Liputan6.com, Jakarta Tujuan Sarekat Islam memegang peran penting dalam perkembangan organisasi nasional di Indonesia. Sarekat Islam termasuk organisasi yang paling awal berdiri di Indonesia. Tujuan Sarekat Islam lahir berkat keinginan masyarakat Indonesia untuk memajukan perekonomian.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Tujuan Sarekat Islam berfokus pada bidang sosial-ekonomi dan keagamaan. Melalui tujuan Sarekat Islam ini, masyarakat pribumi, kususnya pedagang Muslim mendapatkan haknya. Seiring berkembangnya organisasi ini, tujuan Sarekat Islam makin meluas.
Tujuan Sarekat Islam juga secara tak langsung menunjukkan semangat kemerdekaan. Dasar organisasi ini adalah, agama, yaitu Islam dan dasar ekonomi. Dengan berdirinya organisasi ini, masyarakat mampu memperjuangkan diri untuk lepas dari penjajahan. Berikut tujuan Sarekat Islam dan perkembangannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(23/07/2021).
Pendirian Sarekat Islam
Lahirnya Sarekat Islam didahului dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam. Sarekat Dagang Islam adalah organisasi yang awalnya berisi perkumpulan pedagang Islam. Organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan oleh H Samanhudi di Surakarta pada tahun 1905. Sarekat Dagang Islam merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada kepercayaan kepada tuhan Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya.
Tujuan awal Sarekat Dagang Islam menghimpun para pedagang pribumi Muslim (khususnya pedagang batik) supaya dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar Tiongkok. Pada saat itu, pedagang keturunan Tiongkok memang mendominasi perdagangan dan status yang lebih tinggi dari pada penduduk Hindia Belanda lainnya. Kebijakan yang sengaja diciptakan oleh pemerintah Hindia-Belanda tersebut kemudian menimbulkan perubahan sosial karena timbulnya kesadaran di antara kaum pribumi yang biasa disebut sebagai Inlanders.
Advertisement
Perkembangan
Di bawah pimpinan H. Samanhudi, perkumpulan ini menjadi bertambah sempurna pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh di Indonesia. Pada tahun 1909, R.M. Tirtoadisurjo mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Batavia. Pada tahun 1910, Tirtoadisuryo mendirikan lagi organisasi serupa di Buitenzorg. Demikian pula, di Surabaya H.O.S. Tjokroaminoto mendirikan organisasi serupa tahun 1912.
Pada tahun 1912, Cokroaminoto, seorang tokoh yang mengusulkan kepada Haji Samanhudi agar perkumpulan tersebut jangan membatasi diri pada golongan pedagang saja, tetapi diperluas, khususnya kepada umat Islam. Dengan alasan tersebut, maka kata dagang dalam anggaran dasar perkumpulan tersebut dihapus.
Perubahan ini dilakukan agar organisasi tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang lain. Sarekat Islam kemudian makin berkembang pesat. Sarekat Islam bahkan sempat menjadi sebuah partai politik dan diakui sebagai organisasi resmi pada bulan Maret 1916 oleh pemerintah.
Dengan mencantumkan Islam sebagai dasar rupanya telah menjadi daya tarik yang kuat, sehingga berhasil menarik banyak anggota dari kalangan rakyat. Dalam waktu yang relatif singkat SI telah meluas menjadi perkumpulan yang banyak anggotanya.
Dalam rangka mengefektifkan gerakannya, maka Sarekat Islam mengintensifkan kegiatannya pada empat hal, yaitu; meningkatkan semangat dagang, membantu orang yang dalam kesulitan, meningkatkan pendidikan, dan meningkatkan kehidupan beragama.
Perpecahan
Sarekat Islam mulai mengalami kemunduran pada 1921. Kemunduran ini terjadi akibat perpecahan dalam organisasi. Sarekat Islam terpecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah. Perpecahan ini terjadi akibat adanya agitasi golongan komunis melalui tokoh Semaun dan Darsono ke dalam tubuh SI.
SI Putih yang diprakarsai H. Agus Salim, Abdul Muis, Suryopranoto, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, berhaluan kanan berpusat dan di kota Yogyakarta. Sementara SI Merah yang berisi Semaoen, Alimin, dan Darsono berhaluan kiri berpusat di kota Semarang.
Advertisement
Tujuan Sarekat Dagang Islam
Sebelum mengetahui tujuan Sarekat Islam, penting mengetahui tujuan dari organisasi pendahulunya, Sarekat Dagang Islam. Tujuan berdirinya Sarekat Dagang Islam, di antaranya adalah:
1. Tujuan Sarekat Dagang Islam pada awal kemunculannya adalah untuk mengahadapi persaingan dagang dengan pedagang Tiongkok dan sikap superioritasnya.
2. Untuk mengatasi tekanan dari bangsawan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia di Solo ketika itu.
3. Untuk membuat barisan perlawanan menghadapi semua penghinaan terhadap rakyat bumiputera
4. Sebagai perlawanan terhadap kecurangan dan penindasan yang dilakukan pihak pegawai bumi putera dan Eropa terhadap rakyat.
Selain itu, tujuan Sarekat Dagang Islam lainnya adalah:
- Mengutamakan sosial ekonomi.
- Mempersatukan pedagang-pedagang batik
- Mempertinggi derajat bumiputera.
- Memajukan sekolah-sekolah Islam.
Tujuan Sarekat Islam
Tujuan utama Sarekat Islam ada pada bidang sosial-ekonomi dan agama. Di bidang sosial-ekonomi, tujuan Sarekat Islam adalah memajukan perdagangan masyarakat pribumi. Sementara di bidang agama, Sarekat Islam bertujuan memajukan kehidupan dan mengembangkan ajaran Islam. Tujuan Sarekat Islam adalah membangun persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong di antara muslim dan mengembangkan perekonomian rakyat.
Menurut anggaran dasarnya, tujuan Sarekat Islam adalah:
1. Memajukan perdagangan
2. Memberikan pertolongan kepada para anggota yang mendapat kesukaran
3. Memajukan kepentingan jasmani dan rokhani kaum bumi putra
4. Memajukan kehidupan Islam
Selanjutnya Sarekat Islam juga bertujuan:
1. Menyusun masyarakat Islam, agar bisa hidup berkumpul menjadi saudara
2. Menggerakkan hati orang Islam supaya bersatu dan bertolongtolongan
3. Di dalam lingkungan dan batas undang-undang negara, melakukan segala daya upaya untuk mengangkat derajat rakyat, guna kesentausaan dan kemakmuran tumpah darahnya.
Â
Advertisement