Mengenal Gejala dan Cara Cegah Monkeypox, Virus Cacar Monyet yang Sedang Viral

Virus monkeypox menyebabkan penyakit mirip cacar dengan gejala seperti ruam kulit dan demam, dan telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

oleh Miranti diperbarui 30 Agu 2024, 14:32 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 11:21 WIB
Monkeypox
Ilustrasi penanganan monkeypox. Credits: pixabay.com by TheDigitalArtist

Liputan6.com, Jakarta Monkeypox, virus yang awalnya dikenal karena dampaknya pada primata, kini kembali mencuri perhatian global. Virus ini menyebabkan penyakit mirip cacar dengan gejala seperti ruam kulit dan demam, dan telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dengan gejala yang mirip dengan cacar, penyakit ini memerlukan pemahaman yang mendalam untuk pencegahan dan penanganan yang efektif. Mengenali gejala awal dari monkeypox sangat penting untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dan memastikan penanganan medis yang tepat. 

Dalam artikel ini, mari membahas apa itu monkeypox, gejala, penyebaran, serta langkah-langkah pencegahan dan penanganan menurut informasi terbaru. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (30/8/2024):

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 


1. Apa Itu Monkeypox?

3 Fakta Cacar Monyet yang Tengah Merebak di Eropa dan Amerika
Belum usai pandemi Covid-19, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan terkait virus baru, monkeypox atau cacar monyet. Simak fakta-faktanya berikut ini! (pexels/andrea piacquadio).

Monkeypox adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox, bagian dari keluarga virus Orthopoxvirus, yang juga mencakup virus cacar. Pertama kali ditemukan pada monyet di laboratorium pada tahun 1958, dan kasus pertama pada manusia dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Monkeypox mirip dengan cacar tetapi cenderung lebih ringan dan kurang menular.


2. Gejala Monkeypox

Cacar Monyet
Meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan tentang virus baru, yaitu monkeypox atau cacar monyet. Berikut adalah beberapa fakta terkait virus tersebut! (pexels/andrea piacquadio).

Gejala monkeypox biasanya mulai muncul dalam waktu 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan dapat meliputi:

  1. Demam: Biasanya tinggi dan sering disertai dengan menggigil.
  2. Rasa Sakit di Tubuh: Termasuk nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan.
  3. Rash Kulit: Muncul setelah beberapa hari dari gejala awal, dimulai dengan bercak merah yang kemudian berubah menjadi lepuh, nanah, dan akhirnya mengerak.
  4. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Terjadi di area sekitar infeksi.

3. Penyebaran dan Kasus Terkini

Ilustrasi Monkeypox atau cacar monyet (brgfx/Freepik)
Ilustrasi Monkeypox atau cacar monyet (brgfx/Freepik)

Monkeypox dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh dari individu yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi. Penyebaran dapat terjadi dari hewan ke manusia dan antar manusia.

Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga 27 Agustus 2024, terdapat 88 kasus monkeypox yang terkonfirmasi di Indonesia. Kementerian Kesehatan menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti pedoman kesehatan yang ada untuk mengurangi risiko penyebaran.


4. Langkah Pencegahan dan Penanganan

Monkeypox atau penyakit cacar monyet.
Monkeypox atau penyakit cacar monyet. (www.who.int)

Untuk mencegah penularan monkeypox, beberapa langkah yang disarankan meliputi:

  1. Hindari Kontak Langsung: Dengan orang yang terinfeksi atau barang-barang yang mungkin terkontaminasi.
  2. Cuci Tangan Secara Teratur: Dengan sabun dan air bersih.
  3. Gunakan Pelindung: Seperti masker dan sarung tangan jika terpaksa berinteraksi dengan hewan atau individu yang terinfeksi
  4. .Isolasi Pasien: Jika terinfeksi, penting untuk mengisolasi pasien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya