Liputan6.com, Jakarta Penulisan Masyaallah yang benar penting untuk diketahui oleh setiap umat Muslim. Ungkapan Masyaallah sering diucapkan oleh umat Muslim dalam percakapan sehari-hari. Biasanya ungkapan ini diucapkan ketika seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan atas kuasa Allah SWT.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Penulisan Masyaallah yang benar artinya segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Dengan mengetahui penulisan Masyaallah yang benar, umat Muslim tidak salah mengartikan ungkapan tersebut.
Penulisan Masyaallah yang benar dalam Islam biasanya dikaitkan dengan bahasa Arab. Selain mengetahui penulisan Masyaallah yang benar, umat Muslim juga perlu memahami arti dan cara menjawabnya.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai penulisan Masyaallah yang benar beserta arti dan cara menjawabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (18/8/2023).
Penulisan Masyaallah yang Benar
Penulisan kata Masyaallah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah Masyaallah yang digabung, bukan dipisah. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI menjelaskan penulisan Masyaallah yang benar menggunakan "sya" buka "sha" karena artinya akan berbeda.
Sedangkan, dalam bahasa Arab penulisan Masyaallah yang benar adalah (ما شاء الله) dan tulisan latinnya (Maa syaa Allah). Sementara itu, menurut Keputusan Bersama Menteri Agama (Menag) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 Nomor 0543b/U/198, penulisan Masyaallah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah merujuk pada aturan serapannya. Berdasarkan peraturan ini, huruf ﺵ yang diserap dalam bahasa Indonesia menjadi “sy” sehingga مَا شَاءَ اللهُ jika dituliskan dalam bahasa Indonesia menjadi Masyaallah atau Masya allah.
Lantas, kapan mengucapkan Masyaallah yang tepat?
Dikutip dari buku Akidah Akhlak (2008) oleh Ahmad Kusaeri, waktu yang tepat untuk mengucapkan ungkapan Masyaallah adalah ketika merasa takjub. Ketakjuban ini diungkap dengan mengagungkan Allah SWT sebagai Tuhan yang maha berkehendak atas segala sesuatu hingga membuat manusia terkagum-kagum.
Hal ini sejalan dengan penggunaan ungkapan Masyaallah yang diucapkan ketika seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan. Bahkan, penggunaan kata Masyaallah juga dijelaskan dalam buku yang berjudul Seri Kalimat Thayyibah: Yuk, Ucapkan Masya Allah (2019) karya Dian K, bahwa ungkapan Masyaallah digunakan sebagai kekaguman atas kuasa Allah SWT sebab tidak ada yang terjadi tanpa kehendak-Nya.
Advertisement
Arti Masyaallah
Setelah mengetahui penulisan kata Masyaallah yang benar, anda perlu memahami arti dari kata Masyaallah. Dalam buku Seri Kalimat Tayyibah: Masya Allah (2023) oleh Ririn Astutiningrum, menjelaskan bahwa kata Masyaallah artinya dengan kehendak Allah. Kata ini biasanya diucapkan apabila ketika melihat hal-hal yang mengagumkan agar kita ingat bahwa Allah SWT yang menciptakannya.
Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan ‘Masya Allah, la quwwata illa billah.’ (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.” (Q.S. Al Kahf: 39)
Sedangkan dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin mengatakan bahwa kalimat “masyaallah” bisa diartikan dengan dua arti. Hal tersebut dikarenakan kalimat “maa syaa Allah” bisa dijabarkan (i'rab) dalam struktur kalimat di dalam bahasa Arab dengan dua cara, yaitu:
- Penjabaran yang pertama kata “masyaallah” (مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ) adalah dengan menjadikan kata “maa” (مَا) sebagai kata sambung dan kata tersebut berstatus sebagai predikat. Subjek (mubtada’) dari kalimat tersebut adalah subjek yang disembunyikan, yaitu “hadzaa” (هَٰذَا). Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah: هَٰذَا مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ hadzaa maa syaa Allah. Jika demikian, maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “inilah yang dikehendaki oleh Allah”.
- Penjabaran yang kedua, kata “maa” (مَا) pada “maa syaa Allah” merupakan kata benda yang mengindikasikan sebab dan frasa “syaa Allah” (شَاءَ ٱللَّٰهُ) berstatus sebagai fi’il syarath (kata kerja yang mengindikasikan sebab). Sedangkan jawab syarath (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu “kaana” (كَانَ) .
Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah maa syaa Allahu kaana (مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ كَانَ). Jika demikian maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”. Ringkasnya, “maa syaa Allah” bisa diterjemahkan dengan dua terjemahan, “inilah yang diinginkan oleh Allah” atau “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.
Cara Menjawab Ungkapan Masyaallah
Melansir dari Myislam, tidak ada satu jawaban yang tepat bagi seseorang yang mengatakan Masyaallah. Namun jika mereka mengatakannya sebagai cara untuk berbagi dalam kegembiraan, pencapaian, atau pencapaian, maka dapat menanggapinya dengan mengucapkan Jazakallah Khair yang berarti “semoga Allah membalasmu”.
Contohnya saja salam kehidupan sehari-hari, jika seorang teman mengunjungi rumahmu, mereka mungkin mengatakan “rumah yang indah, Masyaallah”, kamu dapat menerima untuk menanggapi dengan mengatakan Jazakallah Khair.
Selain itu, ungkapan Masyaallah juga bisa dijawab dengan istilah berikut:
"Wafiika barakallah" yang artinya adalah Semoga Allah memberkatimu juga.
Kedua istilah yang diucapkan di atas sama-sama merupakan pujian terhadap kuasa Allah SWT.
Advertisement