Liputan6.com, Jakarta - PDIP telah menunjuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2014. Mandat tersebut dinilai Partai Gerindra dapat menciderai perjanjian Batu Tulis yang diteken Prabowo dan Megawati pada 16 Mei 2009 lalu.
Menurut Pengamat Politik Muhammad Qodari, terpilihnya Jokowi sebagai jagoan PDIP dalam Pilpres 2014 mendatang lantaran Prabowo diangggap terlalu menekan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Padahal, Mega tak bisa diperlakukan seperti itu.
"Komunikasi dari Gerindra cenderung menekan dan menyerang Megawati, Menurut saya, (Prabowo) kurang memahami psikologi Mega. Mega itu tidak bisa ditekan, tapi komunikasi yang persuasif dan berbicara sama Mega itu bukan sepenuhnya logika, tapi juga perasaan," kata Qodari dalam tayangan Interupsi di Indosiar, Kamis (20/4/2014) malam.
Sementara PDIP mengklaim, pihaknya menyokong Jokowi sebagai capres lantaran perjanjian itu sudah tidak berlaku alias kedaluarsa. Hal itu seiring kekalahan pasangan Mega-Prabowo dalam Pilpres 2009 lalu. (Rinaldo)
Soal Batu Tulis, Prabowo Dinilai Terlalu Tekan Megawati
Padahal, Mega tak bisa diperlakukan seperti itu.
Diperbarui 20 Mar 2014, 23:59 WIBDiterbitkan 20 Mar 2014, 23:59 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Begini Modus Dokter PPDS Anestesi Perkosa Keluarga Pasien, Korban Dibius 3 Jam
Daftar Emiten yang Buyback Saham Tanpa RUPS
Wamentan Jelaskan Maksud Prabowo soal Penghapusan Kuota Impor, Ternyata Ini Tujuannya
Selamat Jalan Eyang Titiek Puspa…
Kisah Kelam Para Pemain Oriental Circus Indonesia, 3 Dekade Mencari Keadilan
6 Potret Pemain 'Di Sini Ada Setan' di Ultah Rieta Amilia, Kompak dengan Nagita
Amnesty International: Eksekusi Mati di Seluruh Dunia Capai Rekor Tertinggi
Mengenang Titiek Puspa, Punya Bakat Seni Lain Selain Suara Merdu dan Jago Mencipta Lagu
Potret Memesona Titiek Puspa di Masa Muda, Kini Karyanya Jadi Legenda
Fokus : Jalan Penghubung Sumsel-Jambi Banjir, Polisi Berlakukan Buka Tutup
Soal Dugaan Ada Pelaku Lain di Kasus Dokter Residen FK Unpad: Kami Tidak Berani Berkomentar
WEC 2025: Bukti Perempuan Jadi Kunci Pembangunan dan Penggerak Indonesia Emas 2045