Liputan6.com, Jakarta Gejala DBD pada orang dewasa dan pengobatannya sangat penting dipahami. Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang hingga kini masih menghantui masyarakat Indonesia. Belakangan, DBD mewabah di sejumlah daerah seperti Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.Â
Baca Juga
Pencegahan terbaik DBD adalah menghindari gigitan nyamuk. Mengenali gejala DBD pada orang dewasa dan pengobatannya juga penting sebagai pencegahan DBD atau demam berdarah.
Advertisement
Demam berdarah atau DBD bisa menyerang siapa saja, mulai anak hingga dewasa. Mengenali gejala DBD pada orang dewasa dan pengobatannya dapat membuat penyakit ini segera mendapat penanganan. Gejala DBD pada orang dewasa dan pengobatannya bisa bersifat ringan hingga berat.
Mengetahui gejala DBD pada orang dewasa dan pengobatannya dapat menurunkan risiko komplikasi yang lebih parah. Gejala DBD pada orang dewasa biasanya mulai timbul 4 hingga 7 hari setelah gigitan nyamuk dan biasanya berlangsung 3 hingga 10 hari.
Berikut gejala DBD pada orang dewasa dan pengobatannya dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(17/3/2020).
Penyebab DBD
Demam berdarah disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Ada empat virus dengue (DENV) yang menyebabkan demam berdarah. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan nyamuknya. Biasanya jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang.
Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri-ciri tubuh berukuran lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kakinya. Nyamuk ini banyak hadir di tempat gelap dan sejuk sehingga lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas.
Advertisement
Gejala demam berdarah ringan
Gejala dapat muncul hingga 7 hari setelah digigit nyamuk yang membawa virus. Gejala biasanya hilang setelah seminggu, dan demam berdarah ringan jarang melibatkan komplikasi serius atau fatal. Gejala bisa meliputi:
- Otot dan sendi yang sakit
- Ruam tubuh yang bisa hilang kemudian muncul kembali
- Demam tinggi
- Sakit kepala hebat
Gejala dengue hemorrhagic fever
Pada awalnya, gejala DBD mungkin ringan, tetapi secara bertahap memburuk dalam beberapa hari. Tahap ini biasanya disebut dengan dengue hemorrhagic fever. Gejala dengue hemorrhagic fever seperti gejala demam berdarah ringan, namun disertai gejala pendarahan internal. Tanpa perawatan segera, gejala dengue hemorrhagic fever ini bisa berakibat fatal.
Gejala dengue hemorrhagic fever bisa meliputi:
- pendarahan dari mulut, gusi, atau hidung
- kulit lembab
- kerusakan getah bening dan pembuluh darah
- pendarahan internal, yang dapat menyebabkan muntah dan feses hitam atau berdarah.
- jumlah trombosit yang lebih rendah dalam darah
- perut sensitif
- bintik merah di kulit
- nadi lemah
Advertisement
Sindrom syok dengue
Gejala dengue hemorrhagic fever dapat berkembang menjadi perdarahan hebat, syok, dan kematian. Sindrom syok dengue atau dengue shock syndrome adalah bentuk demam berdarah yang parah dan bisa berakibat fatal. Tanpa perawatan, gejala ini bisa berakibat kematian.
Gejala sindrom syok dengue meliputi:
- sakit perut yang hebat
- disorientasi
- hipotensi mendadak, atau penurunan cepat tekanan darah
- pendarahan berat
- muntah teratur
- pembuluh darah bocor
Pengobatan DBD pada orang dewasa
Tidak ada obat khusus untuk mengobati demam berdarah. Biasanya, pengobatan demam berdarah adalah dengan cara menangani gejala yang ada. Maka dari itu, sangat penting memperhatikan gejala yang berlangsung.
Untuk bentuk DBD yang lebih ringan, perawatan meliputi:
Pencegahan dehidrasi: Demam dan muntah yang tinggi dapat mendehidrasi tubuh. Untuk menghindari dehidrasi, dokter akan menyarankan minum banyak air putih bersih. Garam rehidrasi juga dapat membantu mengganti cairan dan mineral yang hilang.
Obat penghilang rasa sakit: Penghilang rasa sakit seperti Tylenol atau parasetamol dapat membantu menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit dari gejala yang ada.
Obat antiinflamasi non steroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen, tidak disarankan, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan internal.
Untuk demam berdarah parah, perawatan biasanya meliputi:
- suplementasi cairan intravena (IV), atau tetesan, jika tidak dapat minum cairan melalui mulut.
- transfusi darah, untuk pasien dengan dehidrasi parah.
Rawat inap akan memungkinkan individu untuk dipantau dengan benar, jika gejala memburuk.
Advertisement
Cara mencegah DBD
Melakukan pencegahan sejak dini sangat bermanfaat untuk menekan angka risiko DBD. Pencegahan ini penting terutama pada masyarakat yang tinggal di daerah tropis dan berisiko terkena wabah.
Menghindari gigitan nyamuk adalah cara utama pencegagan DBD. Siapa pun yang tinggal atau melakukan perjalanan ke daerah berisiko dapat menggunakan sejumlah cara untuk menghindari gigitan nyamuk. Berikut caranya:
- Gunakan pakaian yang menutupi permukaan kulit. Ini seperti celana panjang, baju panjang, dan kaus kaki.
- Gunakan anti nyamuk.
- Tidur menggunakan kelambu.
- Menutup pintu dan jendela di mana nyamuk bisa masuk.
- Cobalah untuk tidak berada di luar saat fajar dan sore hari.
- Bersihkan genangan air di sekitar rumah. Nyamuk Aedes berkembang biak di air yang bersih dan tergenang.