Mahal dan Jarang Dimakan, Burung Unta Jadi Menu Sahur Ramadan di Negara Ini

Relawan merebus daging burung unta dan rusa yang kemerahan dalam kuali dan menyajikannya dalam kari buncis kepada lebih dari 500 penduduk sebelum fajar saat Ramadan menyingsing.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Mei 2019, 07:20 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2019, 07:20 WIB
Peternakan Burung Unta
Seorang peternak memberi makanan burung unta di sebuah peternakan di pinggiran Herat, Afghanistan (15/8). (AFP Photo/Hoshang Hashimi)

Liputan6.com, Karachi - Mahal dan jarang dimakan di Pakistan, burung unta dan rusa yang dianggap eksotis di negara mayoritas muslim berpenduduk 208 juta orang justru menjadi sajian untuk sahur di negeri tersebut.

Relawan merebus daging burung unta dan rusa yang kemerahan dalam kuali dan menyajikannya dalam kari buncis kepada lebih dari 500 penduduk sebelum fajar menyingsing pada Selasa 7 Mei 2019, ketika muslim Pakistan memulai puasa Ramadan selama sebulan.

"Dengan mengingat kekurangan ini, orang (kaya) mendukung kami dan seperti tahun sebelumnya, kami menawarkan hidangan yang bahkan orang kelas menengah tidak mampu, apalagi orang miskin," kata Zafar Abbas, sekretaris jenderal Jafaria Disaster Management Cell Welfare Foundation, Karachi, Pakistan seperti dilansir Channel News Asia (7/5/2019).

Sebuah badan amal Pakistan di metro Karachi yang penuh sesak menyajikan makanan langka bagi umat Islam kota menjelang puasa bulan suci Ramadan --daging burung unta dan rusa.

Burung Unta Makanan Favorit

Peternakan Burung Unta
Seorang peternak memberi makanan burung unta di sebuah peternakan di pinggiran Herat, Afghanistan (15/8). (AFP Photo/Hoshang Hashimi)

Langkah ini kemungkinan akan disambut oleh orang-orang yang memang sangat memfavoritkan kuliner tersebut.

"Rasanya sangat menyenangkan. Saya belum pernah makan (burung unta)," kata seorang pengemudi van, Mohammad Hussain.

"Itu sangat sehat sehingga aku merasa tidak perlu makan selama dua hari ke depan."

Sekretaris Jenderal Jafaria Disaster Management Cell Welfare Foundation Zafar Abbas mengatakan, lembaganya berencana untuk menawarkan rusa dan masakan mahal lainnya dalam beberapa hari mendatang selama bulan Ramadan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya