Liputan6.com, Jakarta Faktor penghambat perdagangan internasional perlu kamu pahami. Pasalnya, perdaganan internasional merupakan kegiatan yang sangat penting dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat terpenuhi karena adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu.
Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan transaksi jual beli antara suatu negara dengan negara lainnya atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan internasional ini mencakup di dalamnya kegiatan ekspor dan impor.Â
Advertisement
Baca Juga
Perdagangan internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penduduk bisa seorang warga negara biasa, sebuah perusahaan, lembaga pemerintah, atau sebuah organisasi nirlaba.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (9/12/2021) tentang faktor penghambat perdagangan internasional.
Perdagangan Internasional
Sebelum mengenali faktor penghambat perdagangan internasional, kamu tentunya harus memahami dulu apa itu perdaganan internasional. Perdagangan internasional ini diwujudkan melalui kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Sementara itu, kegiatan impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri.
Kegiatan ekspor dan impor dalam perdagangan internasional adalah kegiatan yang memberikan banyak keuntungan bagi kedua belah pihak, salah satunya akan memperluas lapangan kerja. Bahkan keuntungan perdagangan internasional adalah dapat menghasilkan devisa negara, hingga memiliki keuntungan di bidang politik, pertahanan dan sosial budaya.
Misalnya saja dalam pembelian barang-barang elektronik. Indonesia mendapatkan keuntungan dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap barang-barang tersebut. Sementara itu, negara yang membuat barang-barang elektronik tersebut mendapat keuntungan berupa devisa dari penjualan barang tersebut.
Advertisement
Manfaat Perdagangan Internasional
Sebelum mengenali faktor penghambat perdagangan internasional dan pendorongnya, kamu tentu perlu memahami manfaatnya terlebih dahulu. Berikut beberapa manfaat perdagangan internasional:
Peluang kerja yang terbuka luas
Manfaat yang pertama dari perdagangan internasional adalah terbukanya peluang kerja yang sangat luas. Hal ini dikarenakan perdagangan internasional membantu menghasilkan lebih banyak lapangan pekerjaan melalui pembangunan industri-industri baru guna memenuhi permintaan produk di berbagai negara.
Tentunya hal ini akan membantu negara-negara untuk menurunkan tingkat pengangguran. Dengan begitu, buat seseorang yang belum mendapatkan pekerjaan akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan.
Memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan
Salah satu manfaat perdagaangan internasional adalah menambah pasar bagi perusahaan. Hal ini dilakukan dengan memproduksi secara optimal, tanpa takut kelebihan produksi dan harga jual yang turun.
Dengan adanya perdangan internasional pengusaha bisa menjalankan mesin-mesin produksinya secara maksimal dan menjual kelebihan produk yang dihasilkan ke luar negeri. Dengan begitu, tingginya produktivitas akan meningkatkan pendapatan.
Membuat hubungan baik antarnegara
Manfaat lainnya yang bisa dirasakan dari perdagangan internasional adalah terjalinnya hubungan baik antar negara. Hubungan baik tentu akan dibuat oleh negara-negara yang berpartisipasi. Setelah itu, kerjasama-kerjasama lainnya juga bisa dijalankan oleh negara tersebut.
Meningkatkan kemakmuran suatu negara
Perdagangan internasional juga memiliki peranan untuk menaikkan pendapatan dari masing-masing negara yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan negara yang kelebihan dan kekurangan akan suatu barang dapat menjual dan memperoleh barang yang dibutuhkan.
Adanya kegiatan ini maka akan membuat kebutuhan terpenuhi dan membuat pendapatan menjadi meningkat. Sehingga dengan adanya peningkatan pendapatan negara akan meningkatkan kemakmuran suatu negara yang bersangkutan.
Kebutuhan hidup semakin mudah terpenuhi
Adanya perdagangan internasional akan memudahkan setiap negara untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak diproduksi oleh negara tersebut. Hal ini bisa terjadi dikarenakan di setiap negara pasti memiliki kekayaan sumber dayanya masing-masing.
Misalnya saja kondisi geografis, iklim, tingkat penguasaan iptek, dan lain sebagainya. Ini semua nantinya bisa dikembangkan dengan memproduksi produk-produk di setiap negaranya.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Faktor penghambat perdagangan internasional dan pendorongnya sangat penting diketahui. Seperti Liputan6.com kutip dari Sumber Belajar Kemdikbud, berikut beberapa faktor pendorong perdagangan internasional:
Perbedaan sumber daya alam
Salah satu faktor pendorong perdagangan internasional adalah pemberdayaan sumber daya alam. Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan karet, tetapi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong Indonesia untuk mengekspor bahan mentah/bahan baku ke negara lain untuk diolah.
Penghematan biaya produksi
Penghematan biaya produksi merupakan salah salah faktor pendorong perdaganan internasional. Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat sendiri produk seperti mobil dan handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain. Oleh karena itu membeli produk seperti mobil dan handphone dari negara pembuatnya dapat menghemat biaya produksi.
Pemenuhan kebutuhan nasional
Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang menjadi kebutuhan penduduk, sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar negeri. Dengan demikian kebutuhan produk dapat dipenuhi.
Perbedaan penguasaan teknologi
Penguasaan teknologi yang tidak merata antar tiap negara, menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi sederhana. Contohnya Indonesia mengimpor mobil dari Jepang karena Jepang memiliki teknologi pembuatan mobil yang maju.
Advertisement
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Seperti Liputan6.com kutip dari Sumber Belajar Kemdikbud, berikut beberapa faktor penghambat perdagangan internasional:
Perbedaan nilai mata uang
Salah satu faktor pendorong perdagangan internasional adalah perbedaan nilai mata uang. Pada umumnya, negara eksportir akan meminta pembayaran kepada negara pengimpor menggunakan mata uang negara pengekspor. Apabila nilai mata uang negara eksportir lebih tinggi dari negara importir, hal ini mengakibatkan negara pengimpor harus menambah pengeluarannya. Oleh karena itu, untuk melancarkan proses perdagangan internasional perlu adanya penetapan mata uang internasional yang diterima oleh setiap negara.
Pemberlakuan kebijakan perdagangan oleh pemerintah
Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh pemerintah juga menjadi salah satu faktor penghambat perdagangan internasional. Setiap negara memiliki kebijakan ekonomi yang berbeda-beda. Terkadang kebijakan yang diterapkan tersebut dapat menjadi faktor penghambat perdagangan internasional. Contohnya adalah pembatasan jumlah impor. Negara yang membatasi impor akan membuat negara eksportir kehilangan sedikit peluangnya untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, biaya pajak impor/ekspor yang tinggi dan surat perijinan yang berbelit-belit juga menjadi faktor penghambat perdagangan internasional.
Kebijakan lembaga ekonomi internasional/regional
Organisasi perdagangan internasional, baik regional maupun internasional ibarat dua mata pisau. Di satu sisi menimbulkan keuntungan, di sisi lain hal ini juga jadi faktor penghambat perdagangan internasional. Negara-negara yang terdaftar sebagai anggota organisasi tersebut akan mendapatkan keuntungan tertentu, sebaliknya, negara-negara yang bukan anggota akan mengalami hambatan. Contohnya adalah, Negara yang bukan anggota akan membayar tarif pajak yang lebih tinggi.
Konflik dan peperangan
Konflik dan peperangan juga dapat menjadi faktor penghambat perdagangan internasional. Apabila kondisi keamanan suatu negara tidak stabil, seperti adanya peperangan, kerusuhan, dan lain sebagainya, negara-negara lain akan merasa takut untuk melakukan pedagangan. Akibatnya, mereka akan beralih ke negara yang lebih aman.