Jokowi: Transkrip Mega-Basrief untuk Memecah Konsentrasi Saya

Jokowi justru menantang balik para pelapor untuk menunjukkan rekaman suara asli Megawati dan Jaksa Agung Basrief Arief itu.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 19 Jun 2014, 00:41 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2014, 00:41 WIB
Jokowi
Jokowi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Cirebon - Capres nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak mau membahas transkrip pembicaraan yang diduga antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jaksa Agung Basrief Arief. Transkrip itu berisi permintaan Megawati untuk tidak mengaitkan Jokowi dalam kasus korupsi bus Transjakarta.

Menurut Jokowi, laporan tersebut dilayangkan hanya untuk memecah konsentrasi dirinya yang tengah fokus berkampanye menjelang Pilpres 2014. Karena itu dia merasa lebih baik tidak melayani gangguan tersebut.

"Dia mau memecah konsentrasi, tapi saya nggak mikir. Sekarang mikir pilpres saja," kata Jokowi di sela-sela kunjungannya di Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, Rabu 18 Juni 2014.

Jokowi sendiri mengaku tak tahu mengenai adanya aduan tentang beredarnya transkrip tersebut. Selama ini, ia mengaku telah terbiasa diserang melalui opini negatif.

"Saya nggak tahu, kemarin ada tanda tangan saya dipalsukan, sekarang soal rekaman. Ya terserahlah, gimana ada tulisan saya tanda tangan saya juga," ucapnya.

Ia pun menganggap, beredarnya transkrip tersebut merupakan bentuk kampanye hitam dan sudah tidak bisa ditolerir karena sudah menyerempet ke pihak-pihak lain di luar dirinya.

"Kayak gitu apalagi (kalau bukan kampanye hitam). Mau cari tanda tangan saya nggak dipercaya, mau cari suara saya juga mungkin sudah nggak dipercaya. Cari yang lain lagi," kata Jokowi.

Jokowi justru menantang balik para pelapor untuk menunjukkan rekaman suara asli yang dikatakan olehnya berisi permintaan Megawati kepada Jaksa Agung untuk 'mengamankan' Jokowi dari kasus Transjakarta agar langkah mantan Walikota Solo itu maju sebagai capres bisa mulus.

"Ya saya nggak ngerti suaranya. Suaranya kayak gimana? Yang kemarin soal tandatangan itu saja dicari orangnya ketemu, tapi dilaporkan ke polisi langsung hilang orangnya," ujar dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya