Liputan6.com, Jakarta Tata cara wudhu yang benar sesuai sunnah wajib diketahui oleh umat muslim. Sebab, wudhu adalah syarat sah dalam menjalankan sholat dan ibadah yang lainnya, serta wajib dilakukan berdasarkan hukum Islam.
Berwudhu sama halnya dengan membersihkan diri dari hadas kecil yang ada di anggota tubuh, menggunakan media air atau tanpa air (khusus untuk tayamum). Untuk itu, cara wudhu yang benar dan sesuai dengan tuntutan Islam haruslah dilakukan dengan tepat agar ibadah sholat kita diterima oleh Allah SWT.
Advertisement
Baca Juga
Seperti hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang membahas mengenai penolakan sholat tanpa bersuci terlebih dulu,
"Allah tidak menerima salat salah seorang kamu bila berhadas sampai ia berwudhu." (HR Bukhari dan Muslim).
Berikut Liputan6.com ulas mengenai cara wudhu yang benar sesuai sunnah, yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (25/4/2022).
Syarat Sah Wudhu
Sebelum mengetahui cara wudhu yang benar sesuai sunnah, seorang Muslim juga harus memenuhi syarat sah wudhu. Di antaranya sebagai berikut:
1. Muslim
2. Aqil atau berakal
3. Balig
4. Tidak berhadas besar
5. Menggunakan air suci dan menyucikan
6. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air wudhu sampai ke anggota badan, misalnya getah, cat, dan lain-lain
7. Mengetahui mana yang wajib (fardhu) dan mana yang sunnah.
Advertisement
Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah
Berikut ini terdapat beberapa cara wudhu yang benar sesuai sunnah yang wajib diperhatikan setiap umat muslim, antara lain:
1. Niat Wudhu
Niat dalam berwudhu ini diartikan sebagai kesungguhan hati untuk berwudhu karena melaksanakan perintah Allah SWT dan mengikuti ajaran dari Rasulullah SAW. Dalam HR Bukhari pun pernah menuliskan bahwa:
"Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya..." (HSR. Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48).
Berikut ini bacaan niat dalam cara wudhu yang benar sesuai sunnah, berbunyi:
Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa.
Artinya : "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."
2. Membaca Basmallah
Setelah membaca niat dengan kesungguhan hati, kemudian bacalah basmallah. Membaca basmallah ini dilakukan sambil mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali hingga ke sela-sela jari. Namun, bila lupa untuk membaca basmallah, wudhu yang anda lakukan tetap sah.
3. Berkumur-kumur
Cara wudhu yang benar selanjutnya adalah berkumur-kumur. Berkumur-kumur sebanyak tiga kali atau memutar air dalam mulut dan mengeluarkannya serta membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang ada pada gigi.
4. Mencuci lubang hidung
Cara wudhu yang benar selanjutnya adalah mencuci lubang hidung sebanyak tiga kali untuk mengeluarkan kotoran yang ada di dalamnya. Dan disunnahkan pula mencuci lubang hidung dengan cara menghirup air dalam sekali hirup serta mengeluarkannya dengan memencet hidung.
5. Mencuci muka tiga kali
Cara wudhu yang benar berikutnya adalah mencuci muka tiga kali. Pada saat berwudhu, mencuci muka sebaiknya dilakukan mulai ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu. Serta membersihkan dari telinga kanan ke telinga kiri.
Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah
6. Mencuci kedua belah tangan hingga siku
Setelah mencuci muka, cucilah kedua belah tangan hingga siku sebanyak tiga kali. Sebaiknya lakukan dengan mendahulukan anggota tubuh bagian kanan, membasahi tangan hingga siku pun sudah tercantum dalam surat Al- Maidah ayat 6 sesuai perintah Allah SWT yang memiliki arti,
“Dan basuhlah tangan-tanganmu sampai siku.” (QS. Al-Maidah ayat 6)
7. Mengusap kepala
Cara wudhu yang benar selanjutnya ialah mengusap kepala dari depan hingga ke bagian belakang kepala sebanyak tiga kali. Ali bin Abi Thalib berkata,
"Aku melihat Nabi SAW mengusap kepalanya satu kali." (HR. Sahih Abu Dawud no.106)
8. Membersihkan kedua telinga
Setelah mengusap kepala dilanjutkan dengan membersihkan kedua telinga tanpa perlu mengambil air baru. Membersihkan telinga dalam urutan wudhu ini dilakukan dengan memasukan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusapkan kedua daun telinga. Hal ini dilakukan secara bersamaan antartelinga kanan dan telinga kiri. Cara wudhu yang benar ini dilakukan sebanyak tiga kali.
9. Mencuci kedua kaki hingga di atas mata kaki
Cara wudhu yang benar selanjutnya ialah membasuh kedua kaki hingga atas mata kaki. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali dan dimulai dari kaki bagian kanan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 6, yang artinya
“…basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki”. (QS. Al-Maidah ayat 6)
Untuk membasuh kaki hingga mata kaki ini, Rasulullah SAW mendahulukan kaki kanan hingga tiga kali, kemudian kaki kiri sebanyak tiga kali. Saat membasuhnya, Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki. (HSR. Bukhari; Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149, 3/128).
Rasulullah menyuruh umatnya agar berhati-hati dalam membasuh kaki, karena kaki yang tidak dibasuh dengan sempurna, maka akan terkena ancaman neraka. Gosok celah-celah jari dan pastikan tumit yang terlipat kulitnya mengenai air wudhu.
10. Membaca doa wudhu
Terakhir, cara wudhu yang benar adalah disunnahkan untuk membaca doa selepas wudhu. Dan saat memanjatkan doa wudhu, sebaiknya berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan. Berikut doa setelah wudhu, berbunyi:
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j'alnii minat tawwabiina, waj'alnii minal mutathahiriina waj'alnii min 'ibaadikash shalihiina.
Artinya : "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusan-Nya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang saleh."
Advertisement
Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu
Berikut ini ada beberapa hal yang dapat membetalkan wudhu, antara lain:
1. Sesuatu yang keluar dari dua jalan kemaluan, seperti buang air kecil maupun besar besar atau buang angin. Jika keluar air mani, maka harus mandi wajib.
2. Hilangnya akal yang disebabkan gila, tidur atau tertidur, mabuk, dan pingsan.
3. Tersentuh oleh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya dengan tidak memakai penutup.
4. Tersentuh kemaluan (kubul atau dubur) dengan tapak tangan atau jari yang tidak memakai penutup (walaupun kemaluan sendiri).
5. Mengeluarkan makanan dari mulut atau muntah bisa membatalkan wudhu.
6. Keluarnya darah atau nanah yang mengalir ke tempat suci. Apabila darah atau nanah tersebut keluar setetes atau dua tetes, maka tidak diwajibkan untuk berwudhu kembali.