Cerita Pengasuh Ponpes di Cirebon Serahkan Pelaku Pencabulan ke Polisi

Pada perjalanannya, pengasuh pondok mengaku turun tangan langsung membantu keluarga korban hingga kepolisian dalam mengatasi kasus pencabulan santri ini.

oleh Panji Prayitno Diperbarui 06 Mar 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 20:00 WIB
Cerita Pengasuh Ponpes di Cirebon Serahkan Pelaku Pencabulan ke Polisi
Pengasuh Ponpes Darurrohmah Cirebon Warso Winata. (ist)... Selengkapnya

Liputan6.com, Cirebon - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oknum ustaz atau guru di Ponpes Darurrohmah Kabupaten Cirebon menunggu tindak lanjut dari pihak kepolisian. Sementara itu, pengasuh Ponpes Darurrohmah Cirebon memberi dukungan penuh proses hukum yang sedang berjalan di kepolisian.

Pengasuh Ponpes Darurrohmah Cirebon Warso Winata mengaku sudah melakukan upaya dan langkah kooperatif sejak ia mendapat laporan dari keluarga korban atas tindakan oknum guru bernama Wildan Suwardi.

"Ketika saya mendapat laporan langsung dari keluarga korban kami langsung temui pelaku untuk menanyakan kebenarannya. Hasilnya pelaku di hadapan saya mengakui dan tanpa berpikir panjang kami langsung keluarkan pelaku. Kami beri pendampingan psikologi kepada korban bahkan keluarga korban minta dipertemukan dengan pelaku ya kami turuti," ujar Ustaz Warso Winata kepada media, Senin (3/3/2025).

Pada perjalanannya, Warso mengaku turun tangan langsung membantu keluarga korban hingga kepolisian dalam mengatasi kasus pencabulan santri ini. Ia mengaku kerap kali mendatangi kediaman keluarga salah satu korban namun tak kunjung di temui.

Saat ingin datang ke rumah korban untuk yang ketiga kalinya, ia bertemu dengan kakek korban. Namun, saat itu, ia diberitahu jika kasus tersebut sudah dilaporkan ke polisi.

"Saya yang mengantar pelaku dan keluarganya untuk bertemu keluarga korban atas permintaan keluarga korban. Setelah satu hari, dua hari tidak ketemu akhirnya hari ketiga ketemu dan dikasih tahu kalau keluarga sudah melapor ke polisi," ujarnya.

Tidak lama setelah bertemu kakek korban, Warso mengaku dihubungi oleh pihak Polresta Cirebon mengonfirmasi akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ia pun langsung bergegas bertolak ke Ponpes Darurrohmah untuk mendampingi proses olah TKP.

Promosi 1

Serahkan Pelaku

Setelah olah TKP, Warso mengatakan kepada petugas bahwa sang pelaku sedang berada bersamanya di ponpes. Namun, kata dia, polisi saat itu tidak berhak melakukan penangkapan.

"Saya sampaikan ini pelaku sedang sama saya kemudian kata polisinya tidak berhak menangkap kalau mau silakan bapak yang menyerahkannya langsung ke polres. Akhirnya saya menyerahkan langsung pelaku ke Polres setelah olah TKP bersama pelaku didampingi orangtua pelaku," ujarnya.

Warso mengatakan pelaku merupakan seorang tahfiz atau penghafal Al-Qur'an yang direkomendasikan oleh jaringan ulama Ponpes Darurrohmah di Bandung. Seiring dengan berjalannya program Tahfid, Ponpes Darurrohmah mendatangkan guru tahfiz dari Bandung setiap tahunnya.

"Kita minta bantuan guru dari Bandung, tiap tahun memang dikirim guru dari Bandung, nah tahun keempat ini yang dikirim oknum ini dan rekomendasi dari kiai yang kami kenal. Setahun pertama jalan normal, setelah itu ada laporan saya langsung tanya dan mengakui kemudian kami keluarkan," ujar Warso.

Atas kejadian tersebut, ia mengatakan akan memperketat proses rekruitmen guru sebelum mengajar di Ponpes Darurrohmah. Warso juga sudah memberikan penjelasan kepada santri hingga orangtua santri atas kasus yang dianggap mencoreng nama baik pondok pesantren.

"Saya juga sampaikan ke para santri kalau ada tindakan guru yang berlebihan tolong sampaikan ke saya karena orang tua santri nitipkan anaknya ke saya," ujar Warso.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya