Polda Metro Jaya Siapkan 122 Pos Pelayanan Mudik

Dari 122 pos pelayanan untuk pemudik, terdapat 27 pos pelayanan dengan berbagai fasilitas dari refleksi sampai service dadakan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 23 Jun 2016, 09:56 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 09:56 WIB
Jelang Malam Takbiran, Pemudik  Motor Menyemut di Karawang
Seorang pemudik terlihat meregangkan tangannya ditengah-tengah kepadatan arus mudik di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (26/7/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menyiapkan 122 pos pelayanan untuk para pemudik. Pos-pos tersebut nantinya berisi berragam pelayanan yang membantu para pemudik selama perjalanan.

Pos-pos tersebut berdiri atas kerjasama Polda Metro Jaya dengan berbagai instansi pemerintah, perusahaan, dan pengelola tempat rekreasi.

"Pengamanannya terdiri dari 88 pos, pelayanan 27 pos, dan 7 pos pelayanan khusus roda dua yang disebut check point," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Rabu 22 Juni 2016 malam.

Di pos-pos tersebut, Kapolda meminta instansi terkait lainnya untuk berpartisipasi dalam bentuk pengerahan petugas di masing-masing pos.

"Tidak hanya unsur polisi saja, tapi ada unsur stakeholders lainnya, seperti ada pemadam kebakaran, (petugas) kesehatannya ada, kemudian ada senkom (sentra komunikasi), dan stakeholders lainnya. Kita sama-sama melakukan pengamanan," ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.

Moechgiyarto menjelaskan, pos khusus atau check point berdiri di wilayah Bekasi, Cawang, Kalimalang, dan Kampung Melayu diperuntukkan bagi pengendara motor. Di pos tersebut akan diadakan fasilitas pengisian bahan bakar minyak (BBM), tempat istirahat, pijat refleksi, dan bengkel motor dadakan.

"Namanya check point di Becakkayu (Bekasi, Cawang, Kalimalang, dan Kampung Melayu). Ada isi bensin, refleksi, service motor," kata Moechgiyarto.

Moechgiyarto mengungkapkan personelnya yang turun langsung mengamankan kegiatan mudik berjumlah 6.984 orang. Berbeda dengan tahun sebelumnya, operasi pengamanan libur Idul Fitri tahun ini dinamakan Operasi Ramadniya.

"Operasi dimulai pada 30 Juni sampai 15 Juli 2016, selama 16 hari," kata Moechgiyarto.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya