Surah Al A’la Ayat 1-19 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Surat Al-A’la ayat 1-19 merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang tergolong surat makiyyah karena diturunkan di kota Mekkah.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 29 Agu 2023, 18:40 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 18:40 WIB
Surah Al A’la Ayat 1-19 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-gadis-duduk-dalam-ruangan-8164742/)

Liputan6.com, Jakarta Surat Al-A’la ayat 1-19 merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an. Surat ini menjadi surat ke-87 yang tergolong surat makiyyah karena diturunkan di kota Mekkah. Surat Al-A’la ayat 1-19 menjadi salah satu surat yang sering dibaca Rasulullah dalam sholat witir.

Dinamakan Al A’laa yang berarti Yang paling tinggi diambil dari perkataan Al A’laa yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat Al-A’la ayat 1-19 dibawa oleh malaikat Jibril karena takut lupa Nabi Muhammad mengulang kembali bacaan wahyu tersebut, bahkan sebelum Jibril selesai menyampaikannya.

Surat Al-A’la ayat 1-19 memiliki isi kandungan yang mencakup tema-tema penting yang berfokus pada keesaan Allah SWT, keagungan-Nya, dan peringatan kepada manusia untuk mempersiapkan bekal di akhirat kelak.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan Surat Al-A’la ayat 1-19 dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/8/2023).

Surah Al A’la Ayat 1-19 dan Artinya

Surah Al A’la Ayat 1-19 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Berikut ini bacaan surat Al A’la ayat 1-19 dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya yang bisa anda pahami adalah:

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى

sabbiḥisma rabbikal-a'lā

Artinya: “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi,”

الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّىٰ

allażī khalaqa fa sawwā

Artinya: “Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya).”

وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ

wallażī qaddara fa hadā

Artinya: “Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,”

وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَىٰ

wallażī akhrajal-mar'ādan

Artinya: “Yang menumbuhkan rerumputan,”

فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَىٰ

fa ja'alahụ guṡā`an aḥwālalu

Artinya: “dijadikan-Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman.”

سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسَىٰ

sanuqri`uka fa lā tansā

Artinya: “Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,”

إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفَىٰ

illā mā syā`allāh, innahụ ya'lamul-jahra wa mā yakhfā

Artinya: “kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.”

وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَىٰ

wa nuyassiruka lil-yusrā

Artinya: “Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat),”

فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَىٰ

fa żakkir in nafa'atiż-żikrā

Artinya: “oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat,”

سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَىٰ

sayażżakkaru may yakhsyā

Artinya: “orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,”

وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى

wa yatajannabuhal-asyqā

Artinya: “dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,”

 الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَىٰ

allażī yaṣlan-nāral-kubrā

Artinya: “(yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka),”

 ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ

ṡumma lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā

Artinya: “selanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup.”

 قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ

qad aflaḥa man tazakkā

Artinya: “Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),”

 وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ

wa żakarasma rabbihī fa ṣallā

Artinya: “dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.”

 بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا

bal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yā

Artinya: “Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,”

 وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

wal-ākhiratu khairuw wa abqā

Artinya: “padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.”

 إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ

inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā

Artinya: “Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,”

صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

ṣuḥufi ibrāhīma wa mụsā

Artinya: “(yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.”

Isi dan Kandungan Surat Al-A’la Ayat 1-19

Surah Al A’la Ayat 1-19 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: pexels.com/Tayeb

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa isi dan kandungan surat Al-A’la ayat 1-19 mengenai keesaan Allah SWT, keagunganNya, dan peringatan kepada manusia untuk mempersiapkan bekal di akhirat kelak. Berikut isi dan kandungannya:

1. Pujian kepada Allah Yang Maha Tinggi (Ayat 1-2)

Surah Al-A'la dimulai dengan memuji Allah sebagai Yang Maha Tinggi. Ayat-ayat ini mengacu pada sifat keagungan dan kebesaran-Nya.

2. Penciptaan dan Penyelesaian (Ayat 2-3)

Surah ini menegaskan bahwa Allah adalah pencipta yang menyempurnakan. Dia menciptakan segala sesuatu dengan sempurna dan memiliki otoritas mutlak atas semua yang Dia ciptakan.

3. Petunjuk dan Penentuan (Ayat 3-4)

Ayat-ayat ini menggambarkan Allah sebagai Pemberi petunjuk dan Pengatur segala hal. Allah menentukan arah dan jalan yang benar bagi manusia.

4. Siklus Pertumbuhan dan Kemudian Pemadaman (Ayat 4-5)

Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan dan memberi kehidupan pada bumi, namun pada akhirnya tumbuh-tumbuhan tersebut mengering dan mati. Ini adalah contoh siklus kehidupan dan kematian yang terjadi dalam penciptaan-Nya.

5. Penyampaian Ajaran dengan Mudah (Ayat 6-7)

Allah berjanji akan memudahkan pembawaan ajaran-Nya kepada manusia. Ini menggarisbawahi kemudahan dalam menerima ajaran agama.

6. Peringatan dan Pengajaran (Ayat 8-9)

Ayat-ayat ini mengandung perintah untuk memberi peringatan dan pengajaran kepada manusia. Peringatan dan pengajaran merupakan upaya untuk membawa manusia kepada kebenaran.

7. Respon Manusia terhadap Peringatan (Ayat 10-11)

Ayat-ayat ini menggambarkan dua tipe reaksi manusia terhadap peringatan: orang yang takut kepada Allah dan menerima pelajaran, serta orang yang keras kepala dan menolak ajaran.

8. Akibat Kufur dan Berpaling dari Kebenaran (Ayat 12-13)

Orang yang mengingkari ajaran Allah dan memilih untuk berpaling dari-Nya akan mengalami azab yang besar dan tidak akan bisa menghindarinya.

9. Siklus Alam dan Kebangkitan (Ayat 14-16)

Allah mengingatkan bahwa bumi akan memuai hasilnya, dan Dia akan menghidupkan kembali manusia setelah mereka mati. Ini mengacu pada siklus alam dan kebangkitan di Hari Kiamat.

10. Kikirnya Manusia dan Kurangnya Syukur (Ayat 17-19)

Surah ini berakhir dengan mengkritik manusia yang sering kali tidak bersyukur terhadap nikmat-nikmat Allah. Manusia sering kali enggan memberi dan terpaku pada dunia, bahkan ketika Allah memberi berbagai nikmat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya