Liputan6.com, Jakarta - Menanamkan kesadaran menutup aurat sejak dini menjadi salah satu kewajiban orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Namun, banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak baru diwajibkan menutup aurat setelah baligh. Padahal, Islam mengajarkan bahwa proses ini harus dimulai sejak kecil agar mereka terbiasa ketika dewasa.
Sebagian masyarakat masih memahami bahwa kewajiban menutup aurat hanya berlaku bagi mereka yang sudah baligh. Akibatnya, banyak anak-anak yang dibiarkan berpakaian bebas tanpa bimbingan dari orang tua. Pemahaman seperti ini bisa berakibat kurang baik bagi pembentukan karakter dan akhlak anak dalam berbusana Islami.
Advertisement
Pendakwah kondang KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, memberikan penjelasan mengenai hal ini dalam sebuah ceramahnya. Menurutnya, orang tua memiliki peran besar dalam membimbing anak agar memahami pentingnya menutup aurat. Jika anak dibiarkan tanpa arahan, maka kesalahan bukan ada pada anak, melainkan pada orang tua yang kurang memberikan pemahaman sejak dini.
Advertisement
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menegaskan bahwa anak-anak harus mulai diajarkan menutup aurat sejak usia 7 tahun. Meski pada usia tersebut mereka belum memiliki kewajiban syariat, orang tua tetap harus melatih dan membiasakan mereka agar kelak ketika baligh tidak merasa berat menjalankannya.
Hal ini disampaikan Buya Yahya dalam sebuah kajian yang dikutip dari kanal YouTube @AlBahjah-TV. Dalam ceramah tersebut, ia memberikan contoh nyata tentang pentingnya membimbing anak dalam berpakaian sesuai ajaran Islam.
Buya Yahya mengisahkan bahwa pernah ada seorang ibu yang menganggap anaknya tidak wajib menutup aurat karena belum baligh. Saat ditanya, ibu tersebut menjawab bahwa anaknya masih berusia 10 tahun dan belum haid, sehingga belum berkewajiban menutup aurat.
Padahal, kata Buya Yahya, meskipun seorang anak belum terkena beban syariat, orang tuanya sudah memiliki kewajiban untuk mengajarkan dan membiasakan anak berpakaian sesuai dengan tuntunan agama.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Jangan Menunggu Baligh
Jika seorang ibu membiarkan anak perempuannya yang sudah berusia 7 hingga 10 tahun tetap berpakaian terbuka, maka kesalahan bukan pada anak, melainkan pada orang tuanya.
Menutup aurat sejak kecil bukan berarti anak harus langsung bisa mengenakan hijab secara sempurna seperti orang dewasa. Namun, mereka harus mulai dilatih dengan cara yang bertahap agar terbiasa.
Tentu ada momen ketika anak merasa kepanasan atau merasa tidak nyaman, sehingga sesekali melepas hijabnya. Namun, tugas orang tua adalah terus membimbingnya tanpa memaksakan secara berlebihan.
Buya Yahya menegaskan bahwa membiarkan anak-anak berpakaian bebas tanpa batasan sama sekali justru bisa berdampak buruk di kemudian hari. Jika sejak kecil mereka terbiasa membuka aurat, maka ketika dewasa mereka akan merasa berat untuk beradaptasi dengan pakaian yang lebih tertutup.
Sebaliknya, jika sejak kecil mereka sudah terbiasa menutup aurat, maka ketika baligh mereka akan lebih mudah menjalankan perintah agama tanpa rasa keberatan.
Pendidikan dalam berpakaian ini juga berkaitan dengan pembentukan akhlak dan rasa malu pada anak. Islam mengajarkan bahwa rasa malu adalah sebagian dari iman, dan menutup aurat merupakan salah satu bentuk rasa malu yang harus ditanamkan sejak dini.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa perintah menutup aurat tidak hanya berlaku untuk anak perempuan, tetapi juga untuk anak laki-laki. Mereka pun harus diajarkan berpakaian dengan sopan dan menutup bagian tubuh yang harus ditutupi sesuai dengan syariat Islam.
Advertisement
Menutup Aurat Anak, Amanah Orang Tua
Kesadaran menutup aurat bukan hanya tanggung jawab anak itu sendiri, melainkan juga merupakan amanah bagi orang tua. Jika anak tumbuh tanpa memahami pentingnya menutup aurat, maka orang tuanya akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah.
Selain menutup aurat, orang tua juga harus mengajarkan anak-anak mereka tentang adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran Islam. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh, tetapi juga sebagai cerminan akhlak dan identitas seorang Muslim.
Oleh karena itu, membiasakan anak-anak berpakaian sesuai dengan tuntunan agama bukanlah hal yang bisa ditunda-tunda. Semakin dini mereka memahami pentingnya menutup aurat, semakin mudah mereka menjalankannya ketika telah dewasa.
Buya Yahya mengajak para orang tua untuk lebih peduli dalam mendidik anak-anak mereka dalam hal berpakaian. Jangan sampai anak-anak tumbuh dengan pemahaman yang salah hanya karena kelalaian dalam membimbing mereka sejak kecil.
Dalam Islam, anak-anak adalah amanah yang harus dijaga dengan baik. Jika orang tua benar dalam mendidik mereka, maka anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang shalih dan taat kepada agama.
Menutup aurat sejak dini bukan hanya sekadar mengikuti peraturan agama, tetapi juga merupakan bagian dari pendidikan karakter dan akhlak yang akan membentuk kepribadian anak hingga dewasa.
Dengan membimbing anak sejak dini dalam berpakaian Islami, orang tua telah menunaikan salah satu kewajibannya dalam mendidik anak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan bahwa tugas orang tua bukan hanya memberikan kebutuhan materi kepada anak, tetapi juga membekali mereka dengan ilmu agama yang akan menjadi bekal di dunia dan akhirat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
