air besar lancar.

Apa Saja Gejala Fistula Ani?

Okkian menambahkan, fistula ani memiliki gejala yang cukup khas sehingga mudah dikenali. Berikut gejala atau tanda fistula ani yang perlu diketahui:

Nyeri di Sekitar Anus

Salah satu gejala utama fistula ani adalah rasa sakit atau nyeri di area sekitar anus terutama saat duduk, bergerak, atau buang air besar. Nyeri ini bisa berlangsung terus-menerus atau muncul saat ada tekanan pada area tersebut.

Keluarnya Cairan Nanah dan Iritasi

Fistula ani menyebabkan keluarnya cairan bernanah di kulit dekat anus. Cairan ini bisa berbau tidak sedap dan menyebabkan iritasi, gatal, dan kemerahan pada kulit di sekitar anus.

Demam dan Meriang

Jika fistula ani disebabkan oleh infeksi yang aktif, gejala umum seperti demam atau meriang bisa muncul.

Demam menandakan bahwa tubuh sedang melawan infeksi, dan ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.

Nyeri Saat Buang Air Besar

Fistula dapat menyebabkan rasa nyeri dan sakit saat buang air besar karena tekanan pada area yang terkena fistula. Nyeri ini bisa menyebabkan pengidap fistula ani menghindari buang air besar yang pada akhirnya menyebabkan masalah sembelit.

“Gejala-gejala ini bisa bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada ukuran fistula dan seberapa lama kondisinya berlangsung tanpa penanganan.”

Kapan Harus ke Dokter?

Okkian menyarankan masyarakat untuk segera periksakan diri ke dokter jika mengalami salah satu gejala fistula ani yang sudah dijelaskan di atas.

“Jika Anda merasakan gejala yang mengarah pada kondisi fistula ani seperti nyeri terus menerus di sekitar anus, pembengkakan, keluarnya cairan bernanah, atau merasa tidak nyaman saat buang air besar, segeralah periksakan diri ke dokter,” imbau Okkian.

“Penanganan dini sangat penting untuk mencegah infeksi lebih lanjut dan komplikasi yang lebih serius. Benjolan pada anus tidak dapat sembuh dengan sendiri dan membutuhkan perawatan medis,” tambahnya.

Dengan mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat sejak awal, pasien dapat mempercepat proses penyembuhan dan menghindari masalah yang lebih besar di kemudian hari.

5 Cara Penanganan Fistula Ani

Lebih lanjut, Okkian menjelaskan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengobati benjolan di anus atau fistula ani, yakni:

Prosedur Fistulotomi atau Fistulectomy

Fistulotomi atau fistulectomy adalah prosedur pembedahan yang paling umum digunakan untuk mengobati fistula ani. Dan untuk fistula sederhana, prosedur ini mempunyai tingkat kesembuhan tinggi.

Sayangnya, prosedur ini memiliki resiko nyeri, penyembuhan luka yang lambat, infeksi berulang dan yang paling menyeramkan adalah terpotongnya otot klep di sekitar anus yang disebut dengan Anal Sphincter sehingga menyebabkan keadaan inkontinentia (tidak dapat menahan BAB).

Seton

Seton adalah seutas benang atau karet khusus yang dipasang melalui saluran fistula untuk menjaga saluran tetap terbuka dan memungkinkan cairan nanah atau infeksi mengalir keluar dengan baik. Biasanya prosedur ini dilakukan pada kasus yang kompleks.

Prosedur LIFT

Ligation of Intersphincteric Fistula Tract adalah metode bedah yang lebih baru dan populer untuk mengobati fistula ani, terutama yang berada di antara otot sfingter (intersphincteric) dan memiliki keberhasilan tinggi pada tipe atau kasus anal fistula tertentu.

Prosedur VAAFT

Video Assisted Anal Fistula Treatment atau VAAFT merupakan prosedur penanganan anal fistula dengan menggunakan kamera kecil yang dimasukkan dari luka luar fistula sampai ke luka yang di dalam anus.

Prosedur ini biasanya digunakan pada kasus anal fistula yang kompleks dan berulang, biasanya pada keadaan tertentu dapat ditemukan percabangan (secondary track) sehingga menyebabkan pasien tidak sembuh.

Prosedur FiLAC

Fistula Laser Closure atau FiLAC adalah salah satu tindakan minimal invasif, bertujuan merusak saluran fistula dengan menggunakan energi laser. Prosedur ini diklaim minimal luka dan nyeri.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya