Liputan6.com, Jakarta Bitcoin adalah salah satu jenis mata uang digital yang diciptakan pada Januari 2009, tepatnya saat jatuhnya pasar perumahan. Terciptanya Bitcoin adalah ide dari seseorang yang memiliki nama samaran Satoshi Nakamoto. Bahkan, hingga kini identitas orang yang menciptakan Bitcoin adalah salah satu misteri yang masih belum terpecahkan.
Ada beberapa janji yang dikemukakan oleh Bitcoin. Salah satunya adalah janji biaya transaksi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mekanisme pembayaran online tradisional dan dioperasikan oleh otoritas terdesentralisasi.
Advertisement
Baca Juga
Uniknya dari mata uang Bitcoin adalah tidak adanya bentuk fisik, hanya saldo yang disimpan di buku besar publik yang aksesnya transparan bagi setiap orang, dan seluruh transaksi yang menggunakan Bitcoin, terverifikasi melalui berbagai sistem.
Kemudian, Bitcoin adalah mata uang yang tidak diterbitkan atau didukung oleh bank atau pemerintah mana pun. Serta, Bitcoin yang dimiliki individu juga tidak memiliki harga jika digunakan sebagai komoditas.
Untuk mengulas lebih lanjut mengenai Bitcoin, berikut ini Liputan6.com telah melansir dari Merdeka.com mengenai seluk beluk Bitcoin tersebut, Rabu (10/2/2021).
Pengertian Bitcoin
Bitcoin adalah mata uang digital yang digunakan dan distribusinya secara elektronik. Bitcoin adalah jaringan peer-to-peer terdesentralisasi. Maksudnya, tidak ada satu lembaga atau orang yang mengontrol. Serta, keunikan dari Bitcoin adalah mata uang ini tidak dapat dicetak dan jumlahnya juga sangat terbatas.
Bitcoin adalah salah satu jenis cryptocurrency. Saldo token Bitcoin disimpan dengan sebuah "kunci" publik dan pribadi, serta merupakan kombinasi panjang angka serta huruf yang terhubung melalui enkripsi algoritma matematika yang digunakan dalam membuatnya.
Kunci publik (sebanding dengan nomor rekening bank) memiliki fungsi sebagai alamat yang terpublikasi ke dunia dan ke mana orang lain bisa mengirim bitcoin. Kunci pribadi (sebanding dengan PIN ATM) memiliki fungsi sebagai rahasia yang terjaga dan hanya digunakan untuk mengotorisasi transmisi Bitcoin.
Kemudian, yang perlu dipahami adalah kunci Bitcoin tidak sama dengan dompet Bitcoin, yang merupakan perangkat fisik atau digital yang memfasilitasi perdagangan Bitcoin serta memungkinkan pengguna agar dapat melacak kepemilikan koin. Istilah "dompet" mungkin sedikit menyesatkan, karena sifat Bitcoin yang terdesentralisasi dan artinya Bitcoin tidak pernah disimpan "di" dompet, melainkan secara desentralisasi di dalam blockchain.
Advertisement
Cara Kerja dan Istilah dalam Bitcoin
Mungkin cara kerja Bitcoin adalah hal menarik yang perlu untuk dibahas. Setiap Bitcoin adalah file komputer yang disimpan dalam dompet digital di komputer atau smartphone. Untuk memahami cara kerja bitcoin, ada baiknya memahami istilah-istilah tersebut dan penjelasannya:
1. Blockchain
Bitcoin didukung oleh kode sumber terbuka yang dikenal sebagai Blockchain. Fungsinya membuat buku besar publik bersama. Setiap transaksi adalah "blok" yang "dirantai" ke kode, membuat catatan permanen dari setiap transaksi. Teknologi Blockchain merupakan jantung dari lebih dari 2.200 mata uang kripto yang tercipta pasca hadirnya Bitcoin.
2. Kunci pribadi dan publik
Dompet bitcoin isinya kunci publik dan kunci privat, kemudian akan bekerja sama dalam memungkinkan pemilik menandatangani transaksi secara digital, juga akan memberikan bukti otorisasi.
3. Penambang Bitcoin
Penambang atau anggota platform peer-to-peer, secara independen mengonfirmasi transaksi menggunakan komputer berkecepatan tinggi, umumnya dalam 10 hingga 20 menit. Penambang dibayar dalam Bitcoin untuk usaha yang dilakukan.
Cara Bitcoin Menghasilkan Uang
Nilai Bitcoin mengikuti hukum penawaran dan permintaan, serta karena permintaan naik dan turun, ada banyak volatilitas dalam harga cryptocurrency. Akan tetapi, selain menambang bitcoin yang notabene membutuhkan keahlian teknis dan investasi pada komputer berkinerja tinggi, banyak orang membeli bitcoin sebagai bentuk spekulasi mata uang, alias mencoba untuk bertaruh bahwa nilai dolar AS dari satu bitcoin akan lebih tinggi di masa depan jika dibandingkan saat ini. Namun, hal ini tentu sangat sulit diprediksi.
Advertisement
Kelebihan Bitcoin
Ada pun beberapa kelebihan dalam penggunaan Bitcoin adalah:
Transaksi pribadi yang aman dengan biaya sedikit
Jika sudah memiliki bitcoin, Anda bisa mentransfernya kapan saja, di mana saja, mengurangi waktu serta potensi biaya yang bisa timbul dari transaksi apa pun. Proses transaksi tidak mengandung informasi pribadi seperti nama atau nomor kartu kredit, serta menghilangkan risiko informasi konsumen dicuri untuk kepentingan curang atau pencurian identitas.
Potensi pertumbuhan besar
Beberapa investor banyak membeli dan menahan mata uang ini, dengan taruhan bahwa jika kedepannya kepercayaan dan penggunaan Bitcoin meningkat, maka nilai bitcoin akan ikut tumbuh.
Terhindar dari bank tradisional atau perantara pemerintah
Akibat krisis keuangan serta resesi hebat, beberapa investor ingin merangkul mata uang alternatif yang terdesentralisasi, di mana mata uang tersebut berada di luar kendali bank biasa, otoritas pemerintahan, maupun pihak ketiga lainnya.
Kekurangan Bitcoin
Selain kelebihan Bitcoin, tentu ada juga beberapa dari Bitcoin adalah sebagai berikut:
Harga tidak stabil
Kenaikan harga bitcoin 2017 didorong adanya spekulan yang bergegas ke pasar Bitcoin, seperti yang dibahas penulis staf NerdWallet pada saat itu. Keuntungan ini merupakan kabar baik jika Anda membeli bitcoin pada Desember 2018. Pasalnya, mereka yang membeli Bitcoin pada tahun 2017 saat harga Bitcoin melesat menuju $ 20.000 masih perlu memulihkan kerugian yang dialami.
Penggunaan terbatas
Tepat pada Mei 2019, raksasa telekomunikasi AT&T bergabung dengan perusahaan seperti Overstock.com, Microsoft, dan Dish Network untuk mulai menerima pembayaran dengan Bitcoin. Kendati demikian, perusahaan-perusahaan tersebut menerapkan beberapa pengecualian yang tidak sejalan dengan aturan perusahaan.
Tidak dilindungi SIPC
SIPC (Securities Investor Protection Corporation) atau sebuah perusahaan yang melindungi investor sekuritas, bisanya akan mengasuransi investor hingga $ 500.000 apabila pialang gagal atau dana dicuri. Akan tetapi, asuransi tersebut tidak mencakup cryptocurrency seperti Bitcoin.
Risiko peretasan
Kendati teknologi blockchain di balik Bitcoin dipercaya lebih aman daripada transfer uang elektronik tradisional, dompet Bitcoin telah menjadi target yang menarik bagi peretas. Contohnya, seperti pada Mei 2019 yang menyebutkan jika lebih dari $ 40 juta bitcoin telah dicuri dari beberapa akun bernilai tinggi di bursa cryptocurrency Binance.
Advertisement