Klaster Baru Covid-19 di DIY Bermunculan, Pemda: Jangan Abai pada Prokes

Sejumlah kabupaten di DIY melaporkan temuan klaster baru.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 17 Okt 2021, 18:25 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2021, 18:12 WIB
FOTO: Kawasan Wisata Jalan Malioboro Kembali Ramai
Aktivitas masyarakat di kawasan Jalan Malioboro, Yogyakarta, Minggu (10/10/2021). Wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata Yogyakarta wajib mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan karena Daerah Istimewa Yogyakarta masih berstatus PPKM level 3. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Pada bulan Oktober ini, tren penularan kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurun drastis dan nyaris di bawah 50 kasus per hari. Namun sejumlah kabupaten melaporkan temuan klaster baru.

Seperti klaster senam sehat di Kabupaten Bantul engan 14 pasien positif, juga klaster 17 santri pondok pesantren di Kabupaten Gunungkidul.

Mengetahui munculnya klaster baru tersebut, Sekda Kadarmanta Baskara Aji menyatakan kejadian itu harus dianggap sebagai hal serius.

Aji menilai munculnya klaster-klaster baru ini karena masyarakat mulai abai pada protokol kesehatan. Aji mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhinya agar terhindar dari penularan Covid-19.

"Masyarakat sudah abai terhadap prokes. Sudah tahu positif, masih datang senam dan ditiliki (dijenguk-red). Seharusnya itu tidak boleh," tegas Aji di Kantor Gubernur DIY, Kamis (14/10/2021).

Aji mengingatkan, meski kasus penularan virus Covid-19 sudah mulai melandai namun masyarakat jangan sampai abai pada protokol kesehatan.

"Masyarakat harus waspada. Yang positif seharusnya juga tahu diri. Sudah tahu positif kok masih berangkat senam,"

Lebih lanjut, Aji menjabarkan bahwa Pemda DIY telah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk melakukan tracing menyeluruh terhadap penularan Covid-19.

"Kami sudah meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan tracing menyeluruh," ujar Aji.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya