Nomenklatur adalah Tata Penamaan, Ini Contohnya dalam Bidang Biologi

Nomenklatur adalah tata penamaan yang dibentuk melalui kesepakatan internasional atau peraturan tertentu yang berlaku dalam suatu bidang.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 02 Mei 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi Kamus Bahasa Batak
Ilustrasi Kamus Bahasa Batak. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Liputan6.com, Jakarta Nomenklatur adalah istilah dari bahasa Latin, yaitu "Nomenklatural," yang secara harfiah berarti tata nama atau penamaan. Secara umum, nomenklatur seringkali disamakan artinya dengan klasifikasi, tetapi sebenarnya nomenklatur lebih fokus pada aspek penamaan yang digunakan sebagai alat komunikasi antara para ahli biologi.

Nomenklatur adalah sebuah konsep yang berkaitan erat dengan penamaan dalam berbagai bidang atau ilmu. Nomenklatur merujuk pada sistem atau aturan yang digunakan untuk memberi nama pada objek studi atau konsep dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. 

Nomenklatur adalah tata penamaan yang dibentuk melalui kesepakatan internasional atau peraturan tertentu yang berlaku dalam suatu bidang. Contohnya, dalam bidang ilmu biologi, nomenklatur digunakan untuk memberi nama organisasi, struktur biologis, atau bahkan pada klasifikasi hewan dan tumbuhan. Sinonim dari kata nomenklatur, adalah daftar istilah, glosarium, katalog, tata nama, dan penamaan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang nomenklatur adalah tata penamaan dan contohnya dalam bidang biologi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/5/2024).

Nomenklatur dalam Bidang Ilmu Biologi

Ilustrasi kamus bahasa Inggris Oxford. (Vitezslav Vylicil dari Pexels)
Ilustrasi kamus bahasa Inggris Oxford. (Vitezslav Vylicil dari Pexels)

Nomenklatur dalam bidang biologi merujuk pada proses pemberian nama pada organisme atau entitas biologis. Konsep ini sangat terkait dengan klasifikasi, yang merupakan proses taksonomi untuk menata organisme ke dalam kelompok berdasarkan kesamaan atau hubungan evolusioner. Klasifikasi menciptakan struktur taksonomi yang memberikan kerangka kerja untuk memahami keragaman hayati dan hubungan evolusioner antara organisme.

Dalam praktiknya, nomenklatur biologi mengikuti aturan dan sistem yang telah ditetapkan oleh otoritas ilmiah seperti International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants (ICN) untuk tumbuhan, International Code of Zoological Nomenclature (ICZN) untuk hewan, dan International Code of Nomenclature of Prokaryotes (ICNP) untuk bakteri dan arkea. Aturan-aturan ini mengatur bagaimana nama-nama ilmiah organisme dibentuk, digunakan, dan diubah.

Pemberian nama ilmiah pada organisme harus mematuhi prinsip-prinsip tertentu, seperti menggunakan nama Latin yang sering kali menggambarkan karakteristik organisme tersebut, menghindari duplikasi nama, dan mencerminkan hubungan evolusioner yang tepat. Misalnya, Homo sapiens adalah nama ilmiah manusia modern yang mengikuti aturan nomenklatur biologi.

Dengan nomenklatur yang konsisten dan terstandarisasi, ilmuwan dan ahli biologi dapat berkomunikasi secara efektif tentang organisme yang mereka studi, meminimalkan kebingungan atau kekeliruan dalam identifikasi, dan memungkinkan pengembangan pengetahuan yang lebih mendalam tentang keragaman hayati dan evolusi makhluk hidup di Bumi.

Klasifikasi Nomenklatur Biologi

Ilustrasi mengajar, pelajaran biologi
Ilustrasi mengajar, pelajaran biologi. (Photo by Tima Miroshnichenko/Pexels)

Nomenklatur dalam bidang biologi memiliki dua bagian utama, yaitu Nomenklatur Linnaeus dan Nomenklatur Konvensi. Masing-masing memiliki tujuan dan aturan yang berbeda.

1. Nomenklatur Linnaeus

Nomenklatur Linnaeus merujuk pada sistem penamaan organisme berdasarkan genus dan spesies. Ini merupakan pendekatan yang sangat terstruktur di mana setiap spesies diberi nama binomial yang terdiri dari dua bagian, yakni genus dan spesies. Sebagai contoh, sapi dikenal sebagai Bos taurus, di mana "Bos" adalah genus dan "taurus" adalah spesiesnya. Sistem ini dinamai dari ahli botani terkenal Carl Linnaeus yang mengembangkan sistem taksonomi modern yang masih digunakan hingga saat ini.

2. Nomenklatur Konvensi

Nomenklatur konvensi adalah sistem penamaan organisme yang mengikuti aturan yang ditetapkan oleh International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants (ICN). Sistem ini memungkinkan penggunaan nama-nama tertentu yang ditetapkan secara resmi untuk mengidentifikasi organisme. Misalnya, dalam mengidentifikasi suatu jenis jamur, orang dapat menggunakan nama yang telah diberikan oleh ICN.

Fungsi utama dari nomenklatur biologi adalah untuk memfasilitasi komunikasi antara ahli biologi secara ilmiah. Dengan menggunakan nama-nama yang telah diatur oleh nomenklatur, para ahli dapat dengan mudah membedakan satu organisme dari yang lain. Selain itu, nama-nama tersebut juga membantu dalam menjelaskan hubungan antara organisme, seperti evolusi dan klasifikasi.

Nomenklatur Nama Ilmiah Tumbuhan

Ilustrasi tanaman padi (Istimewa)
Ilustrasi tanaman padi (Istimewa)

1. Oryza sativa (padi)

2. Zea Mays (jagung)

3. Mangifera Indica (mangga)

4. Cocos nucifera (kelapa)

5. Allium cepa (bawang merah)

6. Allium sativum (bawang putih)

7. Citrus sinensis (jeruk manis)

8. Eugenia aquea (jambu air)

9. Musa paradisiaca (pisang)

10. Carica papaya (pepaya)

11. Carica papaya (rambutan)

12. Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan)

13. Coelogyne pandurata (anggrek hitam)

14. Solanum melongena (terung)

15. Capsicum annum (cabai)

16. Kaempferia galanga (kencur)

17. Garcinia mangostana (manggis)

18. Salacca zalacca (salak)

19. Manilkara kauki (sawo kecik)

20. Schleichera oleosa (kesambi)

Nomenklatur Nama Ilmiah Hewan

1. Virgatus penerima (virgatus penerima)

2. Machairamphus aleinus (alap-alap kelelawar)

3. Pernis ptilorhynchus (alap-alap madu)

4. Falco moluccensis (Falco moluccensis)

5. Elanus hypoleucus (alap-alap tikus)

6. Cygnus cygnus (angsa)

7. Canis lupus (anjing)

8. Canis lupus (ayam)

9. Helmidactylus frenatus (cicak)

10. Loligo indica (cumi-cumi)

11. Ovis nivicola (domba salju)

12. Elephas indicus (gajah)

13. Clarias bathracus (ikan lele)

14. Jerapah cameliopardalis (jerapah)

15. Mabouya multifasciata (kadal)

16. Mabouya multifasciata (kasuari)

17. Blattaria sp. (kecoa)

18. Hystrix brachyura (landak)

19. Coura sp. (kura-kura)

20. Troides sp. (kupu raja)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya