Sinkronik adalah Cara Berpikir dalam Ilmu Sejarah, Ketahui Bedanya dengan Diakronik

Sinkronik adalah salah satu cara berpikir sejarah, yang meluas dalam ruang.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 11 Jan 2023, 16:20 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 16:20 WIB
Ilustrasi masa lalu, sejarah
Ilustrasi masa lalu, sejarah. (Photo by Chris Lawton on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Sinkronik adalah salah satu cara berpikir sejarah, yang meluas dalam ruang. Meski demikian, sinkronik adalah cara berpikir sejarah yang memiliki batas dalam hal waktu. Cara berpikir sinkronik adalah metode yang biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. 

Secara etimologis, kata sinkronik adalah istilah yang berasal dari kata bahasa Yunani, yakni “syn” yang artinya “dengan”, serta “chronoss” yang memiliki arti “waktu”. Secara istilah, sinkronik adalah cara berpikir yang meluas secara ruang, namun terbatas pada periode atau peristiwa tertentu.

Cara berpikir sinkronis adalah metode berpikir yang biasa digunakan untuk menganalisa sesuatu hal di rentang waktu tertentu. Dalam konteks ilmu sejarah, sinkronik adalah cara mempelajari peristiwa sejarah dengan seluruh aspek yang terkait di masa atau juga waktu tertentu itu dengan lebih mendalam.

Intinya, sinkronik adalah cara berpikir, terutama dalam mempelajari peristiwa sejarah di berbagai bidang, namun dalam kurun waktu atau masa tertentu. Untuk lebih memahami sinkronik lebih dalam, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari Modul Sejarah Indonesisa Kelas X, Rabu (11/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cara Berpikir Sinkronik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sinkronik adalah cara berpikir, terutama dalam mempelajari peristiwa sejarah pada satu masa. Artinya, sinkronik adalah cara mempelajari peristiwa sejarah di mana kita tidak memperhatikan perkembangan sejarah atau juga perkembangan peristiwa tersebut.

Ini karena sinkronik adalah cara berpikir yang tidak terbatas ruang atau bidang, namun dibatasi oleh masa, waktu, atau periode tertentu. Sinkronis adalah cara berpikir untuk mempelajari peristiwa sejarah, terutama yang terkait dengan faktor penyebab suatu peristiwa terjadi, kondisi lingkungan ketika suatu peristiwa terjadi, serta kondisi sosial budaya ketika suatu peristiwa terjadi.

Dengan kata lain, sinkronik adalah cara berpikir untuk memahami suatu peristiwa sejarah di satu masa secara lebih mendalam. Dalam cara berpikir sinkronis, peristiwa sejarah di satu periode dikaji dari berbagai sudut pandang, mulai dari faktor penyebab, kondisi lingkungan, kondisi sosial dan budaya, serta sudut pandang lainnya.

Ini karena sejarah tidak semata-mata menjelaskan tentang urutan kejadian secara kronologis, tetapi juga menerangkan suatu peristiwa berdasarkan sebab-sebabnya, kondisilingkungannya, serta kondisi sosial budayanya secara lebih mendalam.


Ciri-Ciri Sinkronik

Ilustrasi masa lalu, sejarah
Ilustrasi masa lalu, sejarah. (Photo by Peter Herrmann on Unsplash)

Sinkronik adalah salah cara berpikir dalam mempelajari sejarah. Apa yang membedakan sinkronik dengan cara berpikir lain dapat dilihat dari ciri-cirinya. Berikut ini adalah beberapa ciri sinkronik di dalam mempelajari suatu kejadian atau peristiwa sejarah;

1. Mempelajari peristiwa atau kejadian yang terjadi saat masa tertentu.

2. Di dalam mempelajari peristiwa atau kejadian selalu memfokuskan terhadapadanya pola-pola, gejala-gejala serta juga karakter.

3. Tidak memiliki konsep perbandingan.

4. Mempunyai jangkauan yang lebih sempit.

5. Mempelajari dengan secara mendalam.

6. Kajiannya juga yang sistematis.

7. Sifatnya adalah horizontal.artinya, sinkronis adalah cara berpikir yang meluas secara ruang, namun terbatas secara waktu.


Cara Berpikir Diakronis

Ilustrasi masa lalu, sejarah
Ilustrasi masa lalu, sejarah. (Photo by Javad Esmaeili on Unsplash)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sinkronik bukan satu-satunya cara berpikir dalam mempelajari peristiwa sejarah. Ada cara berpikir lain dalam mempelajari peristiwa sejarah, yakni diakronik.

Diakronik adalah istilah yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yakni dia dan chronos. Dia berarti melampaui, melalui, atau melintas. Sedangkan kata chronos berarti waktu. Dengan kata lain, diakronik adalah cara berpikir yang melintasi waktu.

Diakronik kadang juga disebut sebagai cara berpikir kronologis. Ini karena diakronik adalah cara berpikir untuk mempelajari suatu peristiwa atau kejadian berdasarkan dengan waktu. Dengan kata lain, diakronik adalah cara berpikir dalam mempelajari peristiwa sejarah untuk mengetahui urutan peristiwa.

Berpikir diakronik adalah cara berpikir kronologis (urutan) di dalam menganalisis sesuatu. Sehingga dalam konsep Diakronis sebuah peristiwa sejarah diuraikan dengan prinsip memanjang dalam waktu, namun menyempit dalam ruang dalam arti dalam konsep diakronik tidak terlalu mementingkan pembahasan yang mendalam terhadap suatu aspek dalam peristiwa tersebut, akan tetapi sebuah peristiwa lebih difokuskan pada urutan peristiwa sejak awal sampai akhir.

Hal yang membedakan diakronik dengan sinkronik dapat diketahui dari ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri diakronik antara lain sebagai berikut:

1. Memanjang, berdimensi waktu

2. Terus bergerak, hubungan kausalitas

3. Sifatnya itu naratif, berproses serta bertransformasi

4. Sifatnya itu dinamis

5. Lebih menekankan pada proses durasi

6. Digunakan di dalam ilmu sejarah


Perbedaan Sinkronik dan Diakronik

Ini 5 Perang yang Paling Konyol Dalam Sejarah
(Foto: Craciun Cristiana via Wikimedia Commons) Ilustrasi Perang Karansebes

Secara definisi, sinkronik adalah cara berpikir dalam mempelajari peristiwa sejarah, yang meluas secara ruang atau bidang, namun terbatas pada periode tertentu. Sedangkan diakronik adalah cara berpikir yang melintasi waktu, yang mempelajari suatu peristiwa sejarah berdasarkan urutan kejadian.

Berikut adalah hal-hal yang membedakan sinkronik dan diakronik:

Konsep berpikir diakronik

1. Melihat masyarakat sebagai hal yang terus bergerak aktif dan mempunyai hubungan kausalitas atau sebab akibat.

2. Mempelajari kehidupan sosial dengan cara memanjang tetapi, berdimensi waktu.

3. Menjelaskan detail proses transformasi yang terus terjadi dari waktu ke waktu secara berkesinambungan.

Konsep berpikir sinkronik

1. Mengamati kehidupan sosial dengan cara meluas tetapi, berdimensi ruang.

2. Melihat kehidupan masyarakat sebagai suatu sistem yang terstruktur atau terorganisir yang saling berkaitan antara satu unit dengan unit yang lainnya.

3. Menjelaskan kehidupan masyarakat secara deskriptif.

Dari serangkaian penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sinkronik adalah cara berpikir dalam mempelajari peristiwa secara untuk mengetahui aspek sosial, budaya, lingkungan, segala kondisi ketika suatu peristiwa terjadi. Sedangkan diakronik adalah cara berpikir sejarah untuk mempelajari peristiwa sejarah berdasarkan urutan kejadian. Diakronis adalah cara berpikir yang lebih banyak digunakan dalam menganalisis dan mempelajari peristiwa sejarah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya