Alibaba Rilis AI Bernama Qwen, Diklaim Jauh Lebih Baik dari Deepseek

Alibaba merilis AI terbaru, Qwen 2.5-Max, yang diklaim lebih unggul dari DeepSeek-V3. Apakah ini awal dominasi Alibaba di AI?

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 30 Jan 2025, 16:07 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 16:07 WIB
Virus Corona Mewabah, Kota Markas Alibaba Sepi Aktivitas
Seorang wanita berlari di depan kantor pusat Alibaba di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (5/2/2020). Pemerintah Hangzhou memberlakukan pembatasan pergerakan bagi warganya menyusul mewabahnya virus corona. (NOEL CELIS/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Industri kecerdasan buatan (AI) kembali memanas setelah Alibaba resmi meluncurkan model AI terbarunya, Qwen 2.5-Max. Rilis ini dilakukan pada hari pertama Tahun Baru Imlek, sebuah langkah yang cukup mengejutkan mengingat sebagian besar masyarakat China sedang merayakan hari libur nasional. Pengumuman ini datang di tengah meningkatnya persaingan di sektor AI, terutama setelah DeepSeek-V3 meraih perhatian besar dalam beberapa minggu terakhir.

"Qwen 2.5-Max mengungguli... hampir di semua aspek GPT-4o, DeepSeek-V3, dan Llama-3.1-405B," kata unit cloud Alibaba yang dikutip dari reuters.com. Pernyataan ini semakin mempertegas persaingan antara Alibaba dan DeepSeek, yang sebelumnya telah menggemparkan industri teknologi dengan rilis model AI canggihnya.

DeepSeek sendiri telah menjadi perbincangan hangat setelah merilis dua model AI dalam waktu singkat, yakni DeepSeek-V3 pada 10 Januari 2025 dan model terbaru R1 pada 20 Januari 2025. Kedua model ini diklaim memiliki biaya pengembangan lebih rendah dibandingkan pesaingnya di Amerika Serikat, sehingga memicu perubahan besar dalam lanskap industri AI global.

Latar Belakang Persaingan AI: dari DeepSeek ke Qwen 2.5-Max

DeepSeek pertama kali menarik perhatian industri AI ketika meluncurkan model V2 pada Mei 2024, yang mengubah peta persaingan dengan menawarkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan pesaing lainnya. Model ini menjadi pemicu utama perang harga di sektor AI China, memaksa Alibaba, Baidu, dan Tencent untuk menyesuaikan strategi mereka guna tetap bersaing.

Sebagai respon terhadap dominasi DeepSeek, Alibaba pun mulai mempercepat pengembangan AI mereka. Qwen 2.5-Max hadir dengan lebih dari 20 triliun token dalam pelatihannya, yang berarti model ini dapat memproses dan memahami data dalam skala yang jauh lebih besar dibandingkan pesaingnya. Hal ini menjadi keunggulan utama yang diklaim Alibaba dalam upayanya menantang dominasi DeepSeek.

ByteDance, perusahaan induk TikTok, juga ikut dalam kompetisi dengan memperkenalkan pembaruan model AI mereka hanya dua hari setelah DeepSeek-R1 dirilis. Mereka bahkan mengklaim model mereka lebih unggul dari OpenAI o1 dalam tes benchmark AIME, yang mengukur kemampuan AI dalam memahami dan merespons instruksi kompleks.

Keunggulan Teknologi Qwen 2.5-Max Dibandingkan DeepSeek-V3

Alibaba tidak main-main dalam mengembangkan Qwen 2.5-Max. Model ini memiliki berbagai fitur unggulan, termasuk kemampuan analisis teks dan gambar, pemahaman video, serta kemampuan menghitung objek dalam gambar. Dengan jumlah token pelatihan yang lebih besar, Alibaba mengklaim model ini lebih canggih dibandingkan model AI lain di pasaran saat ini.

Selain itu, Qwen 2.5-Max didesain untuk dapat digunakan oleh berbagai perusahaan dan pengembang melalui akses langsung di situs resmi Alibaba Cloud. Dengan demikian, model ini tidak hanya menjadi pesaing bagi DeepSeek, tetapi juga bertujuan untuk mendemokratisasi akses AI canggih bagi industri dan bisnis yang lebih luas.

Namun, klaim Alibaba ini tentu masih harus diuji lebih lanjut dalam berbagai skenario dunia nyata. Persaingan AI tidak hanya soal performa teknis tetapi juga biaya operasional, efisiensi model, serta seberapa cepat model tersebut dapat diadopsi oleh berbagai industri.

Dampak Persaingan AI bagi Industri Teknologi Global

Perkembangan AI yang semakin pesat memicu dampak besar terhadap pasar teknologi, termasuk di Silicon Valley. Rilis model AI oleh DeepSeek dan Alibaba telah menyebabkan gejolak dalam pasar saham, dengan Nvidia mengalami penurunan nilai hingga USD600 miliar atau sekitar Rp9.532 triliun. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya persaingan di sektor AI bagi ekonomi global.

Investor kini mulai mempertanyakan apakah pengeluaran besar-besaran oleh perusahaan AI di AS masih relevan, mengingat startup seperti DeepSeek mampu menghadirkan model AI berkinerja tinggi dengan biaya jauh lebih rendah. Alibaba, dengan sumber daya dan infrastruktur yang dimilikinya, juga berpotensi untuk semakin menekan pemain besar lainnya di industri AI.

Sementara itu, pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, menegaskan bahwa perusahaannya tidak peduli dengan perang harga. Menurutnya, tujuan utama DeepSeek adalah mencapai Artificial General Intelligence (AGI), sebuah konsep AI yang mampu melampaui kecerdasan manusia dalam sebagian besar tugas bernilai ekonomi.

Masa Depan AI: Apakah Qwen 2.5-Max Akan Mendominasi?

Dengan semakin sengitnya persaingan AI, masa depan industri ini masih belum bisa diprediksi secara pasti. Alibaba mungkin telah menciptakan model yang lebih unggul dari DeepSeek-V3, tetapi tantangan selanjutnya adalah bagaimana model ini bisa diadopsi secara luas oleh berbagai sektor industri.

Kehadiran AI canggih dengan harga lebih terjangkau juga membuka peluang bagi bisnis kecil dan menengah untuk mulai memanfaatkan kecerdasan buatan dalam operasional mereka. Jika Qwen 2.5-Max benar-benar dapat memenuhi klaim Alibaba, maka bukan tidak mungkin perusahaan ini akan semakin memperkuat dominasinya di ranah AI global.

Di sisi lain, DeepSeek masih memiliki potensi besar untuk terus berkembang, terutama dengan pendekatan mereka yang lebih fleksibel dan berbasis riset. Dengan model bisnis yang berbeda dari perusahaan teknologi besar, DeepSeek bisa saja tetap menjadi pemain utama di industri AI dalam beberapa tahun ke depan.

1. Apa perbedaan utama antara Qwen 2.5-Max dan DeepSeek-V3?

Qwen 2.5-Max memiliki jumlah token pelatihan lebih banyak (20 triliun), yang memungkinkan pemahaman data lebih luas. Sementara DeepSeek-V3 dikenal dengan efisiensinya dan biaya pengembangan yang lebih rendah.

2. Mengapa Alibaba merilis Qwen 2.5-Max saat Tahun Baru Imlek?

Langkah ini dianggap sebagai respons terhadap dominasi DeepSeek-V3 yang telah menarik perhatian industri AI dalam beberapa minggu terakhir.

3. Apakah Qwen 2.5-Max akan lebih banyak digunakan dibandingkan DeepSeek-V3?

Hal ini masih harus diuji dalam penggunaan dunia nyata, tetapi Alibaba telah menyediakan akses luas bagi pengembang untuk mengadopsi model ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya