Polda Papua: Perusakan Rumah Novela Tak Terkait Kesaksian di MK

Diduga massa yang merusak pintu pagar rumahnya ini kesal. Sebab dia tak pernah berada di rumahnya.

oleh Katharina Janur diperbarui 14 Agu 2014, 20:34 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2014, 20:34 WIB
6 Fakta Novela Nawipa yang Sebenarnya
Ia punya cita-cita kuat untuk memajukan orang-orang Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua menduga perusakan rumah salah satu saksi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Novela Nawipa tak ada hubungannya dengan kesaksiannya dalam gugatan Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa hari lalu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono  mengatakan, rumah Novela dirusak sebelum dia menjadi saksi di MK. Perusakan juga diduga dilakukan oleh simpatisan anggota Partai Gerindra Kabupaten Paniai.

"Novela ini kan Ketua DPC Partai Gerinda Paniai, diduga massa yang merusak pintu pagar rumahnya ini kesal. Sebab dia tak pernah berada di tempat (rumah). Sebab dia pengurus partai dan para anggotanya memerlukan kehadiran dirinya," ujar Pudjo di Jayapura, Papua, Kamis (14/8/2014).

Pudjo menjelaskan, yang dirusak massa juga bukan rumahnya, melainkan hanya pintu pagar rumah. Polisi yang datang saat itu cepat bertindak dan meminta agar warga tidak melakukan hal yang lebih provokatif.

"Perusakan rumah tidak ada kaitannya dengan kesaksiannya di MK beberapa waktu lalu. Saat ini juga, situasi telah aman dan tidak ada hal berlebihan di sekitar rumah dia," tegas Pudjo.

Hal ini juga dibenarkan Kapolres Paniai AKBP Daniel Prayonggo. Dia mengatakan, dalam pemeriksaan, tidak ada kaitan perusakan dengan kesaksian Novela dalam gugatan Pilpres di MK.

"Benar memang ada kejadian. Tapi dalam pemeriksaan dan penyelidikan kami, tidak ada kaitan dengan keterangan dia di MK, saat menjadi saksi beberapa waktu lalu. Nanti saya kasih keterangan lanjutan. Ini masih rapat," ujar Daniel saat dihubungi.

Nama Novela Nawipa mendadak tenar setelah ia bersaksi untuk Prabowo-Hatta dalam gugatan hasil Pilpres di MK. Selain polos dan ceplas-ceplos, kesaksian dia juga kerap mengundang tawa dengan logat Papua yang cukup kental.

Dia bersaksi untuk pemungutan suara di Kampung Awabutu, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua. Dalam kesaksiannya, dia mengaku saat pemungutan suara Pilpres 9 Juli lalu tidak ada kegiatan sama sekali di TPS dia bertugas. Namun kesaksian Novela dibantah anggota KPU Papua Beatrix Wanane.

Selain itu, Novela yang saat bersaksi mengaku berasal dari desa pedalaman, ternyata adalah Ketua DPC Gerindra Paniai dan juga menjabat sebagai Direktur di CV Iyobai. Dia juga salah satu pengurus di Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP).

Baca juga:

Kapolda Papua: Belum Ada Laporan Intimidasi Kepada Novela

Tim Prabowo-Hatta: Perusakan Rumah Novela Serangan Demokrasi

Rumah Novela Saksi Prabowo-Hatta Asal Papua Dirusak

(Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya