Ramadan Ceria untuk Ibu Hamil

Ramadhan bagi ibu hamil tak serta merta minim aktivitas. Berikut kisah seorang ibu hamil yang tetap beraktivitas saat Ramadhan

oleh Sulung Lahitani diperbarui 15 Jul 2015, 07:16 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2015, 07:16 WIB
Ramadhan Ceria untuk Ibu Hamil
Ramadhan bagi ibu hamil tak serta merta minim aktivitas. Berikut kisah seorang ibu hamil yang tetap beraktivitas saat Ramadhan

Citizen6, Jakarta - Bulan Ramadan segera berakhir. Bulan ini adalah bulan yang lebih baik dari bulan-bulan yang lain, bulan kasih sayang yang diberikan Allah pada hamba-Nya. Di bulan Ramadan ini pula segala amal kebaikan menjadi berlipat ganda nilainya. Karena itu pula, salah satu tekad saya sebelum bulan Ramadan ini adalah untuk bisa menjalankan ibadah puasa, meskipun ibu yang sedang hamil/menyusui mempunyai keringanan untuk tidak berpuasa.

Bulan Ramadan ini, kandungan saya memasuki usia 8 bulan dan Alhamdulillah memasuki hari ke-8 ini, masih diberikan kekuatan untuk terus menjalankannya dan Insya Allah sampai akhir.

Saya bersyukur dan beruntung sekali di masa kehamilan ini tidak mengalami masalah yang biasa dialami ibu hamil. Banyak teman saya yang ketika hamil mengalami masalah seperti mual dan muntah yang berlebihan, lemas sehingga banyak menyulitkan aktivitasnya bahkan ada yang terkadang hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Alhamdullillah, anak ini mengerti kali ya kalau ibunya banyak yang harus di urusin (sok sibuk). Saya masih tetap bisa mengurus di SMK ITACO dan mengkoordinir Siswa Wirausaha serta kegiatan-kegiatan lainnya.

Nah, bulan Ramadan ini saya lebih banyak disibukkan oleh kegiatan mensurvey kondisi calon siswa baru sekaligus mencari siswa baru yang kira-kira membutuhkan bantuan orang tua asuh untuk tetap bersekolah. Mendatangi rumah mereka satu persatu membuat saya sangat prihatin, karena mereka tinggal di tempat yang menurut saya kurang layak.

Kontrakan sempit hanya 3 ruang dengan barang bertumpuk dan penghuni banyak, pastilah sangat tidak nyaman selain kurangnya ventilasi karena terletak di gang-gang sempit yang minim cahaya matahari.

Saya pun pernah tinggal di kontrakan seperti itu, jadi pernah merasakan. Saya berharap dengan mereka terus bersekolah bisa membantu ekonomi keluarga yang lebih baik nantinya dan memutus mata rantai kemiskinan.. aamiin…

Nah, setelah beraktivitas di luar sampai sore, kegiatan yang paling saya suka adalah pulang ke rumah untuk memasak bersama mama di dapur dan juga momen sebelum dan ketika berbuka puasa.

Alhamdulillah tahun ini ada tambahan keluarga baru, yaitu suami. Jika tidak ada yang urgent, saya lebih suka di rumah, maklum baru menikah (eh udah mau setahun ding :p) jadi sekalian bisa belajar masak sama mama plus menghemat (calon emak-emak mode on:p) dan lebih higienis pastinya.

Ingin tahu cerita selengkapnya? Baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya