Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan Pneumonia, Penyakit yang Merenggut Nyawa Barbie Hsu

Pneumonia, penyebab kematian Barbie Hsu, bisa berakibat fatal. Kenali gejala, penyebab, dan cara mencegahnya di sini.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 03 Feb 2025, 11:28 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 11:28 WIB
Pemeran "Meteor Garden" Barbie Hsu Meninggal Dunia akibat Pneumonia yang Disebabkan oleh Influenza
Aktris asal Taiwan, Barbie Hsu, yang dikenal luas melalui perannya dalam serial ikonik "Meteor Garden" (2001), meninggal dunia pada 2 Februari 2025 di Jepang pada usia 48 tahun. [@barbiehsu.fp].... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dunia hiburan Taiwan tengah berduka setelah kabar mengejutkan datang dari aktris ternama Barbie Hsu. Bintang "Meteor Garden" ini meninggal dunia pada usia 48 tahun akibat pneumonia yang dipicu oleh infeksi influenza. Kematian Barbie Hsu dikonfirmasi oleh saudara perempuannya, Dee Hsu, yang mengungkapkan bahwa aktris tersebut jatuh sakit setelah liburan Tahun Baru Imlek bersama keluarga di Jepang.

Dalam pernyataan resminya yang dikutip oleh Focus Taiwan, Dee Hsu menyatakan bahwa Barbie Hsu meninggal dunia akibat pneumonia yang dipicu oleh influenza. Kepergian Barbie meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarganya tetapi juga bagi para penggemarnya yang mengenang sosoknya sebagai aktris berbakat dan inspiratif.

Kasus pneumonia yang dialami Barbie Hsu menjadi peringatan bagi banyak orang untuk lebih memahami betapa seriusnya penyakit ini. Pneumonia, yang sering dianggap sebagai "paru-paru basah", bukan sekadar infeksi ringan, melainkan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Lantas, apa sebenarnya pneumonia, bagaimana gejalanya, dan bagaimana cara mencegahnya? Berikut ulasan lengkapnya.

Apa Itu Pneumonia?

Pneumonia adalah kondisi peradangan akut yang menyerang kantung udara (alveoli) di paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan alveoli terisi cairan atau nanah, yang menghambat pertukaran oksigen dan menyebabkan kesulitan bernapas. Penyakit ini dapat menyerang satu sisi paru-paru (pneumonia lobaris) atau kedua paru-paru sekaligus (pneumonia bilateral).

Pneumonia sering kali disalahartikan sebagai flu biasa karena memiliki gejala awal yang mirip, seperti batuk, demam, dan kelelahan. Namun, pneumonia dapat berkembang menjadi kondisi serius, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Menurut studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Medicine, lansia berusia di atas 65 tahun, penderita penyakit jantung, dan individu dengan gangguan paru-paru memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia yang berakibat fatal. Oleh karena itu, memahami penyebab dan faktor risikonya menjadi langkah awal dalam pencegahan penyakit ini.

Penyebab dan Faktor Risiko Pneumonia

Pneumonia disebabkan oleh berbagai organisme patogen, yang diklasifikasikan berdasarkan sumber infeksinya. Berikut adalah beberapa penyebab utama pneumonia:

1. Pneumonia yang Didapat di Masyarakat (Community-Acquired Pneumonia)

Jenis pneumonia ini menular di lingkungan umum dan sering disebabkan oleh:

  • Bakteri, terutama Streptococcus pneumoniae.
  • Virus, seperti virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), atau coronavirus.
  • Jamur, yang biasanya menyerang individu dengan sistem kekebalan lemah.

2. Pneumonia yang Didapat di Rumah Sakit (Hospital-Acquired Pneumonia)

Infeksi ini terjadi saat pasien dirawat di rumah sakit karena penyakit lain. Pneumonia jenis ini lebih sulit diobati karena disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap antibiotik.

3. Pneumonia Aspirasi

Jenis pneumonia ini terjadi ketika seseorang menghirup makanan, cairan, atau zat beracun ke dalam paru-paru, yang menyebabkan infeksi dan peradangan.

Faktor risiko pneumonia meliputi usia lanjut, kebiasaan merokok, polusi udara, kondisi medis tertentu (seperti diabetes dan penyakit jantung), serta paparan udara dingin yang berlebihan.

Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Pneumonia memiliki berbagai gejala yang dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba dalam 24–48 jam. Berikut beberapa gejala umum yang sering muncul:

  • Batuk berdahak kental berwarna kuning, hijau, atau berdarah.
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
  • Demam tinggi disertai menggigil.
  • Sesak napas dan napas cepat.
  • Kelelahan ekstrem dan lemas.
  • Mual, muntah, atau hilang nafsu makan.

Pada lansia, pneumonia dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh hingga <37°C dan kebingungan mental. Sementara itu, pada bayi dan anak-anak, pneumonia dapat menyebabkan napas cepat, rewel, dan bibir membiru akibat kekurangan oksigen.

Cara Mencegah Pneumonia

Pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

  • Vaksinasi – Vaksin pneumonia dan influenza sangat disarankan untuk kelompok rentan, termasuk lansia dan anak-anak.
  • Menjaga kebersihan diri – Cuci tangan secara rutin untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri.
  • Hindari asap rokok dan polusi udara – Perokok lebih rentan terkena pneumonia karena paru-parunya lebih mudah terinfeksi.
  • Terapkan gaya hidup sehat – Konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan rutin berolahraga untuk menjaga daya tahan tubuh.
  • Gunakan masker saat sakit – Hal ini membantu mengurangi penyebaran infeksi ke orang lain.

1. Apakah pneumonia menular?

Ya, pneumonia akibat virus dan bakteri dapat menular melalui tetesan udara dari batuk atau bersin.

2. Siapa saja yang paling berisiko terkena pneumonia?

Bayi, lansia, perokok, penderita penyakit kronis, serta individu dengan sistem imun lemah.

3. Apakah pneumonia bisa sembuh total?

Ya, dengan penanganan yang tepat, pneumonia bisa sembuh total, tetapi proses pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya