Doa Kafaratul Majelis Beserta Dalilnya yang Perlu Dikenali Muslim

Doa kafaratul majelis adalah doa yang biasanya dibaca saat akan mengakhiri suatu majelis.

oleh Husnul Abdi diperbarui 08 Mar 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2023, 20:00 WIB
Doa Kafaratul Majelis
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Doa kafaratul majelis perlu dipahami oleh setiap umat Islam. Pasalnya doa ini merupakan bentuk rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT dengan berlangsungnya dan lancarnya pertemuan yang dilakukan dari awal hingga selesai.

Suatu majelis ilmu atau pertemuan yang membahas perkara Islam tentu sebaiknya diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa pula. Sementara itu, saat menutup suatu pertemuan doa yang biasa dibaca adalah doa Kafaratul Majelis.

Doa kafaratul majelis adalah doa yang biasanya dibaca saat akan mengakhiri suatu majelis. Doa ini memiliki makna seorang hamba memuji Allah SWT dan bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak selain-Nya. Kemudian di akhir doa seorang hamba memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya. Suatu pertemuan tentunya akan lancar dengan kehendak-Nya. 

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (8/3/2023) tentang doa kafaratul majelis.

Dalil Tentang Doa Kafaratul Majelis

Ilustrasi waktu-waktu mustajab untuk berdoa
Ilustrasi berdoa (dok.freepik.com)

Sebelum mengenal doa kafaratul majelis, kamu perlu memahami dalilnya terlebih dahulu. Ada beberapa landasan dari doa kafaratul majelis ini, yang pertama yaitu dari sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu (RA), yang artinya:

“Barangsiapa yang duduk di suatu majelis lalu banyak senda guraunya (kalimat yang tidak bermanfaat untuk akhiranya), maka hendaklah ia mengucapkan sebelum bangun dari majelisnya itu, ‘Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik’.” 

Artinya: “Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu); kecuali diampuni baginya dosa-dosa selama di majelisnya itu.” (HR. Tirmidzi, no. 3433).

Dalil atau landasan kedua tentang doa kafaratul majelis yaitu dari riwayat Abu Barzah RA, ia berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan di akhir (pertemuan) ketika beliau akan bangun dari majelis, ‘subhaanakallohumma wa bihamdika, asy-hadu alla ilaha illa anta, as-taghfiruka wa atuubu ilaik’ (Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu)".

Lantas ada seseorang yang berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya.’ Beliau menjawab, ‘Itu adalah kafarat bagi dosa yang terjadi selama di dalam majelis.’" (HR. Abu Dawud, no. 4859)

Doa Kafaratul Majelis

Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, berselawat
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, berselawat. (Foto oleh mohammad ramezani: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-muslim-12772601/)

Setelah memahami dalil doa kafaratul majelis di atas, kamu tentunya perlu menghafalkan doa ini. Apalagi, doa kafaratul juga sangat singkat, sehingga tidak akan sulit bagi seorang muslim untuk menghafalnya. Doa kafaratul masjid yaitu sebagai berikut:

سُبْحَانَكَاللَّهُمَّوَبِحَمْدِكَ،أَشْهَدُأَنْلاَإِلَـٰهَإِلاَّأَنْتَ،أَسْتَغْفِرُكَ،وَأَتُوْبُإِلَيْكَ 

Arab-latin: Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik. 

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu.” (HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/153.)

Doa Kafaratul Majelis memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu siapa saja yang membaca doa ini sebelum berdiri dari tempat duduknya maka seluruh kesalahan selama dalam majelis itu terampuni.

Doa Pembuka Majelis

Ilustrasi berdoa, doa
Ilustrasi berdoa, doa. (Photo by Alena Darmel: https://www.pexels.com/photo/person-in-praying-with-his-hands-raised-8164382/)

Selain doa kafaratul majelis atau doa penutup majelis, kamu tentunya juga perlu mengenali doa pembukanya. Nabi Muhammad SAW selalu membudayakan membaca bacaan doa pembuka majelis ini, terutama ketika beliau akan berkhutbah, ceramah, melakukan pidato, pada pernikahan, hingga pengajian. Doa pembuka majelis yaitu sebagai berikut:

Bacaan Doa Pembuka Majelis

Bacaan Doa Pembuka Majelis yang pertama yaitu sebagai berikut:

الْحَمْدُلِلَّهرَبِّالْعَالَمِيْنَوَالصَّلاَةُوَالسَّلاَمُعَلَىأَشْرَفِاْلأَنْبِيَاءِوَالْمُرْسَلِيْنَوَعَلَىاَلِهِوَصَحْبِهِأَجْمَعِيْنَأَمَّابَعْدُ

Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala isyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihii ajma’iin ammaba’adu.

Arti bacaan doa pembuka majelis:

“Segala puji bagi Yang Mahakuasa Tuhan Seluruh Alam. Semoga sholawat dan keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia, keluarga dan sahabat-sahabatnya.”

Doa Pembuka Majelis Lainnya

Ilustrasi seorang muslim berdoa, Islam
Ilustrasi seorang muslim berdoa, Islam. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Bacaan doa pembuka majelis:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ

Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta'inuwanastaghfiruhu wana'udzubillahi min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a'maalina. Man yahdillah falaa mudhillalahu wamin yudhillhu falaa haadiyalahu. Asyhadu anna muhammdan abduhuu warosuluh.

Arti bacaan doa pembuka majelis:

"Kami panjatkan segala puji kepada-Nya dan kami mohon pertolongan-Nya. Seraya memohonampun dan perlindungan-Nya dari segala keburukan jiwaku dan kejelekan amaliahku. Barang siapa telah Allah berikan petunjuk jalan baginya, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad hamba Allah dan utusan Allah."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya