Penyebab Pengentalan Darah dan Cara Mencegahnya yang Benar

Penyebab pengentalan darah bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan hingga kondisi kesehatan tertentu.

oleh Husnul Abdi diperbarui 18 Jul 2022, 18:25 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2022, 18:25 WIB
Penyebab Pengentalan Darah
Penyebab Pengentalan Darah. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta Penyebab pengentalan darah perlu dipahami oleh setiap orang. Pasalnya, kondisi ini dapat menggangu fungsi organ tubuh. Pengentalan darah adalah kondisi di mana darah membeku berlebihan sehingga menciptakan gumpalan darah.

Penyebab pengentalan darah bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan hingga kondisi kesehatan tertentu. Faktor gen dan lingkungan, pola makan yang tidak sehat, konsumsi obat, hingga penyakit tertentu bisa mengakibatkan seseorang mengalami darah kental.

Penyebab darah kental perlu dipahami karena kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala. Padahal, kondisi pengentalan darah ini dapat terbentuk di organ vital, kemudian memengaruhinya. Mengenali penyebab darah kental bisa membuat kamu melakukan tindakan pencegahan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (18/7/2022) tentang penyebab pengentalan darah.

Penyebab Pengentalan Darah Secara Umum

Darah
Ilustrasi Darah/ Sumber: Pixabay

Pengentalan darah sebenarnya adalah kondisi di mana tubuh merespons untuk menghentikan perdarahan dan menyembuhkan luka. Namun, bila terjadi secara tidak normal penyebab penggumpalan darah dapat mengakibatkan kondisi kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung, gangguan ginjal, hingg stroke.

Secara umum penyebab pengentalan darah terjadi ketika darah lebih mudah membeku dari biasanya. Saat seseorang memiliki darah kental, darahnya cenderung terlalu banyak menggumpal atau menggumpal saat tidak terjadi pendarahan.

Penyebab pengentalan darah bisa menghambat pergerakan oksigen, hormon, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Penyebab pengentalan darah yang terjadi pada arteri atau vena dapat mengancam jiwa. Hiperkoagulasi didapat disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain. Contohnya termasuk obesitas, kehamilan, penggunaan pil KB, atau kanker.

Faktor Penyebab Pengentalan Darah

Ilustrasi darah
Ilustrasi darah. (Sumber foto: Pexels.com).

Faktor penyebab pengentalan darah di antaranya adalah:

Kolesterol Tinggi

Ketika ada terlalu banyak kolesterol yang beredar dalam darah, hal itu dapat membuat endapan lengket (disebut plak) di sepanjang dinding arteri. Kolesterol tinggi yang menumpuk di dinding arteri, menyebabkan plak tebal yang dapat mempersempit arteri, membatasi aliran darah, dan menyebabkan pengentalan darah.

Merokok

Merokok meningkatkan risiko penyebab darah kental tidak diinginkan dan membuat trombosit lebih mungkin menempel. Merokok juga merusak lapisan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan. Peningkatan kadar homosistein, terkait dengan risiko tinggi penyakit pembuluh darah.

Pola Makan Tidak Sehat

Secara khusus, tidak ada makanan penyebab pengentalan darah. Namun, kekentalan darah bisa dipengaruhi akibat gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang olahraga dan mengonsumsi banyak makanan olahan. Makanan yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi dan penyakit jantung secara langsung bisa menjadi makanan penyebab darah kental. Makanan ini seperti lemak jenuh, gula, dan makanan olahan.

Obesitas

Orang yang mengalami obesitas dua kali lebih mungkin mengembangkan trombus (bekuan darah di kaki) dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal. Ini karena obesitas menyebabkan peradangan kronis dan berkurangnya fibrinolisis (kemampuan untuk memecah gumpalan).

Diabetes

Diabetes meningkatkan risiko penumpukan plak di arteri, yang dapat menjadi penyebab pengentalan darah yang berbahaya. Meskipun gumpalan darah secara rutin terbentuk sebagai fungsi normal sel darah untuk memperbaiki dinding pembuluh darah yang rusak, gumpalan menjadi masalah ketika mereka mencegah darah mengalir melalui arteri atau vena secara tidak tepat.

Faktor Penyebab Pengentalan Darah

Ilustrasi darah
Ilustrasi darah (Sumber: PIxabay)

Obat-obatan Tertentu

Obat-obatan tertentu, seperti obat hormonal, pil KB, tamoxifen, dan heparin dapat menjadi faktor penyebab pengentalan darah.

Kondisi Stasis

Stasis adalah kondisi di mana darah tertahan di satu tempat. Ini sering terjadi pada orang yang duduk atau berdiri terlalu lama. Kondisi stasis juga bisa terjadi setelah operasi atau akibat kurangnya aktivitas fisik. Penyebab pengentalan darah ini bisa terjadi di kaki.

Infeksi

Infeksi patogen, seperti jamur, virus, bakteri, dan parasit. Patogen tersebut bisa mengaktifkan respons koagulasi dalam tubuh. Respons ini muncul karena adanya upaya patogen melarikan diri dari serangan sistem kekebalan tubuh.

Trauma

Faktor penyebab pengentalan darah juga bisa terjadi akibat kerusakan pembuluh darah. Ketika terjadi cedera pada pembuluh darah, seperti kerusakan akibat sayatan atau benturan benda tumpul, darah bocor keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan di sekitarnya. Ini membentuk kumpulan darah yang sering membeku, yang disebut hematoma.

Lupus

Lupus menyebabkan tubuh memproduksi antibodi antifosfolipid ekstra. Ini dapat menyebabkan pembekuan yang tidak perlu. Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah penyakit inflamasi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat seolah-olah berpenyakit. Ini dapat mempengaruhi darah dalam banyak cara, termasuk meningkatkan risiko pembekuan.

Cara Mencegah Pengentalan Darah

Ilustrasi minum air putih
Ilustrasi minum air putih (Engin Akyurt/Unsplash)

Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang tidak disadari ternyata membuat kamu berisiko mengalami pengentalan darah. Melansir Merdeka, cara mencegah penyebab pengentalan darah adalah sebagai berikut:

1. Mengonsumsi air putih dengan cukup, sebab dehidrasi dapat membuat pembuluh darah menyempit dan mengental.

2. Jangan duduk terlalu lama karena hal tersebut dapat membuat darah lebih mudah mengental yang biasanya akan terbentuk di tungkai dan menyebar ke organ lain sehingga menyebabkan sumbatan pembuluh darah di organ tersebut. 

3. Menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga serta menghindari asam rokok dan tidak mengonsumsi alkohol. 

4. Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.  

5. Mengenakan stocking kompresi. Ini merupakan salah satu saran lain dari dokter selain mengonsumsi obat agar aliran darah tetap terjaga lancar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya