Pemerintah Bangun Klinik Kesehatan Haji Baru di Arab Saudi

Pemerintah RI, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telah membangun klinik kesehatan baru di Madinah, Arab Saudi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 02 Mei 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2019, 11:00 WIB
KKHI
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani meresmikan KKHI baru di Arab Saudi. (Foto: Dok. Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah RI, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telah membangun klinik kesehatan baru di Madinah, Arab Saudi. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) tersebut diresmikan Rabu (1/5) pukul 14.00 waktu setempat oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. 

“Kita harapkan KKHI ini dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih lengkap lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Puan.

Dalam sambutannya, Puan meyakini unsur pelayanan kesehatan merupakan unsur penting dalam menunjang penyelenggaraan ibadah haji. Tanpa kondisi kesehatan yang baik, jemaah haji akan kesulitan menjalankan rukun dan wajib haji dengan sempurna.

Acara tasyakuran sekaligus peresmian KKHI tersebut turut dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menkes Nila Moeloek, Anggota Komisi VIII DPR RI, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Konjen RI Jeddah, jajaran pejabat Kemenkes dan sejumlah tamu undangan lainnya.

 

 

 

 

Komitmen Kemenkes Dukung Pelaksanaan Haji

KKHI
Gedung baru KKHI di Arab Saudi. (Foto: Dok. Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI)

Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang turut hadir dalam peresmian KKHI mengatakan, berdasarkan data Siskohat Kesehatan setiap tahunnya terdapat 60 persen jemaah haji berisiko tinggi kesehatan. Ditambah lagi dengan daftar tunggu jemaah haji yang semakin lama.

Kondisi ini menandakan pentingnya upaya pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia. Untuk itu Menkes menyatakan bahwa Kemenkes memiliki komitmen tinggi dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji.

“Salah satu pentingnya kesiapan sumber daya kesehatan adalah dengan menyediakan KKHI yang lebih baik dan lebih proporsional untuk pelayanan jemaah haji kita,” jelas Nila dalam siaran pers yang diterima oleh Health- Liputan6.com.

Sebagai wujud nyata komitmen dalam mendukung pelayanan ibadah haji, Kemenkes juga menyediakan ambulans, obat-obatan dan juga sarana lainnya termasuk pengerahan tenaga kesehatan.

Fasilitas KKHI Baru Lebih Lengkap

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka, menjelaskan bahwa KKHI Madinah mempunyai komposisi jenis perawatan yang lebih lengkap dibandingkan KKHI yang lama.

Jenis layanan baru di KKHI Madinah adalah tersedianya Intensive Care Unit (ICU), ruang rawat psikiatri, depo obat yang lebih luas, dan poliklinik rawat jalan. Kapasitas juga ditingkatkan. Jumlah tempat tidur yang semula hanya 50 saat ini menjadi 70 tempat tidur.

“Semoga dengan perbaikan fasilitas layanan ini, jemaah haji dapat memperoleh manfaat yang lebih besar,” ujar Eka.

KKHI Madinah yang baru ini berlokasi sangat strategis. Bangunan berlantai lima tersebut berada sekitar 2 kilometer dari Masjid Nabawi atau tepatnya di Jalan Prince Muhammed bin Abdul Aziz Madinah, Arab Saudi.

KKHI Makkah

Tidak hanya di Madinah, klinik kesehatan lainnya juga disediakan Kemenkes di Kota Makkah. KKHI Makkah telah berdiri megah di daerah Aziziyah Junubiah dan beroperasi sejak 2017.

Klinik 18 lantai tersebut memiliki kapasitas 300 tempat tidur rawat inap. Di samping itu juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung pemeriksaan kesehatan seperti laboratorium, apotek, ruang rontgen dan memiliki fasilitas kamar petugas kesehatan yang dapat menampung sekitar 400 petugas kesehatan haji. 

Gedung baru ini disewa guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji yang jumlahnya terus meningkat setiap tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya