7 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Ginjal

Ginjal berperan penting menyaring racun dan limbah.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 03 Sep 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 16:30 WIB
Ilustrasi Ginjal
Ilustrasi Ginjal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ginjal adalah organ berukuran kepalan tangan yang terletak di bagian bawah tulang rusuk, di kedua sisi tulang belakang. Ginjal berperan penting menyaring produk limbah, kelebihan air, dan kotoran lain dari darah. Limbah ini disimpan di kandung kemih dan kemudian dikeluarkan melalui urin.

Selain itu, ginjal mengatur kadar pH, garam, dan kalium dalam tubuh. Ginjal juga menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah dan mengontrol produksi sel darah merah. Ginjal juga bertanggung jawab untuk mengaktifkan bentuk vitamin D yang membantu tubuh menyerap kalsium untuk membangun tulang dan mengatur fungsi otot.

Menjaga kesehatan ginjal penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Namun, terkadang, ada kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadarai dapat merusak fungsi ginjal. Menurunnya fungsi ginjal dapat menyebabkan masalah seperti batu ginjal hingga gagal ginjal.

Belum terlambat untuk melepaskan perilaku merusak ginjal ini. Berikut daftar kebiasaan umum yang mungkin tidak Anda sadari dapat memengaruhi fungsi ginjal, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (3/9/2019).

Terlalu sering konsumsi makanan olahan

Makanan Ini Bisa Membuat Daya Ingat Cepat Menurun
Daging Olahan / Sumber: iStockphoto

Sebagian besar makanan olahan penuh dengan natrium, yang tidak hanya buruk bagi jantung tapi juga dapat menyebabkan masalah ginjal. Ketika tubuh menunjukkan tanda-tanda makan terlalu banyak garam, tubuh perlu mengeluarkan natrium saat buang air kecil dan menumpuk kalsium. Pada gilirannya, memiliki terlalu banyak kalsium dalam urin meningkatkan risiko batu ginjal.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa asupan fosfor tinggi dari makanan olahan pada orang tanpa penyakit ginjal bisa berbahaya bagi ginjal dan tulang. Disarankan untuk mengonsumsi natrium maksimal 2.300 miligram per hari.

Melewatkan minum saat haus

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Bertolak belakang dengan kepercayaan yang populer, Anda tidak perlu menghabiskan delapan gelas air penuh untuk menjaga ginjal bekerja dengan baik. Bahkan dengan hanya empat hingga enam gelas air sehari, ginjal akan baik-baik saja. Namun, kekurangan air dalam tubuh juga tak baik bagi ginjal.

Tetap terhidrasi dengan baik membantu ginjal membersihkan natrium dan racun dari tubuh. Minum banyak air juga merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindari batu ginjal yang menyakitkan. Tak cuma itu, kadar air yang cukup pada tubuh juga dapat menjaga tekanan darah tetap stabil.

Terlalu sering konsumsi penghilang rasa sakit (painkiller)

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (Foto: Unsplash.com/Freestocks)

Obat-obatan penghilang rasa sakit, seperti NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid), dapat meringankan sakit dan nyeri, tetapi dapat membahayakan ginjal, terutama jika Anda sudah memiliki penyakit ginjal.

Hati-hati jika Anda minum obat OTC untuk nyeri kronis. Obat anti-inflamasi yang disebut NSAID, yang meliputi ibuprofen dan aspirin, mengurangi aliran darah ke ginjal, dan menyebabkan jaringan parut karena mereka langsung dapat meracuni organ. Orang yang mengonsumsi painkiller dalam jangka waktu panjang memiliki potensi lebih besar mengalami kerusakan ginjal.

Makan daging berlebihan

Banyak Disantap di Idul Adha, Ketahuilah Mitos Daging Sapi
daging merah. (iStockphoto)

Protein hewani menghasilkan asam dalam jumlah tinggi dalam darah yang dapat membahayakan ginjal dan menyebabkan asidosis, suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menghilangkan asam dengan cukup cepat. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan semua bagian tubuh tetapi pola makan harus seimbang dengan buah-buahan dan sayuran.

Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam Journal of American Society of Nephrology, menyelidiki dampak jangka panjang dari konsumsi daging merah pada kesehatan ginjal. Asupan daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan penyakit ginjal stadium akhir. Orang-orang yang mengonsumsi daging merah dalam jumlah tertinggi - 25 persen teratas - menunjukkan risiko 40 persen lebih tinggi terkena penyakit ginjal stadium akhir.

Duduk terlalu lama

Kebiasaan Buruk yang Perlu Kamu Hindari
Duduk terlalu lama / Sumber: iStockphoto.com

Orang-orang yang duduk dalam jangka waktu lama dalam sehari tidak hanya menempatkan diri mereka pada risiko obesitas dan anggota badan yang sakit, tetapi juga meningkatkan peluang mereka terkena penyakit ginjal.

Duduk untuk waktu yang lama sekarang telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit ginjal. Meskipun para peneliti belum tahu mengapa atau bagaimana waktu menetap atau aktivitas fisik secara langsung berdampak pada kesehatan ginjal, diketahui bahwa aktivitas fisik yang lebih besar dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan metabolisme glukosa, keduanya merupakan faktor penting dalam kesehatan ginjal.

Konsumsi suplemen berlebihan

Suplemen kesehatan (iStock)
Ilustrasi suplemen kesehatan (iStockphoto)

Hanya karena suatu produk dipasarkan sebagai cap “alami” atau "herbal" tidak berarti itu baik untuk tubuh secara keseluruhan. Contoh kasus: Bahan nabati yang disebut asam aristolochic dapat ditemukan dalam "obat-obatan tradisional," tetapi dapat menyebabkan jaringan parut di ginjal.

FDA memperingatkan konsumen untuk menjauh dari produk yang mencantumkan Aristolochia, Asarum, atau Bragantia pada label, karena mereka mungkin mengandung bahan berbahaya. Suplemen untuk penurunan berat badan, binaraga, atau penambah energi tidak boleh digunakan oleh orang-orang dengan penyakit ginjal atau gagal ginjal.

Sering begadang

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Istirahat malam yang baik sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan terutama pada ginjal. Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur yang membantu mengoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam. Sebuah penelitian dari University of Tennessee Health Science Center in Memphis, TN menghubungkan insomnia dengan penurunan fungsi ginjal, gagal ginjal, dan peningkatan risiko kematian.

Selain itu, para peneliti dari Boston's Brigham and Women's Hospital mengevaluasi kebiasaan tidur ribuan wanita dan menemukan terlalu sedikit istirahat dapat terkait dengan penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat.

Perempuan yang tidur lima jam atau kurang dalam semalam memiliki risiko 65 persen lebih besar mengalami penurunan fungsi ginjal dengan cepat, dibandingkan dengan perempuan yang tidur tujuh hingga delapan jam semalam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya