Intermediet Adalah? Ketahui 6 Dasar Sifat Keturunan dan Contohnya

Intermediet adalah sifat keturunan yang mempunyai ciri perpaduan antara kedua induknya.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 10 Nov 2023, 15:25 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2023, 15:25 WIB
Faktor Genetik
Ilustrasi Faktor Genetik Credit: pexels.com/Gem

Liputan6.com, Jakarta Intermediet adalah sifat keturunan, yang mempunyai ciri perpaduan antara kedua induknya. Dalam pewarisan sifat, intermediet merujuk pada situasi di mana karakteristik keturunan tidak sepenuhnya mengikuti alel dominan atau alel resesif dari orang tua, melainkan menciptakan hasil yang menengah.

Intermediet adalah perpaduan alel-alel, yang menciptakan karakteristik menengah atau campuran dari alel-alel yang berasal dari kedua orang tua. Contohnya, jika alel dominan menghasilkan karakteristik A dan alel resesif menghasilkan karakteristik B, pewarisan sifat intermediet akan menghasilkan karakteristik yang berada di antara A dan B.

Intermediet adalah sifat yang menciptakan variasi lebih besar, dalam keturunan dengan menggabungkan alel-alel yang berbeda dari orang tua. Ini merupakan salah satu mekanisme utama, yang mendukung keanekaragaman genetik dalam populasi biologis.

Dalam sistem pewarisan sifat, setiap individu mewarisi dua salinan alel untuk setiap gen, satu dari ibu dan satu lagi dari ayah. Berikut ini sifat-sifat dasar intermediet yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/11/2023).  

 


Memahami Apa Itu Intermediet

Sifat Genetik Orang Tua
Peran materi genetik dalam pewarisan sifat. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)

Setiap makhluk hidup secara alami menerima pewarisan sifat, yang berasal dari induknya. Pewarisan ini pada akhirnya menyebabkan kemiripan karakteristik antara keturunan dan induknya. Sebagai contoh, manusia dapat menunjukkan kemiripan dalam bentuk wajah, hidung, bibir, bahkan penyakit yang sama dengan orang tua mereka.

Pewarisan sifat terjadi pada semua makhluk hidup, khususnya melibatkan induk dan keturunannya. Proses penurunan ini sangat bergantung pada sifat orang tua, yang sudah diatur dalam materi genetik. Materi genetik sendiri adalah substansi inti sel yang bertanggung jawab untuk mengontrol aktivitas tubuh. Persilangan intermediet sebagai contoh pewarisan sifat, yang terjadi ketika dua individu dengan satu sifat berbeda melakukan persilangan monohibrid. Ahli botani dan genetika asal Jerman, Carl Erich Correns, menemukan dan mempelajari perilangan intermediet untuk membuktikan Hukum Mendel.

Menurut Biology Dictionary, dominasi tidak lengkap terjadi ketika alel dominan tidak sepenuhnya menutupi alel resesif, menghasilkan keturunan dengan penampilan fisik yang merupakan perpaduan dari kedua alel tersebut. Sedangkan Khan Academy menyatakan bahwa persilangan intermediet antara tanaman berbunga merah homozigot (RR), dan tanaman berbunga putih homozigot (rr) menghasilkan keturunan dengan bunga berwarna merah muda (Rr) karena dominasi tidak sempurna. Genotipe R yang dominan tidak dapat sepenuhnya menutupi genotipe r yang resesif.

 


Dasar-Dasar Pewarisan Sifat

Ilustrasi gen
Ilustrasi gen (sumber: Pixabay)

Pewarisan sifat suatu aspek sentral dalam studi biologi, merupakan proses kompleks di mana ciri-ciri atau sifat-sifat spesifik ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses ini diarahkan oleh materi genetik, yang terbungkus rapi dalam rantai DNA dan mengorganisir dirinya dalam kromosom. Dalam rangka memahami fenomena ini secara mendalam, maka ada beberapa dasar-dasar pewarisan sifat yang perlu diketahui antara lain: 

1. Gen, sebagai unit dasar pewarisan sifat, mewakili instruksi genetik yang mengatur karakteristik tertentu. Alel, sebagai bentuk alternatif dari gen, membentuk landasan varietas dalam pewarisan sifat dengan memengaruhi ekspresi sifat-sifat tersebut.

2. Hukum Mendel yang diperkenalkan oleh ahli genetika berpengaruh Gregor Mendel, menetapkan landasan prinsip-prinsip dasar dalam pewarisan sifat. Hukum Segregasi Mendel memberikan pemahaman, bahwa alel-alel pasangan gen dipisahkan secara acak selama pembentukan sel kelamin.

3. Pewarisan sifat Mendeliana mengikuti pola-pola yang ditentukan, menciptakan keseimbangan dalam penerusan sifat-sifat dominan dan resesif serta pembagian alel selama perkembangan generasi.

4. Rekombinasi genetik terjadi selama meiosis, memberikan kontribusi pada pewarisan sifat dengan menciptakan kombinasi alel-alel baru, membentuk keragaman genetik yang esensial dalam evolusi.

5. Jenis kelamin ditentukan oleh kromosom seks, memaparkan dinamika biologis melibatkan kromosom XX sebagai identitas wanita dan XY sebagai identitas pria pada manusia.

6. Meskipun genetik memegang peran utama dalam pewarisan sifat, faktor-faktor lingkungan juga dapat memberikan dampak signifikan, membentuk ekspresi gen dan sifat-sifat tertentu.

 


Contoh Pewarisan Sifat Intermediet

Ilustrasi gen
Ilustrasi gen (sumber: Pixabay)

Pewarisan sifat intermediet adalah sebuah fenomena yang memikat dalam dunia genetika, di mana melibatkan perpaduan yang indah antara alel dominan dan resesif, sehingga menghasilkan fenotip yang mencerminkan karakteristik menengah. Contoh-contoh konkret mengenai pewarisan sifat intermediet, memberikan wawasan lebih mendalam tentang kompleksitas genetika, dan bagaimana kombinasi alel-alel ini membentuk keanekaragaman yang kaya dalam dunia organisme.

1. Warna Bunga pada Tanaman

Dalam kasus pewarisan sifat intermediet pada warna bunga tanaman, ketika varietas bunga merah (yang mengandung alel dominan) bersilangan dengan varietas bunga putih (mengandung alel resesif), keberagaman genetik menciptakan bunga berwarna pink yang memukau. Hasil ini menggambarkan betapa harmonisnya interaksi genetik, yang memberikan warna yang tidak hanya mencerminkan kedua orang tua, tetapi juga menghasilkan identitas genetik yang unik.

2. Warna Bulu pada Hewan

Contoh lain yang mencolok adalah pewarisan sifat intermediet pada warna bulu hewan, khususnya kelinci. Pada kasus di mana kelinci dengan bulu hitam (alel dominan) bersilangan dengan kelinci bulu putih (alel resesif), muncullah kelinci dengan bulu abu-abu yang menakjubkan. Pewarisan sifat ini menciptakan keseimbangan visual antara karakteristik kedua orang tua, menghasilkan individu yang memiliki daya tarik unik dari alel-alel yang berasal dari kedua sisi.

3. Warna Mata Manusia

Pewarisan sifat intermediet juga terjadi pada warna mata manusia. Jika satu orang tua memiliki mata biru (alel resesif) dan yang lainnya memiliki mata cokelat (alel dominan), pewarisan sifat menciptakan warna mata hijau yang memikat pada keturunan. Penggabungan alel-alel ini menghasilkan spektrum warna, yang mencerminkan keragaman genetik dalam populasi manusia.

4. Ukuran Tubuh pada Burung

Dalam dunia burung, ukuran tubuh sering kali dipengaruhi oleh pewarisan sifat intermediet. Jika burung dengan tubuh besar (alel dominan) berpasangan dengan burung berukuran kecil (alel resesif), keturunan mungkin menampilkan ukuran tubuh yang sedang, menciptakan simfoni dimensi yang optimal untuk penerbangan dan adaptasi lingkungan.

5. Polokopi pada Ikan Koi

Pewarisan sifat intermediet juga memberikan dampak besar pada pola warna ikan koi. Ketika ikan koi dengan pola merah (alel dominan), disilangkan dengan ikan koi berpola putih (alel resesif), keturunan dapat menampilkan pola warna oranye yang indah dengan nuansa merah dan putih yang seimbang, menambah keeksotisan dan keindahan kolam ikan koi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya