Mencicipi Wisata Kuliner Loka Batari di Klaten, Dikelola Para Ibu dari Desa Janti

Di Klaten ada wisata kuliner unik, bernama Loka Batari.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 29 Apr 2024, 17:10 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2024, 17:10 WIB
Suasana Loka Batari yang buka tiap Minggu di Dusun Padakan, Desa Janti, Klaten.
Suasana Loka Batari yang buka tiap Minggu di Dusun Padakan, Desa Janti, Klaten (foto: Liputan6.com/Anugerah Ayu).

Liputan6.com, Jakarta Sejak pukul 7.30 pagi, warga mulai berdatangan ke Pasar Kuliner Loka Batari. Berlokasi di RW 4, Padakan, Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Loka Batari menghadirkan pengalaman mencicipi kuliner tradisional dengan panorama gunung Merapi dan Merbabu yang memanjakan mata.

Sudah hampir setahun, Loka Batari diselenggarakan sebagai bagian dari destinasi wisata, tepatnya tiap hari Minggu. Hari itu, Minggu (21/4/2024) merupakan hari pertama Loka Batari buka kembali setelah libur selama bulan Ramadan. 

Sekelompok orang nampak berkerumun di stand milik Dami. Warga Desa Janti ini menjajakan kuliner khas Janti, bebek blondo. Satu porsi bebek blondo bisa dinikmati dengan harga rp10.000 saja. 

“Ini makanan khas desa sini, bebek diolah bersama parutan kelapa yang disangrai sampai berminyak, lalu diolah bersama santan, resep turun temurun,” ujar Dami sambil melayani pembeli. 

Dami menjelaskan, bebek blondo biasa disantap bersama pondoh, sejenis nasi bersantan yang dibentuk kepalan-kepala bulat. Olahan bebek ini punya rasa gurih dan manis mirip opor. Dagingnya yang empuk membuat kuliner ini jadi incaran para pengunjung.

Selain bebek blondo, Dami juga menjual nasi jagung, puyuh ungkep, hingga gendar pecel. Dalam sekali jualan, Dami mengaku bisa mengantongi keuntungan sampai rp1 juta. 

Dikelola ibu-ibu PKK

Mulat, ketua PKK RW 04 Dusun Padakan merupakan sosok yang memulai Loka Batari.
Mulat, ketua PKK RW 04 Dusun Padakan merupakan sosok yang memulai Loka Batari (foto: Liputan6.com/Anugerah Ayu).

Loka Batari dikelola oleh Ibu-Ibu PKK RW 04 Dukuh Padakan. Dukuh ini adalah salah satu dukuh yang berada di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Desa Janti memiliki keunikan tersendiri dalam bentuk melimpahnya mata air. 

Karena keberadaan mata air tersebut, Desa Janti mulai mengembangkan pariwisata berupa umbul dan budidaya ikan. Untuk menambah daya tarik wisatawan, Janti akhirnya mengembangkan Loka Batari, sebuah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang wisata kuliner. 

Loka Batari diinisiasi oleh Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) RW 04, Sri Mulatsih pada 2023. Ia menjelaskan, hadirnya Loka Batari berangkat dari keinginannya memberdayakan para ibu untuk bisa meningkatkan perekonomian.

“Loka kan artinya tempat, batari itu bidadari, saya mengartikan secara luas, ini kan semua yang mengelola ibu-ibu tangguh. Yang namanya bidadari itu kan perempuan yang sempurna, sama seperti ibu-ibu di sini yang sebagai ibu rumah tangga, penopang ekonomi, pokoknya lengkap,” ujar Mulat yang juga menjadi koordinator Loka Batari.

Mulat menyimpulkan, Loka Batari merupakan tempat yang berisi para bidadari yang berkarya. Mulat melihat, para perempuan yang tergabung dalam PKK di desanya punya banyak bakat dalam hal memasak.. 

Kini ada 19 anggota Loka Batari yang semuanya terdiri dari para ibu. Mulat sendiri juga turut berjualan makanan tradisional seperti bubur, jenang, ketan, tiwul, gathot, klepon, hingga es kuwut. 

Keunikan Loka Batari

Mata uang Loka Batari sebagai pengganti uang untuk bertransaksi.
Mata uang Loka Batari sebagai pengganti uang untuk bertransaksi (foto: Liputan6.com/Anugerah Ayu).

Selain menawarkan wisata kuliner tradisional, Loka Batari punya keunikan tersendiri dalam hal transaksi pembayaran. Di pasar ini, uang rupiah tidak berlaku. Untuk bisa membeli makanan, pengunjung harus menukarkan uangnya dengan mata uang khusus Loka Batari. 

Mata uang ini berbentuk kepingan tanah liat yang terdiri dari dua nominal, 5.000 dan 2.000. Konsep mata uang inilah yang menurut Mulat menjadi daya tarik tersendiri bagi Loka Batari. Menurutnya, konsep dan sistem yang unik bisa membawa sebuah branding yang diingat oleh pengujung.

“Banyak yang ingin mengembangkan UMKM wisata kuliner semacam ini, tapi nggak jalan. Kita harus punya branding, otomatis nanti kan bisa beda dari yang lain. Nah, kami punya konsep tradisional ini,” ujar Mulat. 

Mulat ingin Loka Batari menjadi tujuan masyarakat untuk menikmati tradisi dan alam yang ada di Desa Janti. Slogan ‘Loka Batari Ngangeni’ menjadi gambaran bahwa destinasi ini bisa menciptakan pengalaman yang terkenang dan membuat pengunjung bisa kembali lagi.

Bantuan BUMDes Janti Jaya

Suasana di Loka Batari yang menawarkan wisata kuliner tradisional khas Klaten.
Suasana di Loka Batari yang menawarkan wisata kuliner tradisional khas Klaten (foto: Liputan6.com/Anugerah Ayu).

Berkembangnya Loka Batari juga tak lepas dari peran Badan usaha milik desa (BUMDes) Janti Jaya. Sebagai badan usaha desa yang ada di Janti, BUMDes memberi bantuan dana untuk perkembangan Loka Batari. 

“Loka Batari jadi salah satu UMKM yang kami dukung lewat BUMDes,” ujar Kepala Desa Janti, Tri Prakoso, saat ditemui di Loka Batari pada Minggu (21/4/2024).

Menurut Tri, BUMDes dapat menciptakan peluang kerja bagi perempuan di desa. Selain itu, BUMDes juga dapat membantu perempuan untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi desa.

BUMDes Janti Jaya sudah berdiri sejak 2018. BUMDes ini punya 3 lini usaha utama yaitu wisata, perdagangan, dan perikanan. Unit usaha utama BUMDes ini adalah Janti Park, sebuah taman wisata air yang dibuka sejak 2020.

Tri menjelaskan, keuntungan dari seluruh lini usaha BUMDes, dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi desa. Dengan begitu, desa jadi lebih mandiri dan berdaya.

Menang Desa BRILiaN 2023

Desa BRILiaN Janti dengan unit usahanya di Janti Park.
Desa BRILiaN Janti dengan unit usahanya di Janti Park (foto: Anugerah Ayu/Liputan6.com)

Pada 2023, Desa Janti masuk dalam 5 besar Desa BRILiaN yang diadakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dari kompetisi ini, Desa Janti membawa pulang hadiah sebesar rp15 juta.

Direktur BUMDes Janti Jaya Danang Joko Wijayanto, menyebutkan lolosnya Janti sebagai Desa BRILiaN memberi sejumlah keuntungan mulai dari dipermudahnya pengelolaan dan transaksi keuangan, pendampingan, hingga bantuan BRI Menanam. Saat ini, di Janti Park sudah tersedia QRIS dan mesin EDC untuk pembayaran.

“Berkat Desa BRILiaN, kami juga lebih dikenal. Contoh, kami sudah pernah didatangi Kemendes. Waktu ulang tahun BRI juga diadakan BRI Menanam yang juga dihadiri oleh bupati,” ujar Danang saat ditemui di kantornya, Minggu (21/4/2024). 

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari dalam keterangan resminya pada Minggu 928/4/2024) menyebutkan, pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata dan menjadi tantangan bersama.

“Sebagai bank yang memiliki fokus kepada segmen UMKM, peran BRI tidak terbatas sebagai Lembaga intermediary keuangan, yang memberikan value secara ekonomi. Namun juga memberikan social value berupa aksi pemberdayaan baik kepada individu pelaku usaha maupun pemberdayaan lembaga desa,” ujar Supari.

Melalui Desa BRILiaN, Supari berharap program tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh desa. Hal ini pada akhirnya mampu mendorong kemajuan desa-desa di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya