Liputan6.com, Jakarta Pada Sabtu (13/4/2019), pesawat terbang terbesar di dunia lepas landas dari Gurun Pasir Mojave di California. Ini adalah penerbangan perdana untuk pesawat yang terbuat dari komposit serat karbon yang diproduksi oleh Stratolaunch Systems Corp.
Pesawat warna putih yang dinamai Roc ini memiliki sayap sebesar lapangan sepakbola Amerika atau kurang lebih 100 meter. Roc didorong dengan enam mesin yang berada di dalam dua pesawat kembar. Seluruh ide ini diprakarsai oleh mendiang salah pendiri Microsoft, Paul Allen.
Advertisement
Baca Juga
Pesawat terbesar itu lepas landas pada pukul 07.00 pagi waktu Pasifik dan terus terbang selama dua jam sebelum mendarat pulang ke Mojave Air and Space Port tempat ratusan orang sudah menunggunya.
"Sungguh sebuah penerbangan perdana yang fantastik," ujar Kepala Eksekutif Stratolaunch, Jean Floyd, seperti yang Liputan6.com lansir dari The Guardian, Senin (22/4/2019).
Menargetkan Pasar Penerbangan Luar Angkasa
Dengan Roc, Stratolaunch mengincar pasar penerbangan ke luar angkasa sebagai target keuntungan terbesar. Roc dirancang untuk meluncurkan roket dan kendaraan luar angkasa lainnya dengan berat sampai 500 ribu pound dengan ketinggian 35 ribu kaki.
"Penerbangan hari ini melebihi misi kami untuk menyedikan alternatif yang fleksibel untuk sistem peluncuran, kami sangat amat bangga dengan tim Stratolaunch, kru penerbangan hari ini, rekan kami di Northrup Grumman’s Scaled Composites dan Mojava Air and Space Port," tambah Floyd.
Stratolaunch mengatakan dalam penerbangan pertamanya Roc berhasil mencapai kecepatan tercepat 189 mili per jam dan ketinggian 17 ribu kaki. Sangat berarti untuk menguji performa dan kualitas kendali pesawat itu.
Advertisement
Meluncurkan Roket
Pesawat ini dirancang untuk meluncurkan roket dan wahana antariksa lainnya yang berbobot hingga 226.796 kilogram pada ketinggian 10.668 meter. Roc telah digadang-gadang oleh perusahaan para pembuat satelit sebagai alternatif terbaru. Bahkan beberapa perusahaan telah memesan tiket pesawat Roc.
Penerbangan hari Sabtu, yang menjadi saksi ditempuhnya kecepatan maksimum pesawat pada 304 km/jam dan pada ketinggian 5.182 meter, dimaksudkan untuk menguji performanya dan kualitas penanganannya, menurut pihak Stratolaunch.
Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft bersama Bill Gates di tahun 1975, mengumumkan pada tahun 2011 bahwa dia telah mendirikan perusahaan yang didanai secara pribadi yaitu Stratolaunch. Perusahaan ini berharap permintaan penerbangan untuk menempatkan satelit ke orbit bisa semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Persaingan Ketat
Stratolaunch akan bersaing di Amerika Serikat dengan para wirausahawan antariksa dan para penyokong industri ini seperti SpaceX milik Elon Musk dan United Launch Alliance, sebuah kemitraan antara Boeing dan Lockheed Martin. Stratolaunch telah menyatakan niat mereka untuk melucurkan roket pertamanya dari the Roc paling cepat tahun 2020.
Allen tutup usia pada bulan Oktober 2018 setelah menderita penyakit non-Hodgkins lymphoma, hanya dalam hitungan bulan setelah diumumkannya pengembangan pesawat dimaksud.
"Kami semua yakin Allen akan merasa bangga seandainya dapat menyaksikan pencapaian hari ini yang bersejarah," ujar Jody Allen, Kepala Vulcan Inc. dan Wali dari Paul G. Allen Trust.
"Pesawat ini adalah pencapaian teknis yang luar biasa dan kami ucapkan selamat kepada semua orang yang terlibat di dalamnya," tambahnya.
Advertisement