Liputan6.com, Jakarta Gejala virus Corona sangat penting untuk dikenali. Virus Corona atau COVID-19 sudah ditetapkan sebagai pandemi global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan darurat kesehatan masyarakat terkait dengan COVID-19.
Virus ini cepat menyebar dan menjangkit banyak korban. Sekilas, gejala virus Corona mirip deng flu atau pilek biasa. Faktanya, COVID-19 jauh lebih mematikan daripada flu musiman. Gejala virus Corona berkisar dari gejala ringan hingga parah dan kematian.
Advertisement
Baca Juga
Gejala virus Corona juga bervariasi dari orang ke orang. Sebagian orang akan merasakan gejala virus Corona klinis. Sebagian lagi hanya merasakan sedikit gejala. Namun, ada beberapa gejala virus Corona yang paling umum.
Mengetahui gejala virus Corona sejak dini membuat siapa saja lebih waspada dengan penyakit ini. Penanganan yang cepat dan tepat membuat virus ini dapat dilawan. Berikut gejala virus Corona dan bedanya dengan influenza atau flu biasa, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (18/3/2020).
Gejala Umum Virus Corona
Menurut WHO, ada tiga gejala umum COVID-19. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan (sesak napas), dan batuk kering. CDC menjelaskan bahwa gejala bisa muncul hanya dalam 2 hari setelah paparan atau selama 14 hari setelahnya.
Demam
Demam merupakan reaksi tubuh melawan infeksi. Tingginya suhu badan adalah salah satu cara sistem kekebalan tubuh berupaya memerangi infeksi. Pada virus Corona, demam bisa berkisar 38 derajat celcius atau lebih.
Sesak napas
Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang terjangkit COVID-19 akan sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas. Merasa kelelahan hingga sesak napas menjadi gejala virus Corona yang harus diwaspadai. Sesak napas digambarkan seperti pengetatan intens di dada, engap di udara, hingga rasa tercekik. Virus Corona yang menyerang sistem pernapasan bawah bisa menyebabkan gejala ini.
Batuk kering
Batuk kering adalah batuk yang tidak menimbulkan dahak atau lendir. Batuk kering dapat menyebabkan sensasi gatal di tenggorokan.
Batuk adalah refleks alami untuk membersihkan tenggorokan dan paru-paru dari iritan. Batuk kering yang terus menerus dan tidak segera membaik bisa menjadi gejala virus Corona.
Advertisement
Gejala Virus Corona Lainnya
Pada sejumlah kasus, pasien bisa mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan mulai secara bertahap. Namun, gejala ini bukanlah gejala khas COVID-19.
Masa Inkubasi Virus Corona dan Penyebaran Corona
Menurut CDC, masa inkubasi untuk coronavirus novel adalah di suatu tempat antara 2 hingga 14 hari setelah paparan. Bagi banyak orang, gejala COVID-19 dimulai sebagai gejala ringan dan secara bertahap menjadi lebih buruk selama beberapa hari.
Coronavirus sangat menular, yang berarti menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Virus Corona sebagian besar menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat atau dari tetesan yang tersebar ketika seseorang dengan virus bersin atau batuk.
Virus juga mungkin ditularkan melalui sentuhan permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh mulut atau hidung.
Advertisement
Beda Gejala Virus Corona dengan Flu
COVID-19 bukanlah flu, meski gejalanya mirip. Flu memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19. Namun, COVID-19 lebih cenderung menyebabkan sesak napas dan gejala pernapasan lainnya.
Jika gejala virus Corona bisa muncul mulai 2 sampai 14 hari, gejala flu biasa cenderung lebih cepat muncul yaitu antara 1 sampai 3 hari. Flu disebabkan oleh virus influenza. Ada virus influenza tipe A, B, dan C yang menyebabkan flu.
Virus tipe A dan B menyebabkan wabah musiman yang besar. Tipe C biasanya menyebabkan gejala pernapasan yang lebih ringan. Walaupun vaksin flu dapat membantu melindungi seseorang dari tipe A dan B, tidak ada imunisasi untuk virus tipe C.
Flu juga memiliki gejala umum seperti bersin, hidung tersumbat dan berair, sakit tenggorokan, sakit kepala, batuk kering dan demam.
Beda Gejala Virus Corona dengan Pilek
Pilek dapat disebabkan oleh lebih dari 200 virus berbeda. Tapi sekitar 50 persen pilek disebabkan oleh rhinovirus. Virus penyebab pilek lainnya meliputi virus parainfluenza manusia, Metapneumovirus manusia, coronaviruses adenovirus, virus syncytial pernapasan manusia, dan enterovirus.
Gejala pilek meliputi hidung berair yang bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Pilek terkadang bisa menyebabkan sakit kepala dan kelelahan ringan. Pilek biasa disertai dengan batuk berdahak. Pilek jarang sekali menyebabkan demam, muntah, atau mual.
Gejala pilek umumnya lebih ringan dan berlangsung sekitar 1 minggu dan akan hilang dalam waktu 10 hari.
Â
Advertisement