Liputan6.com, Jakarta Selain waktunya meningkatkan keimanan, Ramadan juga momen yang tepat untuk menghentikan kebiasaan buruk yang berdampak bagi kesehatan. Puasa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk menjalankan pola makan sehat.
Puasa memberi kesempatan pada sistem pencernaan untuk beristirahat sekaligus menyehatkannya. Kadar trigliserida dalam darah juga bisa distabilkan. Sayangnya, karena kurang pandai mengatur waktu sehingga terasa begitu pendek, orang cenderung abai dalam memilih makanan sahur dan berbuka.
Baca Juga
Hal itu berujung pada naiknya kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah. Bahkan berat badan bisa bertambah, begitu pula dengan pasien diabetes, gula darah bisa melonjak. Kondisi itu tentu bertentangan dengan tujuan puasa.
Advertisement
Mengulik anjuran pola makan sehat saat ber-buka puasa dari Kementerian Kesehatan Qatar, berikut panduannya, dikutip dari laman Hamad.qa, Minggu (19/5/2019).
Panduan utama:
- Berbukalah dengan kurma
- Masukkan sup dan salad dalam menu makan sahur dan berbuka puasa
- Hindari makanan berlemak dan digoreng, gantilah dengan makanan yang dipanggang atau dibakar
- Hindari makan makanan manis setiap hari selama Ramadan
Panduan Makan Saat Buka Puasa
Panduan makan saat berbuka puasa:
- Awali berbuka dengan tiga butir kurma dan segelas air
- Lanjutkan dengan makan sup, hindari sup yang creamy dan berlemak, ganti dengan sup sayuran atau sup ayam tanpa cream
- Sesi berikutnya adalah menyantap hidangan pembuka.
Makan hidangan pembuka setelah makan sup akan menyiapkan perut untuk proses mencerna makanan. Karenanya direkomendasikan hidangan pembuka berupa sayuran atau makanan kaya serat dengan sedikit garam.
- Setelah makan hidangan pembuka, Anda bisa makan hidangan utama.
Disarankan untuk makan satu hidangan utama saja saat Ramadan. Terlalu banyak hidangan utama akan memicu seseorang makan berlebih. Hidangan utama ini harus mengandung karbohidrat dan protein yang cukup.
Advertisement