Ketika wanita bercermin, umumnya yang menjadi fokus perhatian hanya pada bagian kepala dan bagian pinggang, dengan melewati bagian payudara. Padahal, dengan memerhatikan kedua payudara ketika bercermin, wanita dapat mengetahui apakah ada tanda-tanda yang mengacu kepada tumor payudara.
dr. Nina Supit, Sp. Rad selaku Radiologist Rumah Sakit Mayapada Jakarta mengingatkan diperlukan kesadaran setiap wanita untuk berperan aktif dalam melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Sebab, dari data yang ada, 75 sampai 85 persen tumor payudara ditemukan pada saat melakukan SADARI ini.
"Ketika ngaca, biasanya wanita jarang sekali melihat payudaranya. Habis bagian atas langsung ke pinggang. Dia tidak sadar kalau payudaranya miring sebelah," kata dr. Nina menjelaskan dalam acara 'Workshop Peduli Perempuan Indonesia Bersama Tahir Foundation dan Pinkshimmerinc' di Hall Rumah Sakit Mayapada, Jalan Lebak Bulus 1, Jakarta Selatan, ditulis pada Senin (17/2/2014)
dr. Nina mengatakan, dengan wanita lebih sadar terhadap payudaranya, maka ketika ada tanda-tanda yang mengarah tumor payudara, dapat dilakukan penanganan secara dini agar tidak menjadi kanker payudara.
Selain wanita yang harus lebih aware terhadap payudaranya sendiri, lanjut dr. Nina, suami juga harus ikut peduli dengan payudara istrinya tersebut. Misalnya ketika berhubungan seksual melihat ada sesuatu yang berbeda dengan kedua payudara pasangannya, ada baiknya untuk segera memberitahu. Akan lebih baik lagi, kalau suami ikut menemani istrinya melakukan pengecekan lebih lanjut di rumah sakit.
"Suami juga harus aware terhadap kesehatan payudara istrinya. Jangan ketika melihat keanehan diam saja, karena takut membuat istrinya tersinggung," kata dr. Nina menambahkan.
Dalam kesempatan itu, dr. Nina memberitahu tanda-tanda kanker payudara yang harus diketahui semua wanita, agar penyakit itu tidak terjadi pada dirinya.
Ada pun tanda-tandanya, yaitu:
Saat ini, kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua pada wanita setelah kanker leher rahim (serviks). Untuk itu, wanita harus lebih peduli terhadap tubuhnya, baik yang ada di atas atau yang ada di bawah.
"Kedua kanker ini kayak kejar-kejaran. Terkadang serviks yang di atas, terkadang juga payudara yang di atas. Selain posisinya juga yang satu di atas dan di bawah," kata dia menjelaskan.
(Adt/Mel)
dr. Nina Supit, Sp. Rad selaku Radiologist Rumah Sakit Mayapada Jakarta mengingatkan diperlukan kesadaran setiap wanita untuk berperan aktif dalam melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Sebab, dari data yang ada, 75 sampai 85 persen tumor payudara ditemukan pada saat melakukan SADARI ini.
"Ketika ngaca, biasanya wanita jarang sekali melihat payudaranya. Habis bagian atas langsung ke pinggang. Dia tidak sadar kalau payudaranya miring sebelah," kata dr. Nina menjelaskan dalam acara 'Workshop Peduli Perempuan Indonesia Bersama Tahir Foundation dan Pinkshimmerinc' di Hall Rumah Sakit Mayapada, Jalan Lebak Bulus 1, Jakarta Selatan, ditulis pada Senin (17/2/2014)
dr. Nina mengatakan, dengan wanita lebih sadar terhadap payudaranya, maka ketika ada tanda-tanda yang mengarah tumor payudara, dapat dilakukan penanganan secara dini agar tidak menjadi kanker payudara.
Selain wanita yang harus lebih aware terhadap payudaranya sendiri, lanjut dr. Nina, suami juga harus ikut peduli dengan payudara istrinya tersebut. Misalnya ketika berhubungan seksual melihat ada sesuatu yang berbeda dengan kedua payudara pasangannya, ada baiknya untuk segera memberitahu. Akan lebih baik lagi, kalau suami ikut menemani istrinya melakukan pengecekan lebih lanjut di rumah sakit.
"Suami juga harus aware terhadap kesehatan payudara istrinya. Jangan ketika melihat keanehan diam saja, karena takut membuat istrinya tersinggung," kata dr. Nina menambahkan.
Dalam kesempatan itu, dr. Nina memberitahu tanda-tanda kanker payudara yang harus diketahui semua wanita, agar penyakit itu tidak terjadi pada dirinya.
Ada pun tanda-tandanya, yaitu:
- Teraba benjolan berbatas tidak jelas
- Payudara menjadi tidak simetris
- Cairan atau darah keluar dari puting susu atau puting tertarik ke dalam
- Penebalan atau perubahan kulit payudara menjadi seperti kulit jeruk
- Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak.
Saat ini, kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua pada wanita setelah kanker leher rahim (serviks). Untuk itu, wanita harus lebih peduli terhadap tubuhnya, baik yang ada di atas atau yang ada di bawah.
"Kedua kanker ini kayak kejar-kejaran. Terkadang serviks yang di atas, terkadang juga payudara yang di atas. Selain posisinya juga yang satu di atas dan di bawah," kata dia menjelaskan.
(Adt/Mel)