Liputan6.com, Jakarta - Angka jemaah haji 2018 yang wafat di Tanah Suci terus merambat naik, padahal sebelumnya dinilai mengalami penurunan.
Bila dilihat dari 2016 lalu, jumlah jemaah haji wafat mencapai 342 orang dan meningkat drastis pada 2017 menjadi 657 orang.
Baca Juga
Berdasarkan data dari bidang Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (Siskohat PPIH) Arab Saudi, sampai dengan hari kedua pemulangan jemaah haji gelombang dua Senin, 20 September 2018, telah dilaporkan jemaah wafat sebanyak 319 orang.
Advertisement
Seperti dilansir dari laman www.haji.kemenag.go.id, Kamis (13/9/2018), jemaah wafat dari haji regular tercatat 298 orang dan jemaah haji khusus 21 orang. Rinciannya, terdiri dari 191 laki-laki dan 128 perempuan.
Bila dilhat dari lokasi wafat, terbanyak jemaah wafat di Makkah hingga 220 jemaah reguler dan 9 jemaah haji khusus. Jemaah yang wafat di Madinah 47 orang, terdiri dari 37 jemaah reguler dan sisanya haji khusus.
Sedangkan jemaah yang wafat di Jeddah ada 5 orang yang semuanya merupakan haji reguler. Pada puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), angka jemaah wafat tercatat 38 orang. Rinciannya saat di Arafah wafat 8 orang, Muzdalifah 5 orang, dan Mina 25 orang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berdasarkan Embarkasi
Berdasarkan asal embarkasi haji, Surabaya menjadi embarkasi dengan angka jemaah wafat paling tinggi hingga 57 orang. Embarkasi Solo jemaahnya wafat 56 orang dan jemaah wafat asal Jakarta-Bekasi (JKS) 43 orang.
Lalu, jemaah asal Jakarta-Pondok Gede (JKG) wafat 33 orang, Batam (BTH) wafat 23 orang, Medan (MES) wafat 17 orang, Palembang (PLM) dan Makassar (UPG) masing-masing wafat 14 orang.
Sementara jemaah asal embarkasi Aceh (BTJ) wafat 10 orang, embarkasi Balikpapan (BPN), Padang (PDG), dan Lombok (LOP) wafat 8 orang tiap embarkasinya. Sedangkan angka kematian terkecil pada embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 7 orang.
Advertisement