Bayi yang Diinkubator Bisa Mengalamai Kebutaan?

Bukan inkubator yang membuat bayi mengalami gangguan penglihatan, namun oksigen yang berada di dalamnya maka itu perlu monitoring dokter.

oleh Kusmiyati diperbarui 27 Sep 2013, 15:30 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2013, 15:30 WIB
bayi-kelainan130725c.jpg
Pernah dengar isu terkait bayi buta akibat inkubator?  Jika iya, Anda harus mengubah pandangan. Karena menurut Spesialis Anak dan Konsultan Perinatologi RSPI-Pondok Indonesia, dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A (K) hal itu tidak benar.

"Bukan inkubator yang membuat bayi mengalami gangguan penglihatan atau buta, namun oksigen yang berada di dalamnya. Tetapi tidak perlu khawatir selama masih dimonitoring dengan baik oleh dokter, itu aman," ungkap dr, Rina, ditulis Jumat (27/9/2013).

Pada 1954, penelitian di Australia melaporkan angka kejadian Retinopathy of Prematurity (ROP) pada bayi prematur lebih tinggi trejadi pada bayi yang mendapat oksigen gratis dibandingkan yang membayar.

Pada pemakaian oksigen gratis dalam inkubator, jumlahnya tidak terkontrol sehingga timbul anggapan oksigen yang menjadi penyebab ROP.

ROP yaitu penyakit mata akibat pertumbuhan atau perkembangan retina yang tidak normal pada bayi yang prematur. Pertumbuhan retina normal adalah dari tengah, mulai dari saraf otak kedua menuju ke pinggir.

Semakin bertambah umur bayi, maka kelainan tersebut dapat hilang sendiri atau bisa juga berbahaya bila ada penonjolan pada mata.

Dengan adanya penelitian di Australia tersebut kini para dokter di dunia serentak mengurangi atau memonitor penggunaan oksigen dalam inkubator.

"Dokter kini memonitor penggunaan oksigen dengan benar dan juga adanya screening sehingga aman untuk bayi," tambah dr. Rina.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya