Mengapa Jepang Sering Terjadi Gempa dan Tsunami? Ini Penyebabnya

Jepang sering dilanda gempa bumi dan tsunami karena lokasinya di wilayah Cincin Api Pasifik. Pelajari faktor-faktor penyebabnya, mulai dari pergerakan lempeng tektonik hingga dampak Palung Jepang.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 14 Jan 2025, 12:52 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 12:52 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan risiko bencana alam paling tinggi di dunia. Setiap tahun, gempa bumi dan tsunami kerap melanda wilayah ini, membawa dampak besar pada kehidupan masyarakat. Data dari Earthquake List mencatat lebih dari seribu gempa bumi mengguncang Jepang sepanjang tahun 2024, menempatkannya sebagai negara ketiga dengan jumlah gempa terbanyak.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa Jepang begitu rentan terhadap gempa bumi dan tsunami? Posisi geografis dan kondisi geologis negara ini menjadi kunci utama. Dengan lokasi strategis di Cincin Api Pasifik, Jepang menghadapi aktivitas tektonik yang hampir konstan.

Namun, tidak hanya itu. Adanya Palung Jepang yang dalam dan topografi yang kompleks turut memperparah risiko bencana di wilayah ini. Berikut penyebab Jepang sering dilanda gempa bumi dan tsunami dalam penjelasan yang terstruktur dan mudah dipahami.

1. Posisi Geografis Jepang dan Aktivitas Tektonik

Jepang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, zona berbentuk tapal kuda yang mengelilingi Samudra Pasifik. Zona ini adalah tempat bertemunya beberapa lempeng tektonik utama, seperti Lempeng Pasifik dan Lempeng Laut Filipina.

Gerakan lempeng-lempeng ini menghasilkan energi besar yang memicu gempa bumi. Semakin banyak batas lempeng, semakin banyak pula gempa bumi yang terjadi. Posisi Jepang yang unik membuatnya berada di persimpangan lempeng tektonik yang sangat aktif.

Selain itu, keberadaan jaringan seismik canggih membantu Jepang mendeteksi aktivitas gempa dengan cepat. Namun, meski teknologi ini membantu, potensi kerusakan tetap tinggi mengingat intensitas gempa yang kerap terjadi.

2. Peran Palung Jepang dalam Bencana Alam

Palung Jepang adalah salah satu palung samudra terdalam di dunia, dengan kedalaman mencapai 8.410 meter. Struktur ini memainkan peran penting dalam aktivitas seismik di wilayah tersebut.

Pada tahun 2006, gunung berapi aktif ditemukan di dalam Palung Jepang, yang diyakini menjadi pemicu Gempa Tohoku 2011 berkekuatan M 9,1. Gempa ini tidak hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga memicu tsunami dahsyat yang menyebabkan ribuan korban jiwa.

Keberadaan palung ini membuat Jepang sangat rentan terhadap gempa besar yang terjadi di bawah laut, yang sering kali diikuti oleh tsunami.

3. Bagaimana Tsunami Terbentuk?

Ilustrasi bencana alam tsunami
Ilustrasi bencana alam tsunami. (Photo by Christoph von Gellhorn on Unsplash)... Selengkapnya

Tsunami dimulai ketika dasar laut mengalami pergeseran tiba-tiba akibat gempa bumi atau aktivitas vulkanik. Pergeseran ini menciptakan gelombang besar yang bergerak dengan kecepatan tinggi, hingga mencapai daratan.

Menurut NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), tahapan pembentukan tsunami meliputi inisiasi, perpecahan, amplifikasi, dan run-up. Proses ini menjelaskan bagaimana tsunami bisa meningkat tingginya saat mendekati pantai, menciptakan dampak yang sangat merusak.

Tsunami terbesar di Jepang tercatat terjadi pada 1741, dengan gelombang mencapai ketinggian 90 meter. Fenomena ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan alam yang dihadapi negara tersebut.

4. Iklim dan Topografi: Faktor Pendukung Risiko

Selain aktivitas geologis, Jepang juga menghadapi variasi iklim yang ekstrem. Angin topan, hujan lebat, dan salju tebal sering kali memperburuk situasi setelah bencana gempa atau tsunami.

Topografi yang terjal dan kompleks juga membuat Jepang rawan longsor, yang sering kali dipicu oleh gempa bumi. Kondisi ini semakin meningkatkan risiko kerusakan dan korban jiwa.

5. Mitigasi Bencana di Jepang: Upaya dan Teknologi

Meski sering dilanda bencana, Jepang dikenal sebagai negara dengan sistem mitigasi bencana terbaik. Teknologi deteksi dini, seperti jaringan seismik dan peringatan tsunami, membantu meminimalkan dampak.

Edukasi masyarakat juga menjadi prioritas, dengan latihan evakuasi rutin dan panduan keselamatan yang tersebar luas. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menghadapi gempa besar yang tidak terprediksi.

Mengapa Jepang sering mengalami gempa bumi?

Jepang terletak di atas empat lempeng tektonik aktif, menjadikannya salah satu wilayah paling rawan gempa di dunia.

Apa itu Cincin Api Pasifik?

Cincin Api Pasifik adalah zona aktivitas vulkanik dan seismik yang mengelilingi Samudra Pasifik, termasuk Jepang.

Bagaimana tsunami terbentuk?

Tsunami terbentuk ketika dasar laut bergeser tiba-tiba akibat gempa bumi atau aktivitas vulkanik, menciptakan gelombang besar yang bergerak ke daratan.

Apa langkah mitigasi yang dilakukan Jepang?

Jepang menggunakan teknologi canggih untuk deteksi dini, membangun infrastruktur tahan gempa, dan mengedukasi masyarakat melalui latihan evakuasi rutin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya