Liputan6.com, Jakarta Kedatangan bulan Ramadan sangat dinanti oleh seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia. Tak terkecuali bagi mereka yang tinggal di negara dengan durasi puasa lebih lama dari durasi normal.Â
Baca Juga
Tantangan yang dihadapi oleh muslim berbeda-beda di setiap negara saat menjalankan puasa. Di Indonesia, lama berpuasa tiap harinya yaitu sekitar 12 hingga 13 jam. Dengan demikian, tersedia waktu 11 hingga 12 jam untuk berbuka dan makan sahur.
Advertisement
Berbeda dengan Indonesia, mereka yang tinggal di Greenland harus menahan lapar selama 21 jam lamanya. Yang artinya, muslim di sana hanya punya waktu tiga jam saja untuk bertemu waktu buka dan sahur.
Itulah yang terjadi pada Wassam Azaqeer, pria muslim asal Lebanon yang menetap di Greenland. Di sana, Wassam Azaqeer menjalankan puasa seorang diri. Keteguhan hatinya itu membuatnya disebut sebagai ‘Columbus dari Arab’.
Tak mau tinggalkan Greenland
Julukan tersebut disematkan padanya karena dia menjadi satu-satunya Muslim yang sanggup tinggal dan menjalankan bisnis di Nuuk, ibukota sekaligus kota terbesar Greenland, seperti Liputan6.com lansir dari laman Muslim Village, Minggu (2/6/2019).
Di Nuuk, Wassam menjalankan bisnis restoran miliknya yang didatangi 200 pelanggan setiap harinya. Namun ia sendiri harus menahan lapar selama 21 jam dikarenakan letak Greenland yang berada di dekat Samudra Arktik.
Terlepas dari hal itu, Wassam pribadi mengaku bahwa ia merasa bangga menjadi satu-satunya muslim yang berpuasa di negara tersebut. Meski demikian, terkadang terbesit di benaknya untuk kembali ke Lebanon.
Namun, Wassam memutuskan untuk tetap tinggal dengan alasan ia tidak suka ketika tak ada orang lain yang berpuasa di Greenland setelah sepeninggalannya.
Advertisement