Liputan6.com, Jakarta Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah dalam tubuh, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk diabetes basah. Kondisi ini dikenal sebagai gangrene basah, di mana luka pada penderita diabetes tidak kunjung sembuh, bahkan bisa mengalami infeksi parah yang berisiko menyebabkan amputasi.
Banyak orang bertanya, apakah diabetes basah bisa sembuh sepenuhnya? Jawabannya, diabetes tidak bisa disembuhkan total, tetapi dapat dikendalikan dengan perawatan yang tepat. Menjaga kadar gula darah tetap stabil, menerapkan pola hidup sehat, serta melakukan perawatan luka yang baik adalah langkah utama dalam mencegah kondisi ini semakin memburuk.
Advertisement
Baca Juga
Penting untuk memahami bagaimana cara mengelola diabetes basah dengan benar, karena jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah. Berikut gejala, penyebab, serta metode penanganan terbaik untuk mengendalikan diabetes basah dan mencegah risiko amputasi. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Selasa (11/3).
Advertisement
Apa Itu Diabetes Basah dan Apa Bedanya dengan Diabetes Kering?
Mengutip primayahospital.com, diabetes basah adalah kondisi di mana luka yang dialami penderita diabetes mengalami infeksi, membengkak, mengeluarkan cairan atau nanah, dan sulit sembuh. Hal ini terjadi karena tingginya kadar gula darah yang menghambat proses penyembuhan luka serta melemahkan sistem imun tubuh.
Versi medis, diabetes basah merupakan kondisi yang dinamakan gangren atau matinya jaringan sehingga tidak mendapatkan oksigen karena sirkulasi darah yang buruk. Kondisi ini membuat jaringan tersebut berubah warna menjadi hitam hingga bahkan mengelupas.Â
Perbedaan utama antara diabetes basah dan diabetes kering adalah pada kondisi luka yang dialami:
- Diabetes Basah Luka tampak bengkak, berair, bernanah, serta mengalami infeksi yang menyebar dengan cepat ke jaringan sekitar. Kondisi ini sangat berisiko karena dapat menyebabkan gangrene basah, yang jika tidak ditangani dengan baik bisa berujung pada amputasi.
- Diabetes Kering Luka tampak kering, menghitam, dan tidak mengalami infeksi yang menyebar. Meski demikian, diabetes kering tetap membutuhkan perhatian medis karena bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.
- Diabetes basah lebih berbahaya karena infeksinya dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan sepsis, yaitu kondisi infeksi berat yang mengancam nyawa. Oleh karena itu, penderita diabetes harus waspada terhadap luka yang muncul dan segera melakukan perawatan yang tepat.
Advertisement
Penyebab Diabetes Basah dan Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai
Diabetes basah terjadi akibat tingginya kadar gula darah yang tidak terkontrol, yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, serta sistem imun. Berikut beberapa faktor utama yang meningkatkan risiko seseorang mengalami diabetes basah:
- Gula darah tinggi yang tidak terkontrol, yang memperlambat penyembuhan luka.
- Gangguan aliran darah, yang menyebabkan suplai oksigen ke area luka menjadi kurang optimal.
- Kerusakan saraf (neuropati diabetik), yang membuat penderita diabetes tidak merasakan luka di tubuhnya.
- Infeksi bakteri, yang menyebabkan luka semakin memburuk dan sulit sembuh.
- Sistem imun yang lemah, yang membuat tubuh tidak mampu melawan infeksi dengan baik.
- Penderita diabetes harus rutin memeriksa kondisi tubuhnya, terutama pada area kaki, karena luka kecil sekalipun bisa berkembang menjadi infeksi serius jika tidak segera ditangani.
Cara Mengatasi Diabetes Basah agar Tidak Semakin Parah
Penanganan diabetes basah harus dilakukan dengan serius untuk mencegah infeksi semakin meluas. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi diabetes basah:
1. Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
- Konsumsi makanan sehat yang rendah gula dan tinggi serat.Rutin berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang.
- Mengonsumsi obat diabetes sesuai resep dokter, baik dalam bentuk insulin maupun obat oral.
- Melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala untuk memastikan kondisinya tetap stabil.
2. Merawat Luka Diabetes dengan Benar
- Bersihkan luka setiap hari dengan larutan antiseptik atau NaCl 0,9%.
- Hindari menggunakan alkohol atau cairan berbasis yodium, karena bisa memperparah kondisi luka.
- Gunakan perban steril untuk melindungi luka dari infeksi bakteri.
- Jika luka menunjukkan tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan antibiotik atau perawatan lebih lanjut.
3. Menghindari Tekanan Berlebih pada Area Luka
- Jangan memakai sepatu yang terlalu sempit jika luka berada di kaki.
- Hindari berdiri atau berjalan terlalu lama untuk mengurangi tekanan pada luka.
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan bersih untuk mencegah luka semakin memburuk.
4. Memastikan Asupan Gizi yang Cukup untuk Penyembuhan
- Konsumsi makanan yang kaya akan protein, vitamin C, dan zinc untuk membantu penyembuhan luka lebih cepat.
- Minum air putih yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
5. Rutin Berkonsultasi dengan Dokter
- Lakukan kontrol rutin ke dokter untuk mengevaluasi kondisi luka dan perkembangan penyembuhannya.
- Jika luka tidak kunjung membaik atau menunjukkan tanda-tanda infeksi berat, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, penderita diabetes basah dapat mempercepat proses penyembuhan luka serta mencegah risiko komplikasi yang lebih serius.
.
Advertisement
Risiko Komplikasi Diabetes Basah Jika Tidak Ditangani
Jika diabetes basah tidak segera ditangani, infeksi dapat menyebar ke jaringan yang lebih dalam, menyebabkan komplikasi seperti:
- Gangren basah, yaitu kematian jaringan akibat infeksi yang menyebar luas.
- Sepsis, yaitu kondisi infeksi berat yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan mengancam nyawa.
- Amputasi, yang dilakukan jika infeksi sudah tidak bisa dikendalikan dan membahayakan bagian tubuh lainnya.
- Untuk mencegah komplikasi ini, penderita diabetes harus menjaga kadar gula darah tetap stabil serta melakukan perawatan luka yang benar sejak awal.
Pertanyaan Seputar Diabetes Basah (People Also Ask Google)
1. Apakah diabetes basah bisa sembuh?
Diabetes basah tidak bisa sembuh total, tetapi dapat dikontrol dengan perawatan medis yang tepat serta gaya hidup sehat.
2. Apa tanda-tanda luka diabetes basah?
Luka diabetes basah biasanya tampak bengkak, basah, bernanah, dan mengeluarkan bau tidak sedap.
3. Bagaimana cara mencegah diabetes basah?
Menjaga kadar gula darah tetap stabil, memakai alas kaki yang nyaman, serta rutin memeriksa kondisi kaki dapat membantu mencegah diabetes basah.
4. Apakah luka diabetes harus selalu ditutup?
Ya, luka diabetes harus ditutup dengan perban steril untuk menghindari infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
5. Apakah penderita diabetes basah harus segera ke dokter?
Jika luka tidak sembuh dalam beberapa hari atau menunjukkan tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Advertisement
