Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu belakangan, warga Desa di Tuban, Jawa Timur sempat viral karena warga satu desa ramai-rama memborong mobil. Hal ini terjadi usai mendapat uang ganti pembelian tanah dari Pertamina yang akan membangun kilang minyak.
Kejadian serupa terjadi pula di Desa Kawungsari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kali ini bukan kilang minyak, namun proyek Bendungan Kuningan yang membuat warga desanya direlokasi.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari Dream.co.id, banyak warga desa yang menerima ganti rugi akhirnya memborong sepeda motor. Kisaran ganti rugi yang diterima oleh warga ini mulai dari Rp 300 juta hingga Rp 1,2 miliar.
Berikut fakta di balik warga Desa di Kuningan yang jadi miliarder baru dan borong motor yang Liputan6.com kutip dari berbagai sumber, Rabu (24/2/2021)
1. Warga beramai-ramai membeli motor dan mobil
Adanya proyek pembebasan lahan, banyak warga yang menerima ganti rugi dari ratusan juta hingga miliaran rupiah. Dari uang tersebut, banyak barang yang dibeli oleh warga, seperti kendaraan bermotor.
Tidak kalah viral dengan warga Desa Tuban, warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan yang mendapat ganti rugi proyek Bendungan Kuningan pun berbondong-bondong membeli sepeda motor.
"Sejak mendapat ganti rugi dari pemerintah banyak yang membeli kendaraan. Kami mencatat, ada penambahan sekitar 30 persen warga yang memiliki kendaraan seperti motor maupun mobil," terang Kepala Desa Kawungsari, Kusto (Senin 22/02).
Tak cuma motor, belakangan warga juga diketahui membeli kendaraan berupa mobil bekas.
Kusto menyebut dalam beberapa hari terakhir, warga yang memborong motor hampir 30 unit dengan masing-masing memiliki 3 kendaraan per rumah.
Advertisement
2. Terima ganti rugi mulai dari ratusan juta hingga miliaran
Nilai ganti rugi yang diterima oleh setiap warga beragam. Total anggaran yang disiapkan oleh pemerintah untuk biaya ganti rugi lahan mencapai Rp 130 miliar untuk 179 bidang tanah.
Usai terima ganti rugi, sekitar 30 persen warga kini memiliki kendaraan bermotor. Kendaraan yang dibeli kebanyakan ialah motor matik yang dibeli secara kontan.
Menurut Kepala Desa Kawungsari, Kusto banyak warga yang membeli sepeda motor lebih dari 2 unit.
"Sekitar 30 unit sepeda motor datang setiap harinya," beber Kusto kepada wartawan
3. Proyek penggenangan bendungan dimulai usai warga direlokasi
Saat ini beberapa warga belum semuanya menerima ganti rugi. Karena proses ganti rugi bertahap sehingga menunggu giliran.
Kini warga desa pun sudah menyiapkan segala perabotan rumahnya untuk bertahap direlokasi ke rumah baru yang sudah dipersiapkan pemerintah di Desa Sukarapih.
Advertisement
4. Proyek sudah berjalan sejak 2013
Proyek bendungan ini diketahui sudah berjalan sejak 2013. Selain menerima ganti rugi berupa uang, warga pun menerima rumah yang dibangun sejak 2012 karena warga harus direlokasi.