Liputan6.com, Jakarta Air putih memegang peranan krusial dalam menjaga kesehatan tubuh. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 60% air, dan air berfungsi dalam berbagai proses vital, termasuk pencernaan, sirkulasi darah, dan pengaturan suhu tubuh. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh dan memperburuk kondisi kesehatan.
Meski tampaknya sepele, dehidrasi dapat memiliki dampak serius yang mempengaruhi berbagai aspek kesehatan. Dehidrasi, yang terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi, dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga
Dari penurunan fungsi kognitif hingga gangguan sistem pencernaan, efek kekurangan cairan ini penting untuk dikenali. Memahami dampak dehidrasi dan memastikan asupan air yang cukup adalah langkah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal.
Advertisement
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa dampak dehidrasi yang perlu diwaspadai, Senin (29/7/2024).
1. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
Air memiliki peran penting dalam membersihkan racun dan kotoran di dalam tubuh . Ketika tubuh kekurangan air, energi akan menurun dan sistem kekebalan tubuh akan melemah. Akibatnya, tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal, sehingga racun dan kotoran tidak dapat dibuang dengan baik. Hal ini membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Advertisement
2. Mempengaruhi Kesehatan Jantung
Ketika tubuh kekurangan air, darah akan menjadi lebih kental dan menghambat peredaran darah yang normal. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Ternyata, ini adalah cara tubuh untuk melindungi diri agar tidak kehilangan lebih banyak air di dalam sel-sel. Namun, efek samping dari tekanan darah tinggi dan kolesterol yang tinggi ini adalah meningkatnya risiko terkena penyakit jantung koroner.
3. Risiko Obesitas
Kekurangan air dalam tubuh dapat mengakibatkan melambatnya sistem metabolisme, yang berfungsi untuk mengeluarkan racun dan kotoran dari tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan, proses detoksifikasi menjadi tidak efektif, dan racun serta kotoran dapat menumpuk di atas sel lemak. Akibatnya, racun tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan mudah dan tetap berada dalam tubuh hingga terhidrasi dengan baik.
Penumpukan racun dan kotoran ini tidak hanya mengganggu proses detoksifikasi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko obesitas. Oleh karena itu, menjaga kecukupan asupan air sangat penting untuk memastikan tubuh dapat berfungsi secara optimal dan mengurangi risiko masalah kesehatan terkait.
Advertisement
4. Penuaan Dini
Mengabaikan kebutuhan cairan tubuh terlalu lama akan berdampak serius pada kesehatan kulit. Bayangkan saja, organ-organ tubuh akan merasa lelah dan kusut saat mengalami dehidrasi, dan kulit tidak terkecuali. Kulit sebenarnya terdiri dari 20% air, dan jika kadar airnya menurun, maka kolagen yang bertanggung jawab menjaga kekencangan kulit juga akan terpengaruh.
Nah, kekurangan kolagen ini justru akan meningkatkan risiko penuaan dini, lho! Jadi, sekarang Sahabat Fimela sudah tahu betapa pentingnya menjaga tubuh tetap terhidrasi, kan? Oleh karena itu, jangan lupa untuk minum air setidaknya 2 liter setiap harinya agar kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan baik. Dengan begitu, tubuh akan bekerja dengan maksimal dan kulit pun akan tetap terjaga kekencangannya. Jadi, ayo mulai sekarang, jangan biarkan tubuh anda kehausan!