RI Butuh 4,8 Juta Kantung Darah, yang Donor Cuma 2,5 Juta Kantung

Menurut menkes, donasi darah kita masih sekitar 2,5 juta kantong darah dan baru 83,59 persen diantaranya berasal dari donor sukarela.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 09 Des 2013, 13:30 WIB
Diterbitkan 09 Des 2013, 13:30 WIB
menkes-nafsiah-131128c.jpg
Di Indonesia, kebutuhan darah mencapai 4,8 juta setiap tahun yang seharusnya diperoleh dari 2 persen jumlah penduduk Indonesia. Tapi yang memprihatinkan, donasi masih sekitar 2,5 juta kantung dan baru 83,59 persen di antaranya berasal dari donor sukarela.

Begitu disampaikan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi yang ditemui pada rangkaian acara peringatan hari ibu 2013 di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Menurut menkes, di beberapa daerah saat ini stok darah masih banyak didominasi oleh donor pengganti yang berasal dari anggota keluarga pasien dan masih banyak pula yang berasal dari donor bayaran.

"Tantangan ini harus kita sikapi bersama dengan sungguh-sungguh, karena pengambilan darah seharusnya dilakukan hanya untuk kepentingan kemanusiaan dan dilarang untuk diperjualbelikan," jelasnya.

Menkes menambahkan, darah merupakan materi biologis yang hidup dan belum dapat diproduksi di luar tubuh manusia. Ketersediaan darah di sarana kesehatan sangat terkait dengan kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya secara sukarela dan berkelanjutan.

(Fit/Igw/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya