Pria, jujurlah! Apakah Anda termasuk yang ingin memiliki kelamin yang besar? Jika Anda selalu berpikiran kelamin Anda yang paling kecil, waspadalah Anda memiliki gangguan distorsi persepsi seperti yang dialami penderita anoreksia.
Profesor Bedah Urologi di Harvard Medical Scholl Michael O'Leary, MD, mengatakan, memang kebanyakan pria akan menjawab iya jika ditanya keinginan memiliki Mr P besar.
"Saya pikir tak ada pria di dunia ini yang tak berharap penisnya lebih panjang 1-2 inci," ujar O'Leary seperti dikutip WebMD, Senin (26/8/2013).
Terkadang, pria akan melakukan berbagai cara untuk membesarkan kelaminnya yang umumnya hasilnya meragukan dan gila. Ada berbagai pilihan memperbesar penis di luar sana seperti pil penis, krim, latihan peregangan yang brutal, dan operasi penis. Kesemuanya itu hampir tak ada hasil kerjanya.
Beberapa pendekatan yang bisa bekerja biasanya memiliki manfaat yang sedikit dan memiliki efek samping serius. Dalam beberapa kasus, disfungsi ereksi yang serius.
"Percayalah, jika saya tahu cara yang aman dan efektif meningkatkan ukuran penis, saya menjadi miliarder," kata O'Leary.
"Saya tidak, tak seorang pun melakukan," katanya lagi.
Penis yang ereksi biasanya ukurannya 5-6 inci (12-15 cm). Begitu juga ketika tidak ereksi.
Dalam beberapa kasus, genetika dan masalah hormon menyebabkan kondisi yang disebut mikropenis (penis yang sedang ereksi di bawah 3 inci atau 7,6 cm). Ada juga karena penyakit peyronie atau operasi kanker prostat yang bisa mengurangi ukuran kelamin pria.
Tetapi studi menunjukkan, pria yang ingin membesarkan penisnya berpikir ukuran kelaminnya di bawah rata-rata.
Mengapa? Ini karena pria sulit mengukur ukuran penisnya sendiri dengan melihat ke bawah dan punya sudut yang buruk. Psikologi juga berperan. Beberapa pria yang berukuran rata-rata terobsesi dengan pikiran kelaminnya terlalu kecil.
Ada diagnosis psikiatri yang menyebutkan gangguan dismorfik penis. Ini mirip dengan distori persepsi pada penderita anoreksia, yang berpikir tentang lemak tak peduli berapa kurus dirinya.
Lantas siapa yang berisiko mengalami gangguan tersebut?
Menurut sebuah penelitian, mayoritas laki-laki yang melakukan operasi pembesaran penis yang mengalami kondisi ini. Pria ini juga yang paling kurang puas dengan hasilnya.
Metode yang Bekerja
Ada salah satu metode yang aman dan efektif agar Mr P lebih besar yakni dengan menurunkan berat badan.
"Banyak orang yang berpikir mereka memiliki penis kecil karena kelebihan berat badan," kata Jennifer Berman, MD, seorang urolog di Beverly Hills.
Dan kehilangan berat badan akan mengungkapkan poros yang tersembunyi, yang selama ini terkubur di bawah lemak perut. Memang ini bukan meningkatkan ukuran sebenarnya, tapi akan terlihat lebih besar.
(Mel/*)
Profesor Bedah Urologi di Harvard Medical Scholl Michael O'Leary, MD, mengatakan, memang kebanyakan pria akan menjawab iya jika ditanya keinginan memiliki Mr P besar.
"Saya pikir tak ada pria di dunia ini yang tak berharap penisnya lebih panjang 1-2 inci," ujar O'Leary seperti dikutip WebMD, Senin (26/8/2013).
Terkadang, pria akan melakukan berbagai cara untuk membesarkan kelaminnya yang umumnya hasilnya meragukan dan gila. Ada berbagai pilihan memperbesar penis di luar sana seperti pil penis, krim, latihan peregangan yang brutal, dan operasi penis. Kesemuanya itu hampir tak ada hasil kerjanya.
Beberapa pendekatan yang bisa bekerja biasanya memiliki manfaat yang sedikit dan memiliki efek samping serius. Dalam beberapa kasus, disfungsi ereksi yang serius.
"Percayalah, jika saya tahu cara yang aman dan efektif meningkatkan ukuran penis, saya menjadi miliarder," kata O'Leary.
"Saya tidak, tak seorang pun melakukan," katanya lagi.
Penis yang ereksi biasanya ukurannya 5-6 inci (12-15 cm). Begitu juga ketika tidak ereksi.
Dalam beberapa kasus, genetika dan masalah hormon menyebabkan kondisi yang disebut mikropenis (penis yang sedang ereksi di bawah 3 inci atau 7,6 cm). Ada juga karena penyakit peyronie atau operasi kanker prostat yang bisa mengurangi ukuran kelamin pria.
Tetapi studi menunjukkan, pria yang ingin membesarkan penisnya berpikir ukuran kelaminnya di bawah rata-rata.
Mengapa? Ini karena pria sulit mengukur ukuran penisnya sendiri dengan melihat ke bawah dan punya sudut yang buruk. Psikologi juga berperan. Beberapa pria yang berukuran rata-rata terobsesi dengan pikiran kelaminnya terlalu kecil.
Ada diagnosis psikiatri yang menyebutkan gangguan dismorfik penis. Ini mirip dengan distori persepsi pada penderita anoreksia, yang berpikir tentang lemak tak peduli berapa kurus dirinya.
Lantas siapa yang berisiko mengalami gangguan tersebut?
Menurut sebuah penelitian, mayoritas laki-laki yang melakukan operasi pembesaran penis yang mengalami kondisi ini. Pria ini juga yang paling kurang puas dengan hasilnya.
Metode yang Bekerja
Ada salah satu metode yang aman dan efektif agar Mr P lebih besar yakni dengan menurunkan berat badan.
"Banyak orang yang berpikir mereka memiliki penis kecil karena kelebihan berat badan," kata Jennifer Berman, MD, seorang urolog di Beverly Hills.
Dan kehilangan berat badan akan mengungkapkan poros yang tersembunyi, yang selama ini terkubur di bawah lemak perut. Memang ini bukan meningkatkan ukuran sebenarnya, tapi akan terlihat lebih besar.
(Mel/*)