Liputan6.com, Jakarta Generasi Z, atau yang sering disebut sebagai Gen Z, telah menunjukkan pergeseran yang signifikan dalam preferensi karier dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih cenderung menjauh dari pekerjaan kantoran tradisional dengan jam kerja tetap dan memilih jalur yang menawarkan fleksibilitas dan kebebasan yang lebih besar.
Salah satu alasan utama di balik kecenderungan ini adalah keinginan untuk memiliki kontrol lebih besar atas waktu dan pekerjaan mereka. Gen Z tumbuh di era digital dan terbiasa dengan teknologi yang memungkinkan mereka bekerja dari mana saja dan kapan saja. Fleksibilitas ini tidak hanya memungkinkan mereka untuk mengatur jadwal kerja sesuai dengan kebutuhan pribadi, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk mengejar berbagai proyek yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka.
Baca Juga
Mereka menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik, dan pekerjaan freelance menawarkan peluang untuk mencapainya. Dengan kemampuan untuk mengatur waktu kerja sendiri, mereka dapat lebih mudah mengalokasikan waktu untuk kegiatan yang mendukung kesejahteraan mereka, seperti olahraga, hobi, atau waktu bersama keluarga dan teman. Berikut informasi yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(17/9/2024).
Advertisement
1. Keseimbangan antara Kerja dan Hidup
Generasi Z sangat menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka ingin memastikan bahwa hidup mereka tidak hanya berfokus pada pekerjaan semata. Dengan karier yang fleksibel atau sebagai pekerja lepas, mereka dapat mengatur sendiri jadwal kerja dan waktu luang mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap produktif sambil menikmati kehidupan pribadi, mengejar hobi, atau bahkan bepergian.
Advertisement
2. Kesempatan untuk Mendapatkan Penghasilan Lebih
Pekerjaan freelance sering kali menawarkan peluang untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan bergaji tetap. Generasi Z memahami bahwa di era digital ini, mereka dapat memanfaatkan keterampilan mereka dengan berbagai cara untuk menghasilkan uang. Dengan beragam proyek yang tersedia, mereka dapat mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dan meningkatkan sumber penghasilan mereka.
3. Teknologi Modern Mempermudah Pekerjaan Jarak Jauh
Perkembangan teknologi seperti platform freelance, aplikasi komunikasi, dan alat manajemen proyek telah membuat pekerjaan jarak jauh lebih mudah dari sebelumnya. Generasi Z, yang sangat akrab dengan teknologi, memanfaatkan berbagai platform ini untuk bekerja dari mana saja tanpa harus hadir di kantor. Kemampuan untuk bekerja dari lokasi manapun ini juga menjadi salah satu alasan utama mereka tertarik pada pekerjaan freelance.
Advertisement
4. Kebebasan dan Kemandirian Nilai
Inilah beberapa alasan mengapa Generasi Z memilih karier yang fleksibel dan freelance. Mereka menghargai kebebasan dalam mengatur waktu dan mengejar minat mereka, serta menggunakan teknologi untuk mendukung perjalanan karier mereka.
5. Kebebasan dalam Berkreativitas
Karier sebagai pekerja lepas sering kali menawarkan kebebasan untuk berekspresi. Bagi Generasi Z yang tumbuh dengan media sosial dan budaya kreatif digital, kebebasan untuk mencoba berbagai hal baru tanpa batasan adalah keuntungan besar. Mereka dapat bereksperimen dengan ide-ide segar, bekerja di industri yang sesuai dengan passion mereka, dan tidak terjebak dalam rutinitas yang monoton.
Advertisement
6. Lebih Mudah Membangun Personal Branding
Dengan pekerjaan yang fleksibel, Generasi Z lebih dapat fokus pada pembangunan personal branding di dunia digital. Mereka menyadari bahwa di era digital ini, personal branding sangat penting untuk mendapatkan proyek baru atau memperluas jaringan. Mereka bisa memamerkan portofolio, karya kreatif, atau keterampilan mereka di media sosial dan platform freelance, menarik lebih banyak klien yang sesuai dengan minat mereka.
7. Keinginan untuk Menghindari Burnout
Generasi Z sangat peka terhadap isu kesehatan mental dan pentingnya menjaga kesejahteraan emosional. Pekerjaan yang terlalu menekan dengan jam kerja yang panjang dapat membuat mereka rentan terhadap burnout. Pekerjaan fleksibel atau freelance memberikan mereka kemampuan untuk mengatur beban kerja mereka sendiri, sehingga risiko kelelahan mental dapat diminimalisir.
Advertisement