Liputan6.com, Jakarta Ketika anak laki-laki berusia enam tahun diajak ibu ke pusat perbelanjaan, momen buang air kecil sering kali menjadi dilema tersendiri. Ada ibu yang sudah berani melepas anaknya untuk ke toilet sendiri, tetapi ada juga yang masih memilih mengajak si Lecil masuk ke toilet perempuan.
Lalu, sebenarnya kapan anak bisa dilepas untuk pergi ke toilet sendiri di ruang publik?
Advertisement
Baca Juga
Menurut anggota Unit Kelompok Kerja Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Meitha Pingkan Esther T., SpA (K), keputusan ini sangat bergantung pada perkembangan masing-masing anak.
Advertisement
“Kalau anak sudah mandiri, ibu bisa mengajarkan dengan berkata, ‘Kamu pipis di tempat itu ya. Nanti ibu tunggu di luar,’” jelas Meitha dalam wawancara dengan Liputan6.com.
Namun, jika anak masih sangat bergantung pada orangtua, Meitha menyarankan agar ibu tetap menemani anak ke toilet bersama ibu.
Senada dengan itu, dokter spesialis anak Reza Fahlevi menambahkan bahwa kesiapan ini biasanya tercapai setelah anak berhasil melewati proses toilet training.
“Jika anak sudah bisa pipis sendiri, ibu bisa melepasnya ke toilet sambil berjaga di depan untuk memastikan keamanan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Reza.
Manfaatkan Family Toilet
Reza juga mengingatkan bahwa kini di sebagian perbelanjaan juga sudah ada family toilet. Sebuah fasilitas yang sangat tepat dalam kondisi anak perempuan pergi bersama ayah atau anak laki-laki pergi bersama ibu.
"Di beberapa mal sudah ada family toilet, nah itu bisa digunakan dalam kondisi-kondisi tersebut ya," katanya lagi.
Advertisement
Tanda Anak Sudah Bisa ke Toilet
Bagi orangtua, melihat anak mampu buang air kecil dan besar secara mandiri adalah sebuah kelegaan. Kemandirian ini biasanya berawal dari proses toilet training, yang bagi sebagian anak bisa menjadi tantangan tersendiri.
Menurut Meitha, proses toilet training dianggap berhasil ketika anak secara alami pergi ke toilet setiap kali merasa ingin berkemih atau buang air besar. Anak juga mampu menyelesaikan keperluannya sendiri, termasuk membersihkan diri dan mengenakan kembali celananya.
"Jadi ini sudah pada kondisi alami hingga begitu anak itu merasa untuk toileting maka dia akan dengan sendirinya ke kamar mandi," kata Meitha.
Memulai Toilet Training
Kapan toilet training bisa dimulai? Pelatihan menggunakan toilet dapat dimulai pada usia 12 hingga 36 bulan.
Pada rentang usia ini, anak biasanya sedang aktif mengeksplorasi lingkungan dan berada dalam fase anal, yaitu fase yang ideal untuk mengenalkan anggota tubuh guna mempermudah pelatihan toilet.
“Pada usia 24 bulan, anak umumnya sudah mampu berbicara, memahami pembicaraan, dan berkomunikasi,” ujar Meitha.
Seiring bertambahnya usia anak, umumnya kemampuan untuk buang air kecil dan buang air besar secara mandiri makin baik.
"Dari beberapa literatur, disebutkan bahwa rata-rata usia anak tanpa autisme untuk memulai toilet training adalah dua tahun enam bulan," katanya.
Advertisement