5 Cara Melatih Kucing Agar Berhenti Mencakar Barang-Barang di Rumah

Liputan6.com, Jakarta Membuat kucing agar berhenti mencakar barang-barang di rumah tentunya bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan oleh kucing memang hewan yang hobi mencakar cakar sekitarnya.

Biasanya kucing mencakar untuk menandai wilayahnya. Selain itu kucing juga mencakar untuk menghilangkan lapisan cakarnya yang telah mati.

Seringkali bila kamu memelihara kucing, barang-barang kesayangan kamu menjadi korban cakaran si kucing. Hal ini tentu membuatmu jengkel dan serasa ingin memarahi kucing, tetapi kadang kamu tidak tega terhadap kucingmu sendiri.

Oleh karena itu, kamu harus mengetahui tentang bagaimana caranya agar kucing berhenti mencakar barang-barang di rumah seperti Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (11/4/2019).

Cara pertama agar kucing berhenti mencakar barang-barang di rumah adalah dengan menyediakan tempat atau barang yang khusus untuk dicakar. Dengan menyedaiakan scratch post ini, kamu bisa menjaga barang-barangmu dari cakaran kucing.

Dengan menyediakan scratch post ini, membuat si kucing menyalurkan hobi mencakarnya ke benda tersebut. Setiap si kucing mulai mencakar barang-barang, bawalah kucing tersebut ke scratch post sehingga lama kelamaan dia akan mengerti kalau disanalah dia harus mencakar.

Anak kucing biasanya mulai mencakar sekitar usia delapan minggu, jadi kamu bisa mulai melatih kucing mencakar di scratch post sejak dari muda. Sehingga setelah beranjak tua, si kucing telah mengerti dan tidak akan merepotkanmu lagi dengan mencakar barang-barang di rumah.

Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan letak dari scratch post tersebut. Kamu harus meletakkannya di berbagai sudut rumah yang biasanya dikunjungi kucing. Biasanya kucing sering berkeliaran di tempat dimana biasanya kamu berada.

Menyediakan scratch post ini merupakan solusi yang sangat efektif dalam mencegah kucing dalam mencakar barang-barang di rumah.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bila kamu perlahan-lahan melatih kucing, pada akhirnya kucing akan mengerti. Begitu pula dengan hobi mencakar ini.

Kamu bisa memarahi si kucing bila dia tetap mencakar barang barang di rumah selain scratch post yang telah kamu sediakan. Mengejutkan si kucing dengan bunyi keras seperti ingin mengusirnya atau tepukan tangan, lalu meninggalkannya biasanya dapat dimengerti si kucing kalau perbuatannya itu salah. Walaupun tentunya tidak bisa dilakukan hanya dengan sekali jalan, kamu juga perlu bersabar.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa memberikan imbalan atau penghargaan bila si kucing melakukan sesuatu yang benar, yaitu mencakar di scratching post. Kamu bisa memberikan makanan yang disukai si kucing bila dia menurut, dan tidak mencakar barang barang di rumah.

Sebelum itu kamu juga bisa melindungi barang barang dengan cara memberinya pelindung vinil. Jadi ketika kamu tidak bisa mengawasi si kucing, barang-barang di rumah sudah aman dengan pelindung tersebut.

Hal ini juga bisa dilakukan bila scratch post tidak mempan, akhirnya kamu terpaksa melindungi semua barang-barang dengan pelindung vinil, walaupun itu memang akan sedikit merepotkan. Lindungilah barang-barang yang memang harus dilindungi.

Selotip ini merupakan selotip yang digunakan untuk melindungi barnag barang di rumah dari cakaran kucing. Bisa bekerja dengan baik pada kain, karpet, dinding maupun pintu, selotip khusus cakar kucing ini juga mudah untuk dilepas.

Selotip ini juga merupakan cara yang lumayan efektif karena, kucing tidak menyukai perasaan lengket di kaki dan cakarnya, jadi hal ini dapat mencegahnya mencakar barang barang di rumah.

Jika dikombinasikan dengan scratch post, hal ini juga dapat melatih kucing untuk tahu daerah atau tempatnya untuk mencakar.

Semprotan aroma cakar kucing efektif untuk menipu si kucing. Hal ini membuat si kucing berpikir bahwa ia telah menandai wilayah tersebut dan tidak jadi mencakar tempat atau barang yang telah kamu semprotkan tersebut.

Selain bisa dibeli di toko perawatan hewan, semprotan ini juga bisa dibuat sendiri dengan menggunakan bahan bahan seperti cuka, minyak sitrus, maupun bawang putih.