Prabowo: Ketahanan Nasional Paling Kuat adalah Kemakmuran Rakyat

Menurut Prabowo, tidak ada suatu negara yang disegani dan dihormati selama negara tersebut lemah.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 22 Jun 2014, 23:07 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2014, 23:07 WIB
Prabowo
Prabowo. (Johan Tallo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar debat capres. Pada Debat Jilid III bertema 'Politik Internasional dan Ketahanan Nasional' ini, capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) kembali mengadu gagasan visi-misinya.

Pada segmen penutup debat yang dimoderatori Guru Besar Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana itu, Prabowo menyampaikan kesimpulan dari serangkaian gagasan dari tema tersebut. Menurutnya, untuk memperkuat ekonomi adalah mengurangi pemborosan dan kebocoran APBN.

"Karena itu kita harus kerja keras untuk memperkuat ekonomi kita, kita harus mengurangi pemborosan dan kebocoran. Benar kita harus kurangi. Kalau tak mengurangi kita tidak akan punya kekuatan, semua hanya menjadi slogan, semua hanya impian," ujar Prabowo di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu malam (22/6/2014).

Untuk ketahanan nasional, kata Prabowo, kuncinya adalah kemakmuran rakyat yang ditopang perekonomian yang kuat. "Bagi kami, Prabowo-Hatta. ketahanan yang paling kuat adalah kemakmuran rakyat."

"Kita harus hemat besar-besaran, disiplin pribadi, membersihkan aparat, mewujudkan aparat yang bisa dipercaya. Kita akan bangun ekonomi, meningkatkan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Baru akan terwujud ketahanan kita yang kuat, baru kita disegani," tandas Prabowo.

Menurut Prabowo, tidak ada suatu negara yang disegani dan dihormati selama negara tersebut lemah. "Karena itu kita akan berjuang kuat mengamankan kekayaan nasional. Dengan demikian kita menjadi negara yang kuat, yang berdiri di atas kaki yang kuat," pungkas capres nomor urut 1 itu. (Riz)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya